Tak Mudah Mencari Pemain Baru
http://www.persijap.or.id/2010/02/tak-mudah-mencari-pemain-baru.html
JEPARA - Terlepas dari persoalan keterbatasan anggaran, pelatih Persijap, Junaidi, mengakui tidak mudah mencari pemain baru pada putaran kedua untuk lebih memperkuat timnya. Apalagi tak banyak waktu untuk berburu. Padahal, pemain yang dibutuhkan adalah yang matang di posisinya.
Kendati begitu, dia tidak putus harapan untuk bisa mendapatkan pemain, andai manajemen merestui. ’’Tidak mungkin kami mencari yang setengah jadi. Itu mengapa sulit mencari pemain lokal, apalagi yang matang. Kalau ada lampu hijau dari manajemen, kami jelas membutuhkan pemain asing yang kuotanya masih tersisa satu orang,’’ kata Junaidi di sela-sela latihan tim di Gelora Bumi Kartini, kemarin.
Junaidi kemarin menyebut pemain yang masih dibutuhkan adalah satu di antara dua pilihan. Jika tak bisa mendapatkan striker, dia bisa memilih playmaker.
’’Selama ini kami belum memiliki playmaker. Sedangkan di lini depan kami mengalami masalah soal banyaknya peluang yang gagal berwujud gol,’’ kata dia.
Sudah Evaluasi Junaidi mengaku sudah mengevaluasi catatan timnya di 17 laga putaran pertama. Timnya lebih banyak kebobolan ketimbang produktivitas mencetak gol.
Itu tak lepas dari sedikitnya gol di laga tandang di satu sisi, dan begitu banyaknya gol yang masuk ke gawang timnya pada saat bersamaan.
Satu-satunya gol yang dihasilkan pada delapan laga tandang adalah saat kalah 1-3 dari tuan rumah Persiwa Wamena. Gol tunggal tim Kota Ukir saat itu dicetak Evaldo. Pada saat bertamu melawan tuan rumah Sriwijaya FC, Persijap kalah 0-4, dan itu menjadi kekalahan terbesar dalam dua musim ini.
’’Ada sekian banyak peluang pada laga tandang. Satu laga bisa tiga sampai empat peluang emas. Tetapi begitu sulit peluang itu menjadi gol,’’ ungkap pelatih berusia 45 tahun itu. Dia menggarisbawahi itu tak lepas dari masalah penyelesaian akhir yang kurang mantap.
Sedangkan saat bermain di kandang, timnya jikapun menang, produktivitas golnya tak banyak. Itu mengapa Junaidi membutuhkan pemain matang di posisi penggempur andai ada izin dari manajemen. Pemain yang dibutuhkannya adalah ekspatriat. ’’Jika harus berburu pemain lokal, itu sangat sulit. Mana mungkin tim lain melepas pemain lokalnya yang bagus,’’ kata dia.
Persijap masih punya kesempatan menambah satu pemain asing lagi, namun dari negara Asia. Sebab selama ini baru Phaitoon Thiabma (Thailand) yang mengisi satu dari dua jatah kursi pemain Asia non-Indonesia. Junaidi kemarin kembali melatih timnya di Gelora Bumi Kartini setelah libur tiga hari. Latihan masih fokus pada pemulihan fisik, kecepatan, dan daya tahan.
’’Latihan fisik ini akan berlangsung dua hari. Setelah itu kami langsung ke persiapan strategi menghadapi Persiwa,’’ jelasnya. Laga melawan Persiwa bakal digelar pada 9 Februari. (H15-40)
Kendati begitu, dia tidak putus harapan untuk bisa mendapatkan pemain, andai manajemen merestui. ’’Tidak mungkin kami mencari yang setengah jadi. Itu mengapa sulit mencari pemain lokal, apalagi yang matang. Kalau ada lampu hijau dari manajemen, kami jelas membutuhkan pemain asing yang kuotanya masih tersisa satu orang,’’ kata Junaidi di sela-sela latihan tim di Gelora Bumi Kartini, kemarin.
Junaidi kemarin menyebut pemain yang masih dibutuhkan adalah satu di antara dua pilihan. Jika tak bisa mendapatkan striker, dia bisa memilih playmaker.
’’Selama ini kami belum memiliki playmaker. Sedangkan di lini depan kami mengalami masalah soal banyaknya peluang yang gagal berwujud gol,’’ kata dia.
Sudah Evaluasi Junaidi mengaku sudah mengevaluasi catatan timnya di 17 laga putaran pertama. Timnya lebih banyak kebobolan ketimbang produktivitas mencetak gol.
Itu tak lepas dari sedikitnya gol di laga tandang di satu sisi, dan begitu banyaknya gol yang masuk ke gawang timnya pada saat bersamaan.
Satu-satunya gol yang dihasilkan pada delapan laga tandang adalah saat kalah 1-3 dari tuan rumah Persiwa Wamena. Gol tunggal tim Kota Ukir saat itu dicetak Evaldo. Pada saat bertamu melawan tuan rumah Sriwijaya FC, Persijap kalah 0-4, dan itu menjadi kekalahan terbesar dalam dua musim ini.
’’Ada sekian banyak peluang pada laga tandang. Satu laga bisa tiga sampai empat peluang emas. Tetapi begitu sulit peluang itu menjadi gol,’’ ungkap pelatih berusia 45 tahun itu. Dia menggarisbawahi itu tak lepas dari masalah penyelesaian akhir yang kurang mantap.
Sedangkan saat bermain di kandang, timnya jikapun menang, produktivitas golnya tak banyak. Itu mengapa Junaidi membutuhkan pemain matang di posisi penggempur andai ada izin dari manajemen. Pemain yang dibutuhkannya adalah ekspatriat. ’’Jika harus berburu pemain lokal, itu sangat sulit. Mana mungkin tim lain melepas pemain lokalnya yang bagus,’’ kata dia.
Persijap masih punya kesempatan menambah satu pemain asing lagi, namun dari negara Asia. Sebab selama ini baru Phaitoon Thiabma (Thailand) yang mengisi satu dari dua jatah kursi pemain Asia non-Indonesia. Junaidi kemarin kembali melatih timnya di Gelora Bumi Kartini setelah libur tiga hari. Latihan masih fokus pada pemulihan fisik, kecepatan, dan daya tahan.
’’Latihan fisik ini akan berlangsung dua hari. Setelah itu kami langsung ke persiapan strategi menghadapi Persiwa,’’ jelasnya. Laga melawan Persiwa bakal digelar pada 9 Februari. (H15-40)
Buat pertimbangan,teratem (thailand)tlg d datangkan..pasti bakal jos..
BalasHapussaya usuI persiJap buat nsp/rbt buat tambah2 pemasuxan. . . . hasiInya Iumayan untux menambah input apaIagi xaIau Iagunya bagus2 pasti banyax yg d0wnI0ad. . . . thanxs
BalasHapus