Kiprah Persijap di Copa Terancam
http://www.persijap.or.id/2010/02/kiprah-persijap-di-copa-terancam.html
JEPARA - Kiprah Persijap Jepara di arena Copa Indonesia musim ini terancam karena belum adanya jalan keluar atas defisit dana sebesar Rp 2,4 miliar untuk menuntaskan kompetisi.
Karena itu prestasi cukup gemilang di turnamen Copa musim lalu, akan sulit terwujud kembali. Manajemen masih memprioritaskan untuk bisa menyelesaikan kompetisi ISL.
Hal itu dikatakan Manajer Persijap Edy Sujatmiko, kemarin. ’’Untuk pendanaan di Copa Indonesia musim ini kami belum memiliki gambaran. Yang paling fokus kami pikirkan adalah di ISL. Karena itu kami akan melihat dulu perkembangannya, termasuk niat yang sebelumnya ada bisa menjadi tuan rumah fase penyisihan di Copa,’’ katanya.
Informasi sementara, jika tim menjadi tuan rumah copa maka mesti menyiapkan akomodasi penyelenggaraan yang butuh biaya tidak sedikit.
Karena itu manajemen Laskar Kalinyamat tengah berpikir ulang menjadi tuan rumah. Sebab defisit Rp 2,4 miliar itu, andai sudah ada jalan keluarnya hanya untuk kebutuhan kompetisi liga.
Beberapa waktu lalu Persijap Jepara siap menjadi satu dari delapan titik yang menjadi tuan rumah Copa Indonesia fase penyisihan awal musim ini. Pihak panitia pelaksana pertandingan mengajukan diri sebagai tuan rumah untuk babak 32 besar.
Selain infrastruktur dan akomodasi memenuhi, niat tersebut di antaranya juga untuk menambah keuangan klub dari pendapatan tiket penonton. Menurut rencana pertadingan copa akan dimulai pada Maret mendatang.
Copa Indonesia musim ini akan diikuti 32 klub di fase penyisihan awal dan rencananya akan digelar di delapan kota. Tim-tim itu terdiri atas 18 tim peserta Indonesia Super League (ISL), 12 klub Divisi Utama, dan dua klub Divisi I (juara dan runner up).
Mereka akan dibagi dalam delapan grup, dan tiap grup empat tim. Hanya dua tim dari tiap grup yang berhak lolos ke babak berikutnya, 16 besar. (H15-28)
Karena itu prestasi cukup gemilang di turnamen Copa musim lalu, akan sulit terwujud kembali. Manajemen masih memprioritaskan untuk bisa menyelesaikan kompetisi ISL.
Hal itu dikatakan Manajer Persijap Edy Sujatmiko, kemarin. ’’Untuk pendanaan di Copa Indonesia musim ini kami belum memiliki gambaran. Yang paling fokus kami pikirkan adalah di ISL. Karena itu kami akan melihat dulu perkembangannya, termasuk niat yang sebelumnya ada bisa menjadi tuan rumah fase penyisihan di Copa,’’ katanya.
Informasi sementara, jika tim menjadi tuan rumah copa maka mesti menyiapkan akomodasi penyelenggaraan yang butuh biaya tidak sedikit.
Karena itu manajemen Laskar Kalinyamat tengah berpikir ulang menjadi tuan rumah. Sebab defisit Rp 2,4 miliar itu, andai sudah ada jalan keluarnya hanya untuk kebutuhan kompetisi liga.
Beberapa waktu lalu Persijap Jepara siap menjadi satu dari delapan titik yang menjadi tuan rumah Copa Indonesia fase penyisihan awal musim ini. Pihak panitia pelaksana pertandingan mengajukan diri sebagai tuan rumah untuk babak 32 besar.
Selain infrastruktur dan akomodasi memenuhi, niat tersebut di antaranya juga untuk menambah keuangan klub dari pendapatan tiket penonton. Menurut rencana pertadingan copa akan dimulai pada Maret mendatang.
Copa Indonesia musim ini akan diikuti 32 klub di fase penyisihan awal dan rencananya akan digelar di delapan kota. Tim-tim itu terdiri atas 18 tim peserta Indonesia Super League (ISL), 12 klub Divisi Utama, dan dua klub Divisi I (juara dan runner up).
Mereka akan dibagi dalam delapan grup, dan tiap grup empat tim. Hanya dua tim dari tiap grup yang berhak lolos ke babak berikutnya, 16 besar. (H15-28)