Junaidi Gagal Atasi Persipura
http://www.persijap.or.id/2010/02/junaidi-gagal-atasi-persipura.html
JEPARA - Untuk kali ketiga, Persipura Jayapura bisa menari-nari di Stadion Gelora Bumi Kartini, setelah Jumat (12/2) membuat tuan rumah Persijap Jepara kalah 1-2 dalam laga Djarum Indonesia Super League di Stadion Gelora Bumi Kartini.
Kekalahan itu selain menghambat laju Laskar Kalinyamat dalam bursa persaingan di papan tengah, juga menjadi catatan khusus bagi Pelatih Junaidi. Sepanjang kariernya di Persijap sejak 2008 dan empat kali bertemu Persipura, Junaidi selalu gagal mengantarkan timnya menang.
Pada 2008 tampil sebagai tuan rumah Persijap kalah 2-4 dari Persipura. Dan di laga tandang putaran pertama lalu, Persijap kalah 0-1. Evaldo dan kawan-kawan hanya bisa bermain seri 1-1 pada putaran pertama musim lalu di Stadion Mandala Jayapura. Persipura juga menari lebih kencang di Gelora Bumi Kartini pada 17 Mei 2009 saat mengukuhkan diri sebagai juara liga ketika mengalahkan tuan rumah Persija Jakarta di Jepara 3-1.
Dalam laga tadi, dua gol Persipura dicetak Alberto ''Beto'' Goncalves menit ke-18 yang digandakan Eduard Ivakdalam menit 66. Persijap memperkecil skor kekalahan melalui gol bunuh diri Ricardo Salampesy menit 51.
Beto mencetak gol saat kemelut di depan mulut gawang Persijap. Tendangan setengah volinya membentur mistar, namun bola jatuh di garis gawang bagian dalam yang kemudian disambar kiper Danang Wihatmoko. Kapten Persijap Evaldo sempat memprotes hakim garis, namun wasit Olehadi memutuskan itu gol.
Persijap tampak kesulitan menembus pertahanan Persipura yang amat rapat. Eduard Ivakdalam dkk melakukan pressing ketat sejak di lapangan tengah. Strategi itu sakti untuk untuk mematikan kreasi serangan anak-anak Jepara yang tersu berusaha bangkit untuk sesekali menyarang.
Di babak pertama, peluang paling manis adalah sundulan Evaldo memanfaatkan tendangan sudut, namun gagal berbuah gol. Hingga turun minum, kedua tim terlibat saling serang, namun kedudukan tak berubah.
Di babak kedua Evaldo dkk merubah strategi. Striker Noorhadi yang cedera diganti Iswanto. Inisiatif menyerang itu melahirkan banyak peluang. Di antaranya terjadi perebutan bola atas antara Pablo Frances dengan Ricardo Salampessy di depan mulut gawang. Bola menimpa kepala Salampessy dan mengarah ke gawang hingga gol. Kiper Jendry Pitoy tak fokus karena terhalang gerakannya oleh Donny Siregar.
Setelah menyamakan kedudukan Persijap tampil menekan. Namun sebuah serangan balik Persipura melahirkan gol kedua melalui tendangan kaki Eduard Ivakdalam yang tak terkawal. Ia hanya emmanfaatkan bola dari AM Bahtiar dan Nurul Huda yang mengolah bola di daerah pertahanan yang kemudian dicuri Eduard.
Persijap terus menekan, dan dua kali sudnulan Pablo Frances mengarah ke gawang masih bisa ditepis Jendy Pitoy. Penonton tampak kesal dengan banyaknya peluang yang gagal. Apalagi di menit-menit akhir, Iswanto yang dalam posisi sangat bebas di sisi kiri gawang sundulannya melebar. Padahal gawang mengaga lebar tanpa pengawalan. Persipura tetap unggul hingga laga berakhir.
Kekalahan itu selain menghambat laju Laskar Kalinyamat dalam bursa persaingan di papan tengah, juga menjadi catatan khusus bagi Pelatih Junaidi. Sepanjang kariernya di Persijap sejak 2008 dan empat kali bertemu Persipura, Junaidi selalu gagal mengantarkan timnya menang.
Pada 2008 tampil sebagai tuan rumah Persijap kalah 2-4 dari Persipura. Dan di laga tandang putaran pertama lalu, Persijap kalah 0-1. Evaldo dan kawan-kawan hanya bisa bermain seri 1-1 pada putaran pertama musim lalu di Stadion Mandala Jayapura. Persipura juga menari lebih kencang di Gelora Bumi Kartini pada 17 Mei 2009 saat mengukuhkan diri sebagai juara liga ketika mengalahkan tuan rumah Persija Jakarta di Jepara 3-1.
Dalam laga tadi, dua gol Persipura dicetak Alberto ''Beto'' Goncalves menit ke-18 yang digandakan Eduard Ivakdalam menit 66. Persijap memperkecil skor kekalahan melalui gol bunuh diri Ricardo Salampesy menit 51.
Beto mencetak gol saat kemelut di depan mulut gawang Persijap. Tendangan setengah volinya membentur mistar, namun bola jatuh di garis gawang bagian dalam yang kemudian disambar kiper Danang Wihatmoko. Kapten Persijap Evaldo sempat memprotes hakim garis, namun wasit Olehadi memutuskan itu gol.
Persijap tampak kesulitan menembus pertahanan Persipura yang amat rapat. Eduard Ivakdalam dkk melakukan pressing ketat sejak di lapangan tengah. Strategi itu sakti untuk untuk mematikan kreasi serangan anak-anak Jepara yang tersu berusaha bangkit untuk sesekali menyarang.
Di babak pertama, peluang paling manis adalah sundulan Evaldo memanfaatkan tendangan sudut, namun gagal berbuah gol. Hingga turun minum, kedua tim terlibat saling serang, namun kedudukan tak berubah.
Di babak kedua Evaldo dkk merubah strategi. Striker Noorhadi yang cedera diganti Iswanto. Inisiatif menyerang itu melahirkan banyak peluang. Di antaranya terjadi perebutan bola atas antara Pablo Frances dengan Ricardo Salampessy di depan mulut gawang. Bola menimpa kepala Salampessy dan mengarah ke gawang hingga gol. Kiper Jendry Pitoy tak fokus karena terhalang gerakannya oleh Donny Siregar.
Setelah menyamakan kedudukan Persijap tampil menekan. Namun sebuah serangan balik Persipura melahirkan gol kedua melalui tendangan kaki Eduard Ivakdalam yang tak terkawal. Ia hanya emmanfaatkan bola dari AM Bahtiar dan Nurul Huda yang mengolah bola di daerah pertahanan yang kemudian dicuri Eduard.
Persijap terus menekan, dan dua kali sudnulan Pablo Frances mengarah ke gawang masih bisa ditepis Jendy Pitoy. Penonton tampak kesal dengan banyaknya peluang yang gagal. Apalagi di menit-menit akhir, Iswanto yang dalam posisi sangat bebas di sisi kiri gawang sundulannya melebar. Padahal gawang mengaga lebar tanpa pengawalan. Persipura tetap unggul hingga laga berakhir.