Akhir yang Mengecewakan
http://www.persijap.or.id/2010/03/akhir-yang-mengecewakan.html
MALANG - Persijap (Jepara) akhirnya menutup tiga pertandingan away-nya di Jawa Timur dengan kekalahan. Dijamu Persema (Malang) di Stadion Gajayana, Minggu (28/3) petang, Evaldo dkk tumbang 1-3 (0-0). Tak pelak kekalahan dari Persema ini menimbulkan kekecewaan, di tengah tingginyaharapan para pendukung Persijap. Meskipun mereka sudah mampu memenuhi target 3 angka saat mengalahkan Persik (Kediri).Persema, berhasil menembus kebuntuan di babak kedua, setelah dalam 45 menit pertama ditahan imbang 0-0. Siswanto, pada menit ke-51 berhasil menciptakan gol, yang akhirnya mampu menumbuhkan keberanian rekan-rekannya.Setelah gol ini mereka tampak bermain lebih percaya diri di tengah tekanan psikologis berat yang mereka sandang, setelah empat kali beruntun mengalami kekalahan.
Selanjutnya mereka kembali mampu menggandakan keunggulan melalui tandangan Angga pada menit ke-76. Striker Persijap Pablo Frances sempat mempertipis ketinggalan menjadi 1-2 melalui golnya menit ke-87.
Namun pemain pengganti Persema, Brima Pepito kembali menjebol gawang M Syabani, dua menit berselang, pada menit ke-89.
Turun tanpa Phaytoon Thiabma di sektor tengah, membuat Persijap tidak menyakinkan dalam mengembangkan permainan. Cederanya kiper Danang Wihatmoko setelah kakinya terbentur tiang gawang, semakin mengacaukan strategi yang dicoba disusun Pelatih Djunaidi.
Gambling
Di luar dugaan, Djunaidi terlihat melakukan gambling dengan menurunkan Sergio Junior di barisan gelandang. Pemain yang dalam beberapa pertandingan tidak turun sebagai starter ini, harus diakui gagal memainkan perannya.
Di sisi kanan pertahanan Persijap, yang diisi oleh Kasiadi, terlihat menjadi titik lemah pertahanan Persijap. Sejak babak pertama hingga selesai, gol-gol Persema selalu berawal dari daerah ini.
Masuknya Johan Juhansyah menggantikan Sergio Junior sebenarnya memberi perubahan pada permainan Persijap. Namun sayangnya pergantian tersebut seperti terlambat, karena Persijap sudah dalam posisi tertinggal.
Pablo Frances juga harus bekerja keras hingga ke tengah untuk menciduk bola, yang gagal diarahkan kepadanya oleh para gelandang Persijap. Ini membuat ia cepat kehilangan stamina.
Wasit Jefry Erly yang memimpin pertandingan, mengeluarkan dua kartu kuning masing-masing untuk Kasiadi (Persijap) dan Kasan Soleh (Persema).
Ancaman Besar
Usai pertandingan, pelatih Persema, Subangkit terlihat sumrigah karena berhasil lepas dari beban berat. Maklum saja, jika dalam pertandingan ini timnya gagal menang, rumornya ia harus melepaskan jabatannya.
’’Alhamdulillah, kami masih diberi hasil bagus pada pertandingan ini. Tapi masih banyak tugas lain yang harus kami hadapi,’’ ujarnya usai pertandingan.
Di kubu Persijap, Asisten Pelatih Anjar JW menyatakan, pertandingan tersebut memberi konsekuensi besar bagi timnya. Setelah Eky Nurhakim cedera, kini hal yang sama menimpa kiper Danang Wihatmoko. Situasi ini, katanya, membuat timnya menghadapi ancaman besar saat menjamu Sriwijaya FC, Kamis (1/4). dis-did
Selanjutnya mereka kembali mampu menggandakan keunggulan melalui tandangan Angga pada menit ke-76. Striker Persijap Pablo Frances sempat mempertipis ketinggalan menjadi 1-2 melalui golnya menit ke-87.
Namun pemain pengganti Persema, Brima Pepito kembali menjebol gawang M Syabani, dua menit berselang, pada menit ke-89.
Turun tanpa Phaytoon Thiabma di sektor tengah, membuat Persijap tidak menyakinkan dalam mengembangkan permainan. Cederanya kiper Danang Wihatmoko setelah kakinya terbentur tiang gawang, semakin mengacaukan strategi yang dicoba disusun Pelatih Djunaidi.
Gambling
Di luar dugaan, Djunaidi terlihat melakukan gambling dengan menurunkan Sergio Junior di barisan gelandang. Pemain yang dalam beberapa pertandingan tidak turun sebagai starter ini, harus diakui gagal memainkan perannya.
Di sisi kanan pertahanan Persijap, yang diisi oleh Kasiadi, terlihat menjadi titik lemah pertahanan Persijap. Sejak babak pertama hingga selesai, gol-gol Persema selalu berawal dari daerah ini.
Masuknya Johan Juhansyah menggantikan Sergio Junior sebenarnya memberi perubahan pada permainan Persijap. Namun sayangnya pergantian tersebut seperti terlambat, karena Persijap sudah dalam posisi tertinggal.
Pablo Frances juga harus bekerja keras hingga ke tengah untuk menciduk bola, yang gagal diarahkan kepadanya oleh para gelandang Persijap. Ini membuat ia cepat kehilangan stamina.
Wasit Jefry Erly yang memimpin pertandingan, mengeluarkan dua kartu kuning masing-masing untuk Kasiadi (Persijap) dan Kasan Soleh (Persema).
Ancaman Besar
Usai pertandingan, pelatih Persema, Subangkit terlihat sumrigah karena berhasil lepas dari beban berat. Maklum saja, jika dalam pertandingan ini timnya gagal menang, rumornya ia harus melepaskan jabatannya.
’’Alhamdulillah, kami masih diberi hasil bagus pada pertandingan ini. Tapi masih banyak tugas lain yang harus kami hadapi,’’ ujarnya usai pertandingan.
Di kubu Persijap, Asisten Pelatih Anjar JW menyatakan, pertandingan tersebut memberi konsekuensi besar bagi timnya. Setelah Eky Nurhakim cedera, kini hal yang sama menimpa kiper Danang Wihatmoko. Situasi ini, katanya, membuat timnya menghadapi ancaman besar saat menjamu Sriwijaya FC, Kamis (1/4). dis-did