Optimistis Karakter Muncul
http://www.persijap.or.id/2010/05/optimistis-karakter-muncul.html
JEPARA - Pelatih Persijap Jepara Junaidi mengakui timnya tampil tidak percaya diri dan kurang semangat dalam dua laga terakhir di ajang Djarum Indonesia Super League (ISL) melawan tuan rumah Persisam Samarinda dan Bontang FC.
Timnya masih terpengaruh dengan ambruknya mental tim pada laga sebelumnya di arena Piala Indonesia. Tetapi ia optimistis karakter tim yang penuh semangat dan kolektivitas itu akan bisa kembali dalam empat laga sisa mendatang.
’’Kami tampil loyo di Kaltim. Situasi tidak menguntungkan dari hasil Piala Indonesia ikut mempengaruhi,’’ kata Junaidi, kemarin.
Pelatih kelahiran Banjarmasin itu tidak memberikan konferensi pers di Stadion Mulawarman setelah timnya kalah 1-4 dari tuan rumah Bontang FC, Rabu malam lalu. Ia merasa benar-benar terpukul karena sebelum kekalahan di Bontang, timnya kalah besar, 0-5 dari Persisam.
Itu adalah kekelahan terbesar Persijap dalam satu dekade terakhir di kompetisi reguler. Kekalahan serta kebobolan sembilan gol dalam dua laga itu membuat Tim Kota Ukir terperosok ke papan bawah, dan kini ada dalam persaingan ketat untuk menghindari degradasi.
Sebelum itu, Persijap juga mencatat sejarah paling buruk di turnamen Piala Indonesia dengan tersingkir dini, yakni di fase awal babak besar. Itu setelah Evaldo dan kawan-kawan di Grup F kalah 1-3 dari Arema Indonesia dan menyerah 1-2 dari tim Divisi Utama, PS Mojokerto Putra.
Kemenangan 2-1 atas Deltras Sidoarjo di turnamen itu tak mampu meloloskan tim ke babak 16 besar. Padahal pada musim sebelumnya, di turnamen ini Persijap menjadi semifinalis.
Junaidi mengatakan penampilan timnya saat dikalahkan Bontang awalnya bagus, dengan berhasil mencuri gol lebih dulu saat pertandingan baru berjalan empat menit melalui Pablo Frances.
Namun lawan langsung membalas tiga gol di babak pertama, dan satu gol lagi di babak kedua. ’’Penampilan di Bontang awalnya menjanjikan, tetapi tidak seperti kami duga, tim lalu kehilangan konsentrasi,’’ lanjutnya.
Tetapi ia hanya akan menjadikan hasil-hasil buruk itu sebagai pelajaran dan tidak terus diratapi, karena empat pertandingan sisa akan lebih penting untuk disikapi.
Karena itu Junaidi akan fokus pada latihan dua pekan ini untuk mengembalikan karakter tim. Ia pun berharap adanya semangat berlatih dan bertanding tim bisa kembali lagi seperti saat menjamu Persib Bandung di Gelora Bumi Kartini 10 April lalu.
Ketika itu timnya menang 2-1 dan tampil sangat disiplin, penuh semangat, serta dengan determinasi tinggi. Terlebih dukungan penonton sangat membantu tim.
’’Kami berharap bisa mengulang laga dengan situasi seperti itu, sehingga tim bisa bekerja dengan baik,’’ katanya.
Kemarin tim libur latihan. Evaldo dkk baru akan berlatih kembali pada Senin lusa. (H15-28)
Timnya masih terpengaruh dengan ambruknya mental tim pada laga sebelumnya di arena Piala Indonesia. Tetapi ia optimistis karakter tim yang penuh semangat dan kolektivitas itu akan bisa kembali dalam empat laga sisa mendatang.
’’Kami tampil loyo di Kaltim. Situasi tidak menguntungkan dari hasil Piala Indonesia ikut mempengaruhi,’’ kata Junaidi, kemarin.
Pelatih kelahiran Banjarmasin itu tidak memberikan konferensi pers di Stadion Mulawarman setelah timnya kalah 1-4 dari tuan rumah Bontang FC, Rabu malam lalu. Ia merasa benar-benar terpukul karena sebelum kekalahan di Bontang, timnya kalah besar, 0-5 dari Persisam.
Itu adalah kekelahan terbesar Persijap dalam satu dekade terakhir di kompetisi reguler. Kekalahan serta kebobolan sembilan gol dalam dua laga itu membuat Tim Kota Ukir terperosok ke papan bawah, dan kini ada dalam persaingan ketat untuk menghindari degradasi.
Sebelum itu, Persijap juga mencatat sejarah paling buruk di turnamen Piala Indonesia dengan tersingkir dini, yakni di fase awal babak besar. Itu setelah Evaldo dan kawan-kawan di Grup F kalah 1-3 dari Arema Indonesia dan menyerah 1-2 dari tim Divisi Utama, PS Mojokerto Putra.
Kemenangan 2-1 atas Deltras Sidoarjo di turnamen itu tak mampu meloloskan tim ke babak 16 besar. Padahal pada musim sebelumnya, di turnamen ini Persijap menjadi semifinalis.
Junaidi mengatakan penampilan timnya saat dikalahkan Bontang awalnya bagus, dengan berhasil mencuri gol lebih dulu saat pertandingan baru berjalan empat menit melalui Pablo Frances.
Namun lawan langsung membalas tiga gol di babak pertama, dan satu gol lagi di babak kedua. ’’Penampilan di Bontang awalnya menjanjikan, tetapi tidak seperti kami duga, tim lalu kehilangan konsentrasi,’’ lanjutnya.
Tetapi ia hanya akan menjadikan hasil-hasil buruk itu sebagai pelajaran dan tidak terus diratapi, karena empat pertandingan sisa akan lebih penting untuk disikapi.
Karena itu Junaidi akan fokus pada latihan dua pekan ini untuk mengembalikan karakter tim. Ia pun berharap adanya semangat berlatih dan bertanding tim bisa kembali lagi seperti saat menjamu Persib Bandung di Gelora Bumi Kartini 10 April lalu.
Ketika itu timnya menang 2-1 dan tampil sangat disiplin, penuh semangat, serta dengan determinasi tinggi. Terlebih dukungan penonton sangat membantu tim.
’’Kami berharap bisa mengulang laga dengan situasi seperti itu, sehingga tim bisa bekerja dengan baik,’’ katanya.
Kemarin tim libur latihan. Evaldo dkk baru akan berlatih kembali pada Senin lusa. (H15-28)