Jangan Jadi Beban
http://www.persijap.or.id/2010/05/jangan-jadi-beban.html
JEPARA - Kemenangan Persijap atas tamunya Persija Jakarta 2-1 dalam laga Djarum Indonesia Super League (ISL) Sabtu (15/5) kemarin, harus menjadi pelecut untuk membangkitkan kembali motivasi pemain yang sempat down. Namun, di saat yang sama, masalah kembali muncul dengan cederanya kiper Danang Wihatmoko.
Kiper kelahiran Jepara ini tampil selama 70 menit dan mampu menjaga gawang Persijap tidak kebobolan. Namun, petaka besar datang saat bahu lengan kiri Danang mengalami cedera akibat menghalau tendangan keras dari Bambang Pamungkas yang berjarak sekitar dua meter di depannya.
Aksi Danang dengan menjatuhkan badannya memang mampu menggagalkan bola tendangan striker Persija itu. Namun keberhasilannya itu harus dibayar mahal, karena aksinya itu membuat bahu lengan kirinya mengalami cedera.
Akibatnya, Danang terpaksa harus ditandu keluar lapangan dan diganti oleh M Syahbani. Kiper kedua Persijap itu tampil dalam waktu 20 menit. Dia berhasil menggagalkan sejumlah peluang yang dicetak tim Macan Kemayoran.
Namun sialnya, saat tendangan keras Emelue Serge berhasil diblok dengan tangannya, bola muntah itu masih dapat disundul oleh M Ilham yang berdiri di dalam kotak penalti tanpa pengawalan ketat. Petaka itu terjadi pada menit ke-86, tujuh menit setelah Syahbani masuk menggantikan Danang.
Cederanya Danang, menurut pelatih Junaidi diharapkan tidak menjadi beban bagi para pemain. ''Saya berharap pemain tetap fokus pada persiapan untuk menghadapi PSPS Pekanbaru. Soal apakah Danang bisa main apa tidak, itu urusan nanti. Jangan jadikan hal itu sebagai beban," katanya.
Menurut Junaidi, saat ini timnya akan memanfaatkan semua potensi yang ada. Jika salah satu pemain sedang mengalami cedera, pihaknya tetap harus mampu memanfaatkan kekuatan yang masih tersisa. Sebagai kiper Persijap, Danang memang diakui sebagai pemain yang sangat berpengaruh di bawah mistar, namun jika dia tengah cedera, maka pemain pengganti juga harus siap mengemban amanat tersebut.
Junaidi juga mengaku telah memberikan pengertian pada seluruh pemain untuk tidak terlalu tergantung dengan salah seorang pemain saja. Sebab menurutnya sepak bola merupakan permainan tim, sementara di Persijap tidak ada pemain bintang. Kekuatan Laskar Kalinyamat selama ini selalu mengandalkan kolektivitas permainan.
Persijap masih menyisakan tiga pertandingan lagi. Satu di antaranya dimainkan di kandang sendiri, yakni melawan PSPS Pekanbaru, Rabu (19/5). Sementara dua pertandingan terakhir dimainkan di kandang lawan, yakni dengan Pelita Jaya Karawang (25/5) dan Persitara Jakarta Utara (30/5). (cw5/aji)
Kiper kelahiran Jepara ini tampil selama 70 menit dan mampu menjaga gawang Persijap tidak kebobolan. Namun, petaka besar datang saat bahu lengan kiri Danang mengalami cedera akibat menghalau tendangan keras dari Bambang Pamungkas yang berjarak sekitar dua meter di depannya.
Aksi Danang dengan menjatuhkan badannya memang mampu menggagalkan bola tendangan striker Persija itu. Namun keberhasilannya itu harus dibayar mahal, karena aksinya itu membuat bahu lengan kirinya mengalami cedera.
Akibatnya, Danang terpaksa harus ditandu keluar lapangan dan diganti oleh M Syahbani. Kiper kedua Persijap itu tampil dalam waktu 20 menit. Dia berhasil menggagalkan sejumlah peluang yang dicetak tim Macan Kemayoran.
Namun sialnya, saat tendangan keras Emelue Serge berhasil diblok dengan tangannya, bola muntah itu masih dapat disundul oleh M Ilham yang berdiri di dalam kotak penalti tanpa pengawalan ketat. Petaka itu terjadi pada menit ke-86, tujuh menit setelah Syahbani masuk menggantikan Danang.
Cederanya Danang, menurut pelatih Junaidi diharapkan tidak menjadi beban bagi para pemain. ''Saya berharap pemain tetap fokus pada persiapan untuk menghadapi PSPS Pekanbaru. Soal apakah Danang bisa main apa tidak, itu urusan nanti. Jangan jadikan hal itu sebagai beban," katanya.
Menurut Junaidi, saat ini timnya akan memanfaatkan semua potensi yang ada. Jika salah satu pemain sedang mengalami cedera, pihaknya tetap harus mampu memanfaatkan kekuatan yang masih tersisa. Sebagai kiper Persijap, Danang memang diakui sebagai pemain yang sangat berpengaruh di bawah mistar, namun jika dia tengah cedera, maka pemain pengganti juga harus siap mengemban amanat tersebut.
Junaidi juga mengaku telah memberikan pengertian pada seluruh pemain untuk tidak terlalu tergantung dengan salah seorang pemain saja. Sebab menurutnya sepak bola merupakan permainan tim, sementara di Persijap tidak ada pemain bintang. Kekuatan Laskar Kalinyamat selama ini selalu mengandalkan kolektivitas permainan.
Persijap masih menyisakan tiga pertandingan lagi. Satu di antaranya dimainkan di kandang sendiri, yakni melawan PSPS Pekanbaru, Rabu (19/5). Sementara dua pertandingan terakhir dimainkan di kandang lawan, yakni dengan Pelita Jaya Karawang (25/5) dan Persitara Jakarta Utara (30/5). (cw5/aji)