Petaka Evaldo Cs Berujung Kekalahan
http://www.persijap.or.id/2009/12/petaka-evaldo-cs-berujung-kekalahan.html
JEPARA - Striker Persijap Pablo Frances dengan ekspresi emosional meninju ke udara tiga kali ketika tendangan kerasnya saat injury time melenceng tipis dari tiang gawang Arema Malang dan gagal berbuah gol dalam laga Djarum Indonesia Super League di Stadion Gelora Bumi Kartini, sore kemarin. Tak hanya Pablo, seluruh rekan setimnya pun terkulai lemas karena akhirnya mereka kalah 0-1.
Gol tunggal Arema itu lahir melalui tendangan penalti Noah Alam Syah menit ke-40. Penalti itu diberikan setelah kapten Persijap handsball di kotal penalti. Para pemain Persijap terduduk lemas, situasi itu kontras dengan di kubu Arema Malang yang riuh menyambut kemenangan itu. Belasan Aremania yang disambangi para pemain Arema bersorak di tribun selatan.
Mereka bersuka cita lantaran mampu meneruskan rekor positifnya bertanding melawan tuan rumah Persijap, yang tak pernah kalah. Kemenengan itu adalah yang ketiga di Jepara dalam tiga musim terakhir dalam partai liga setelah kemenangan 5-3 musim 2007 dan 2-1 pada 2008. Capaian tiga poin itu mengokohkan Arema di puncak klasemen sementara dengan nilai 23, sekaligus mengokohkan tim berjuluk Singo Edan itu menjadi satu-satu tim peserta ISL yang belum terkalahkan musim ini setelah melewati sembilan pertandingan.
Bagi Persijap hasil itu adalah pukulan telak, karena menjadi kekalahan ketiga secara beruntun. Sebelum ini, Evaldo dkk dua kali kalah dalam lawatannya melawan tuan rumah Sriwijaya FC dan Persib Bandung.
Pablo emosional usai laga karena melanjutkan paceklik golnya meski beberapa kali mencetak peluang. Di laga kemarin ia bahkan memasukkan bola ke gawang Arema yang dijaga Kurnia Meiga pada menit ke-37, namun dianulir wasit karena dinilai off side. Peluang-peluang lain didapat Noorhadi serta Evaldo namun seluruhnya gagal membuahkan gol. Kurnia Meiga misalnya tendangan bebas Evaldo yang akurat ke arah gawang di babak kedua. Kurnia Meiga adalah mantan kiper Persijap yunior. Ia tampil tenang saat dipercaya mengisi posisi Markus Horison yang terkena akumulasi kartu.
Para pemain Persijap sama sekali tak bisa mengembangkan permainan dengan baik di babak pertama. Mereka tampil lambat. Junaidi memarkir Idiantono di sayap kiri dengan menurunkan Danan Puspito. Namun Isdoantono akhirnya masuk di pertengahn babak kedua mengganti Danan.
Tak lama berselang masuk Bona Sumanjutak mengagnti Donny Siregar. Permainan lebih hidup, meski serangan kurang variatif. ’’Mental tim kami menurun. Kami tentu harus memperbaikinya untuk pertandingan berikutnya,’’ kata Asisten Pelatih Anjar JW. Dengan hasil itu, Persijap tak beranjak dari posisinya, peringkat ke-10. (H15,kar,J4-28)