Kolektivitas Tim Dipacu
http://www.persijap.or.id/2010/04/kolektivitas-tim-dipacu.html
JEPARA - Persijap Jepara diminta lebih fokus mempersiapkan pertandingan menjamu Persib Bandung, 10 April mendatang, dengan memacu kerja keras serta kolektivitas yang selama ini menjadi keunggulan tim.
Manajemen akan memberikan motivasi dan dukungan semaksimal mungkin agar tim bekerja penuh semangat. Ganjalan cedera sejumlah pemain bisa dimaklumi, namun manajemen percaya pelatih akan mencari jalan keluar terbaik.
”Karakter tim bermain sederhana, cepat dalam bertahan dan menyerang, bisa dilakukan dengan kerja kolektif. Itu pernah dibuktikan beberapa kali dalam pertandingan. Jika karakter itu bisa muncul, ada kans untuk memenangi laga,” kata wakil sekretaris tim Nurjamil, kemarin.
Manajemen akan berbicara langsung dengan semua pemain dan tim pelatih menjelang laga untuk menyamakan persepsi. Tujuannya agar misi memetik poin penuh tercapai. Manajemen juga ingin memastikan tak ada ganjalan dalam diri tiap pemain yang akan berlaga nanti. ”Kami berharap semuanya siap bertanding. Jika ada persoalan, komunikasikan sebelumnya. Itu akan lebih baik,” lanjut mantan penjaga gawang Persijap itu.
Manajemen juga menyoroti persoalan mental tim saat bertanding. Menghadapi tim ulet seperti Persib, Evaldo cs membutuhkan kekuatan mental untuk mengendalikan permainan. Belajar dari laga-laga sebelumnya, permainan tim mudah terganggu jika emosi pemain tak terkontrol. Nurjamil menyebut laga melawan Arema Indonesia di Malang beberapa waktu lalu harus menjadi pelajaran penting, karena bertanding dengan fokus akan lebih menjanjikan bisa tampil lepas.
Gengsi Tinggi
Laga menjamu Persib disebut memiliki gengsi tinggi, bahkan mungkin lebih menarik ketimbang menjamu tim-tim lain. Itu tak lepas dari sejarah pertemuan Laskar Kalinyamat dengan tim yang kini dilatih Jaya Hartono itu dalam beberapa musim terakhir. Persijap dua kali mengganjal Persib di babak penyisihan pada turnamen Copa Indonesia dan itu terjadi di Bandung.
Di kompetisi liga pun, Persib sering dibuat keteteran ketika bermain di kandang mereka sendiri. Namun Persib musim ini berhasil mengakhiri paceklik kemenangan di kandangnya atas Persijap dengan menang 1-0 pada putaran pertama di Stadion Jalak Harupat.
Dari arena latihan, Pelatih Persijap Junaidi melatih timnya untuk mewaspadai serangan dari bola-bola mati Persib. Kesaktian striker Persib Christian Gonzales dalam memanfaatkan bola-bola mati cukup teruji, terlebih tendangan bebas Eka Ramdani.
Junaidi tampaknya bakal menerapkan strategi berbeda untuk laga ini menyusul absennya sayap kanan Yogi Alfian karena akumulasi kartu. Kondisi itu membuat tim tak memiliki pelapis Nurul Huda di kanan. Saat Yogi bisa tampil, Junaidi leluasa menerapkan skema baku 3-5-2. Namun karena absen dan sulit mencari ganti, maka ia berpikir untuk menerapkan skema 4-4-2.
”Kami sedang mencoba alternatif memasang empat gelandang dan empat bek secara berjajar. Kami harus sama baik dalam bertahan dan menyerang,” jelas Junaidi. (H15-40)
Manajemen akan memberikan motivasi dan dukungan semaksimal mungkin agar tim bekerja penuh semangat. Ganjalan cedera sejumlah pemain bisa dimaklumi, namun manajemen percaya pelatih akan mencari jalan keluar terbaik.
”Karakter tim bermain sederhana, cepat dalam bertahan dan menyerang, bisa dilakukan dengan kerja kolektif. Itu pernah dibuktikan beberapa kali dalam pertandingan. Jika karakter itu bisa muncul, ada kans untuk memenangi laga,” kata wakil sekretaris tim Nurjamil, kemarin.
Manajemen akan berbicara langsung dengan semua pemain dan tim pelatih menjelang laga untuk menyamakan persepsi. Tujuannya agar misi memetik poin penuh tercapai. Manajemen juga ingin memastikan tak ada ganjalan dalam diri tiap pemain yang akan berlaga nanti. ”Kami berharap semuanya siap bertanding. Jika ada persoalan, komunikasikan sebelumnya. Itu akan lebih baik,” lanjut mantan penjaga gawang Persijap itu.
Manajemen juga menyoroti persoalan mental tim saat bertanding. Menghadapi tim ulet seperti Persib, Evaldo cs membutuhkan kekuatan mental untuk mengendalikan permainan. Belajar dari laga-laga sebelumnya, permainan tim mudah terganggu jika emosi pemain tak terkontrol. Nurjamil menyebut laga melawan Arema Indonesia di Malang beberapa waktu lalu harus menjadi pelajaran penting, karena bertanding dengan fokus akan lebih menjanjikan bisa tampil lepas.
Gengsi Tinggi
Laga menjamu Persib disebut memiliki gengsi tinggi, bahkan mungkin lebih menarik ketimbang menjamu tim-tim lain. Itu tak lepas dari sejarah pertemuan Laskar Kalinyamat dengan tim yang kini dilatih Jaya Hartono itu dalam beberapa musim terakhir. Persijap dua kali mengganjal Persib di babak penyisihan pada turnamen Copa Indonesia dan itu terjadi di Bandung.
Di kompetisi liga pun, Persib sering dibuat keteteran ketika bermain di kandang mereka sendiri. Namun Persib musim ini berhasil mengakhiri paceklik kemenangan di kandangnya atas Persijap dengan menang 1-0 pada putaran pertama di Stadion Jalak Harupat.
Dari arena latihan, Pelatih Persijap Junaidi melatih timnya untuk mewaspadai serangan dari bola-bola mati Persib. Kesaktian striker Persib Christian Gonzales dalam memanfaatkan bola-bola mati cukup teruji, terlebih tendangan bebas Eka Ramdani.
Junaidi tampaknya bakal menerapkan strategi berbeda untuk laga ini menyusul absennya sayap kanan Yogi Alfian karena akumulasi kartu. Kondisi itu membuat tim tak memiliki pelapis Nurul Huda di kanan. Saat Yogi bisa tampil, Junaidi leluasa menerapkan skema baku 3-5-2. Namun karena absen dan sulit mencari ganti, maka ia berpikir untuk menerapkan skema 4-4-2.
”Kami sedang mencoba alternatif memasang empat gelandang dan empat bek secara berjajar. Kami harus sama baik dalam bertahan dan menyerang,” jelas Junaidi. (H15-40)