Layangkan Keberatan Terkait Laga Usiran
http://www.persijap.or.id/2010/01/layangkan-keberatan-terkait-laga-usiran.html
JEPARA - Keputusan PT Liga Indonesia yang menyetujui pelaksanaan laga usiran tuan rumah PSM Makasar versus Persijap dihelat di Stadion La Patau Kabupaten Bone, Sulsel pada 10 Januari mendatang membuat kubu Persijap keberatan. Sebab, selain biaya operasional tim yang semakin membengkak, Stadion La Patau dinilai tidak memenuhi standar untuk menggelar pertandingan sekelas Indonesia Super League. Persijap langsung mengirimkan surat keberatan kepada PT Liga Indonesia terkait keputusan tersebut.
Manajer Persijap Edy Sudjatmiko mengatakan, ada beberapa item yang disampaikan Persijap dalam suratnya. Antara lain, dari sisi pemberitahuan surat tersebut diterima Persijap sangat mendadak. Ketika surat itu diterima manajemen, para pemain Persijap diliburkan selama empat hari setelah laga melawan Persik Kediri. Sehingga, apabila harus bertanding pada 10 Januari, maka tiga hari sebelumnya Persijap sudah harus berangkat ke Bone. ”Karena pemain sudah diliburkan, otomatis kami tidak memiliki persiapan yang cukup untuk pertandingan tersebut. Dengan kata lain, sepertinya kami yang malah kena hukuman,” kata Edy.
Persijap juga keberatan dalam hal biaya operasional. Disebutkan, Evaldo Silva dkk harus bertanding ke Persiwa Wamena di Stadion Pendidikan pada 17 Januari mendatang atau sepekan setelah jadwal baru melawan PSM. Sehingga, Persijap akan semakin boros dalam pembiayaan sebab harus menunggu di Makassar beberapa hari sebelum terbang ke Wamena. Persijap tidak mungkin pulang lagi ke Jepara setelah bertanding di Bone.
Sekretaris tim Persijap Nurjamil menambahkan, Stadion La Patua Bone juga dinilai belum memenuhi standar untuk pertandingan Liga Super. Pihaknya mengaku heran dengan keputusan PT LI yang mengesahkan stadion tersebut untuk menggelar laga usiran PSM. ”Kita tentu sudah tahu, berapa stadion yang memenuhi kriteria untuk penyelenggaraan pertandingan Liga Super. Tidak banyak. Makanya, kami mempertanyakan Stadion (La Patua) Bone yang akan digunakan PSM,” terangnya.
Sedianya, pertandingan PSM kontra Persijap digelar pada 23 Desember lalu. Namun, karena PSM mendapat sanksi dari PT LI terkait pelanggaran pada penyelenggaran laga kandang, dua laga home melawan Persijap dan Persela tidak dapat dilaksanakan di markas PSM Stadion Andi Matalatta Makassar. Sebelumnya, sempat ada keputusan laga ini akan dilaksanakan di Stadion Brawijaya Kediri. Namun, kemudian PT LI merubah jadwal dan lokasi pertandingan.
”Kami masih menunggu jawaban dari PT Liga Indonesia atas surat keberatan kami. Kalau nanti ternyata tetap diputuskan digelar di Bone, maka kami akan segera melakukan pertemuan internal untuk mencari penyelesaian terbaik,” tambah Nurjamil. (acf-okezone)
Manajer Persijap Edy Sudjatmiko mengatakan, ada beberapa item yang disampaikan Persijap dalam suratnya. Antara lain, dari sisi pemberitahuan surat tersebut diterima Persijap sangat mendadak. Ketika surat itu diterima manajemen, para pemain Persijap diliburkan selama empat hari setelah laga melawan Persik Kediri. Sehingga, apabila harus bertanding pada 10 Januari, maka tiga hari sebelumnya Persijap sudah harus berangkat ke Bone. ”Karena pemain sudah diliburkan, otomatis kami tidak memiliki persiapan yang cukup untuk pertandingan tersebut. Dengan kata lain, sepertinya kami yang malah kena hukuman,” kata Edy.
Persijap juga keberatan dalam hal biaya operasional. Disebutkan, Evaldo Silva dkk harus bertanding ke Persiwa Wamena di Stadion Pendidikan pada 17 Januari mendatang atau sepekan setelah jadwal baru melawan PSM. Sehingga, Persijap akan semakin boros dalam pembiayaan sebab harus menunggu di Makassar beberapa hari sebelum terbang ke Wamena. Persijap tidak mungkin pulang lagi ke Jepara setelah bertanding di Bone.
Sekretaris tim Persijap Nurjamil menambahkan, Stadion La Patua Bone juga dinilai belum memenuhi standar untuk pertandingan Liga Super. Pihaknya mengaku heran dengan keputusan PT LI yang mengesahkan stadion tersebut untuk menggelar laga usiran PSM. ”Kita tentu sudah tahu, berapa stadion yang memenuhi kriteria untuk penyelenggaraan pertandingan Liga Super. Tidak banyak. Makanya, kami mempertanyakan Stadion (La Patua) Bone yang akan digunakan PSM,” terangnya.
Sedianya, pertandingan PSM kontra Persijap digelar pada 23 Desember lalu. Namun, karena PSM mendapat sanksi dari PT LI terkait pelanggaran pada penyelenggaran laga kandang, dua laga home melawan Persijap dan Persela tidak dapat dilaksanakan di markas PSM Stadion Andi Matalatta Makassar. Sebelumnya, sempat ada keputusan laga ini akan dilaksanakan di Stadion Brawijaya Kediri. Namun, kemudian PT LI merubah jadwal dan lokasi pertandingan.
”Kami masih menunggu jawaban dari PT Liga Indonesia atas surat keberatan kami. Kalau nanti ternyata tetap diputuskan digelar di Bone, maka kami akan segera melakukan pertemuan internal untuk mencari penyelesaian terbaik,” tambah Nurjamil. (acf-okezone)