Noorhadi Kembali Menyengat
http://www.persijap.or.id/2010/02/noorhadi-kembali-menyengat.html
JEPARA - Striker Persijap Jepara Noorhadi menjadi pemain yang amat sulit dihentikan para bek Persiwa Wamena dalam duel kedua tim di Stadion Gelora Bumi Kartini, sore kemarin. Dengan tinggi 160 cm, dia hanya mengandalkan kecepatan dan kematangan teknik untuk membuyarkan konsentrasi barisan pertahanan lawannya itu.
Setelah menunggu sekitar empat bulan, dia kembali menyengat dan mencetak gol. Gol terakhirnya adalah ketika mencetak hattrick dalam kemenangan 3-1 timnya atas Persitara Jakarta Utara pada laga perdana kompetisi, Oktober lalu.
Selepas pertandingan itu, dia tak mencetak gol. Bahkan, performanya sedikit menurun di lima laga akhir putaran pertama. Noorhadi pun kerap menghuni bangku cadangan.
Namun, pada saat menjamu Persiwa, pelatih Junaidi memberi kepercayaan penuh pada pemain kelahiran Jepara itu untuk tampil 90 menit. Kelincahannya mencuri bola dari lawan, menggiring dan mengumpan ke jantung pertahanan lawan membuat para bek Persiwa yang berpostur tinggi besar hampir kehilangan cara untuk menghentikannya.
Umpan Nurul
Christian Kono adalah bek berpostur tinggi besar. Namun, dia gagal menjinakkan Noorhadi. Gol pertamanya pada menit ketujuh membuktikan ancamannya sangat serius.
’’Saya hanya mencoba bermain sebaik-baiknya dan bekerja sama dengan rekan-rekan. Jika akhirnya berbuah gol, itu tak lepas dari umpan Nurul Huda yang hebat,’’ ungkap Noorhadi. Dia melepaskan umpan yang dituntaskan Donny Siregar menjadi ketiga. Gol keempat yang dibidik Pablo Frances juga diawali dengan umpannya.
Bagi kubu Persiwa, aksi-aksi Noorhadi itu adalah sengatan kedua yang tak bisa dilupakan. Gol tunggal Noohadi di menit ke-89 pada musim 2007 di Wamena pun membuyarkan kemenangan Persiwa yang sudah di depan mata.
Pelatih Persiwa Zaenal Abidin mengakui celah besar di timnya adalah pecahnya konsentrasi pertahanan pada saat menerima serangan balik cepat lawan. ’’Kami tak berdaya setelah menyerang. Itu karena serangan balik Persijap sangat mematikan,’’ tutur Zaenal Abidin.
Asisten Pelatih Persijap Anjar Jambore Widodo bahkan mencatat, di luar empat gol timnya, sebenarnya masih ada lima peluang emas. Lima kesempatan tersebut lahir dari kaki Donny Siregar, Nurul Huda dan Pablo (dua kali). ’’Kami terus menekan sepanjang pertandingan, dan bisa mematikan peran sentral Peter Rumaropen serta Boakay,’’ jelas Anjar. (H15,J4,kar-31)
Setelah menunggu sekitar empat bulan, dia kembali menyengat dan mencetak gol. Gol terakhirnya adalah ketika mencetak hattrick dalam kemenangan 3-1 timnya atas Persitara Jakarta Utara pada laga perdana kompetisi, Oktober lalu.
Selepas pertandingan itu, dia tak mencetak gol. Bahkan, performanya sedikit menurun di lima laga akhir putaran pertama. Noorhadi pun kerap menghuni bangku cadangan.
Namun, pada saat menjamu Persiwa, pelatih Junaidi memberi kepercayaan penuh pada pemain kelahiran Jepara itu untuk tampil 90 menit. Kelincahannya mencuri bola dari lawan, menggiring dan mengumpan ke jantung pertahanan lawan membuat para bek Persiwa yang berpostur tinggi besar hampir kehilangan cara untuk menghentikannya.
Umpan Nurul
Christian Kono adalah bek berpostur tinggi besar. Namun, dia gagal menjinakkan Noorhadi. Gol pertamanya pada menit ketujuh membuktikan ancamannya sangat serius.
’’Saya hanya mencoba bermain sebaik-baiknya dan bekerja sama dengan rekan-rekan. Jika akhirnya berbuah gol, itu tak lepas dari umpan Nurul Huda yang hebat,’’ ungkap Noorhadi. Dia melepaskan umpan yang dituntaskan Donny Siregar menjadi ketiga. Gol keempat yang dibidik Pablo Frances juga diawali dengan umpannya.
Bagi kubu Persiwa, aksi-aksi Noorhadi itu adalah sengatan kedua yang tak bisa dilupakan. Gol tunggal Noohadi di menit ke-89 pada musim 2007 di Wamena pun membuyarkan kemenangan Persiwa yang sudah di depan mata.
Pelatih Persiwa Zaenal Abidin mengakui celah besar di timnya adalah pecahnya konsentrasi pertahanan pada saat menerima serangan balik cepat lawan. ’’Kami tak berdaya setelah menyerang. Itu karena serangan balik Persijap sangat mematikan,’’ tutur Zaenal Abidin.
Asisten Pelatih Persijap Anjar Jambore Widodo bahkan mencatat, di luar empat gol timnya, sebenarnya masih ada lima peluang emas. Lima kesempatan tersebut lahir dari kaki Donny Siregar, Nurul Huda dan Pablo (dua kali). ’’Kami terus menekan sepanjang pertandingan, dan bisa mematikan peran sentral Peter Rumaropen serta Boakay,’’ jelas Anjar. (H15,J4,kar-31)
caiooo...forza emen!!
BalasHapussem0ga Iawan persipura Iebih menyengat
BalasHapusayo kalahkan persipura jangan di beri ampun&balaskan dendam kita kemarin&buat pablo jadilah top scor di liga isl
BalasHapussemoga Persijap tambah Jaya!!
BalasHapusemen, golke sing wakeh yoo.. :D
Ayo PERSIJAP buktikan bahwa engkau lebih kuat dari pada PSIS semarang, dan kalahkan PERSIPURA jangan beri ampun...,buat Noer Hadi, asah terus kekuatanmu dan bikin sengatanmu tidak bisa terlupakan bagi lawan...,>_<.
BalasHapusBuat Danang, jangan biarkan gawangmu kemasukan bola lagi, walau satu bola sekalipun.
Aku tetap mendukungmu dari belakang.
MAJU TERUS PANTANG MUNDUR...,OC3?!