Persijap - Persipura Saling Sanjung
http://www.persijap.or.id/2010/02/persijap-persipura-saling-sanjung.html
JEPARA - Arsitek Persijap Jepara, Junaedi memuji skill ball Persipura Jayapura. Itu sebabnya, ia menginstruksikan anak asuhnya menghindari permainan satu lawan satu.
Ia yakin jika taktik itu diterapkan, bencana bakal menghinggapi Laskar Kalinyamat. Meski tanpa Sergio Junior yang dibekap cedera, performa Persijap di awal putaran kedua tergolong luar biasa.
Kemenangan 4-1 atas Persiwa Wamena, 9 Februari 2010, dijadikan acuan. Sukses itu diyakini bisa terulang kembali ketika menjamu tim sarat pemain bintang Persipura di Stadion Gelora Bumi Kartini, Jepara, Jumat 12 Februari 2010.
Kekuatan Persiwa dengan Persipura, kata Junaedi, sangat berbeda. “Skill ball individu Persipura setingkat lebih baik. Kekuatan Persipura juga merata. Jadi tidak bisa hanya mematikan satu-dua orang pemain agar bisa tampil
dominan. Kelebihan teknik individu pemain lawan hanya bisa dihambat dengan permainan kolektif. Saya berharap kiat itu bisa berjalan sesuai dengan harapan. Pasalnya, jika kami hadapi satu lawan satu, kami akan habis karena cara seperti itu merupakan kesukaan mereka,” ujar Junaedi.
Ia menunjuk trisula Persipura: Alberto Goncales, Boaz Solossa dan Yustinus Pae sangat berbahaya. Tusukan Ortizan Solossa maupun Erol Iba dari kedua sisi lapangan sangat berbahaya. Kehadiran Ricardo Salampessy, Bhio Paulin maupun Victor Igbonefo di sektor pertahanan sangat kuat dan sulit ditembus.
Meski demikian, semua laga kandang wajib dimenangi Persijap. Pemain asal Thailand, Phaitoon Thiabma akan difokuskan beroperasi di lini tengah karena punya tenaga serta visi bermain yang cemerlang.
Sebelumnya, pemain bernomor punggung 22 ini bermain di sektor bek kanan. Phaitoon juga bisa mengisi tempat yang ditinggalkan Junior.
Duet Noorhadi dengan Pablo Alejandro Frances dalam kasat mata Junaedi terus membaik. Hal yang sama juga terjadi secara tim.
“Meski tidak ada pemain tambahan, permainan Persijap sudah hampir sempurna, 90 persen dari yang saya idamkan,” Junaedi menambahkan.
Jacksen Tiago, pembesut Persipura masih dipusingkan dengan cedea Boaz Solossa dan Eduard Ivakdalam. Walau sukses meraih tiga poin di markas Persela Lamongan, bukan otomatis hasil yang sama bisa didapat di Jepara.
“Kekuatan Persela lebih mudah dibaca ketimbang Persijap. Tim besutan Junaedi punya tendangan geledek. Serangan mereka lebih bervariasi serta dikenal kolektif,” puji pelatih asal Brasil itu.
PRAKIRAAN PEMAIN
PERSIJAP (3-5-2): 82-Danang; 29-Catur, 32-Bachtiar, 4-Evaldo; 18-Nurulhuda, 22-Phaitoon, 3-Isdiantono, 7-Danan, 19-Johan; 9-Noor Hadi, 20-Pablo Frances.
PELATIH: Junaedi
PERSIPURA (3-4-3): 1-Jendry; 32-Igbonefo, 45-Bhio, 4-Ricardo; 13-Kabes, 3-Erol, 26-Ortizan, 21-Yustinus; 86-Boaz, 6-David Lali, 9-Alberto
PELATIH: Jacksen Tiago
Ia yakin jika taktik itu diterapkan, bencana bakal menghinggapi Laskar Kalinyamat. Meski tanpa Sergio Junior yang dibekap cedera, performa Persijap di awal putaran kedua tergolong luar biasa.
Kemenangan 4-1 atas Persiwa Wamena, 9 Februari 2010, dijadikan acuan. Sukses itu diyakini bisa terulang kembali ketika menjamu tim sarat pemain bintang Persipura di Stadion Gelora Bumi Kartini, Jepara, Jumat 12 Februari 2010.
Kekuatan Persiwa dengan Persipura, kata Junaedi, sangat berbeda. “Skill ball individu Persipura setingkat lebih baik. Kekuatan Persipura juga merata. Jadi tidak bisa hanya mematikan satu-dua orang pemain agar bisa tampil
dominan. Kelebihan teknik individu pemain lawan hanya bisa dihambat dengan permainan kolektif. Saya berharap kiat itu bisa berjalan sesuai dengan harapan. Pasalnya, jika kami hadapi satu lawan satu, kami akan habis karena cara seperti itu merupakan kesukaan mereka,” ujar Junaedi.
Ia menunjuk trisula Persipura: Alberto Goncales, Boaz Solossa dan Yustinus Pae sangat berbahaya. Tusukan Ortizan Solossa maupun Erol Iba dari kedua sisi lapangan sangat berbahaya. Kehadiran Ricardo Salampessy, Bhio Paulin maupun Victor Igbonefo di sektor pertahanan sangat kuat dan sulit ditembus.
Meski demikian, semua laga kandang wajib dimenangi Persijap. Pemain asal Thailand, Phaitoon Thiabma akan difokuskan beroperasi di lini tengah karena punya tenaga serta visi bermain yang cemerlang.
Sebelumnya, pemain bernomor punggung 22 ini bermain di sektor bek kanan. Phaitoon juga bisa mengisi tempat yang ditinggalkan Junior.
Duet Noorhadi dengan Pablo Alejandro Frances dalam kasat mata Junaedi terus membaik. Hal yang sama juga terjadi secara tim.
“Meski tidak ada pemain tambahan, permainan Persijap sudah hampir sempurna, 90 persen dari yang saya idamkan,” Junaedi menambahkan.
Jacksen Tiago, pembesut Persipura masih dipusingkan dengan cedea Boaz Solossa dan Eduard Ivakdalam. Walau sukses meraih tiga poin di markas Persela Lamongan, bukan otomatis hasil yang sama bisa didapat di Jepara.
“Kekuatan Persela lebih mudah dibaca ketimbang Persijap. Tim besutan Junaedi punya tendangan geledek. Serangan mereka lebih bervariasi serta dikenal kolektif,” puji pelatih asal Brasil itu.
PRAKIRAAN PEMAIN
PERSIJAP (3-5-2): 82-Danang; 29-Catur, 32-Bachtiar, 4-Evaldo; 18-Nurulhuda, 22-Phaitoon, 3-Isdiantono, 7-Danan, 19-Johan; 9-Noor Hadi, 20-Pablo Frances.
PELATIH: Junaedi
PERSIPURA (3-4-3): 1-Jendry; 32-Igbonefo, 45-Bhio, 4-Ricardo; 13-Kabes, 3-Erol, 26-Ortizan, 21-Yustinus; 86-Boaz, 6-David Lali, 9-Alberto
PELATIH: Jacksen Tiago
Laporan: Daniel Siahaan/GOSport
• VIVAnews