Persijap Kalah lewat Penalti
http://www.persijap.or.id/2010/05/persijap-kalah-lewat-penalti.html
KARAWANG - Persijap Jepara belum berhasil memperbaiki peringkat setelah kalah 0-1 dari tuan rumah Pelita Jaya dalam pertandingan Djarum Indonesia Super League (ISL) di Stadion Singaperbangsa, Karawang, sore kemarin. Gol tunggal tim tuan rumah itu dicetak Ridwan Barkoui menit ke-34 melalui tendangan penalti.
Penalti itu diberikan setelah Phaitoon Thiabma melanggar Eduardi Bizarro. Pemain asal Maroko Barkoui yang menjadi eksukutor sukses menjalankan tugasnya. Setelah itu, pada menit ke-43, Persijap kehilangan Isdiantono karena menerima kartu merah, sebagai akumulasi dua kartu kuning. ‘’Kami bermain dengan 10 pemain sejak menit ke-43. Kami bisa menyerang dan menciptakan beberapa peluang tapi gagal mencetak gol,’’ kata Asisten Pelatih Persijap Anjar Jambore Widodo.
Sebelumnya pihak Persijap menyatakan Isdiantono tak bisa tampil karena berdasarkan catatan Persijap, ia terkena akumulasi kartu. Tapi surat dari PT Liga Indonesia sebelum laga menyatakan Isdiantono bisa tampil dan hanya Donny Siregar yang absen. Dengan kartu merah itu, Isdiantono akan absen di laga terakhir melawan Persitara Jakarta Utara, 29 Mei.
Persijap tetap di peringkat ke-10 klasemen sementara, karena pada saat bersamaan Persela Lamongan yang berpeluang menyalip hanya bisa bermain imbang 2-2 melawan tuan rumah Persitara Jakarta Utara di Stadion Soemantri Brodjonegoro Kuningan. Namun tambahan satu poin itu cukup membuat aman Persela dari ancaman degradasi langsung atau play off.
Persitara sempat unggul 2-0 lewat gol bunuh diri Tomoko Komorida menit ke-13 dan Prince Kabier Bello (21). Namun Persela menyusulnya lewat gol Franco Hitta (24) dan Samsul Arif (42). Hasil tersebut membuat Persitara sudah pasti masuk ke lubang degradasi. Pelita Jaya juga akan senasib, karena andai Pelita bisa menang atas Persela pada laga terakhir nilainya 39, atau sama dengan Persebaya Surabaya saat ini namun masih punya dua laga sisa.
Selain Persitara yang sudah pasti terdegradasi, dua tim yang akan terdegradasi langsung adalah Persik Kediri dan Pelita Jaya. Sedangkan zona play off bisa diambil Persebaya. Itu dengan catatan Persebaya dan Persik sama-sama kalah pada dua laga terakhir melawan tuan rumah Persisam Samarinda dan Bontang FC.
Walaupun Pelita bisa menang di laga terakhir dan sama-sama punya nilai 39 seperti Persebaya, namun Pelita bersalah dengan selisih golnya yang defisit hingag 14 gol sedangkan Persebaya saat ini hanya defisit lima gol.
Penentuan siapa yang akan masuk play off akan ditentuka dalam laga di Samarinda dan Bontang. (H15-28)
Penalti itu diberikan setelah Phaitoon Thiabma melanggar Eduardi Bizarro. Pemain asal Maroko Barkoui yang menjadi eksukutor sukses menjalankan tugasnya. Setelah itu, pada menit ke-43, Persijap kehilangan Isdiantono karena menerima kartu merah, sebagai akumulasi dua kartu kuning. ‘’Kami bermain dengan 10 pemain sejak menit ke-43. Kami bisa menyerang dan menciptakan beberapa peluang tapi gagal mencetak gol,’’ kata Asisten Pelatih Persijap Anjar Jambore Widodo.
Sebelumnya pihak Persijap menyatakan Isdiantono tak bisa tampil karena berdasarkan catatan Persijap, ia terkena akumulasi kartu. Tapi surat dari PT Liga Indonesia sebelum laga menyatakan Isdiantono bisa tampil dan hanya Donny Siregar yang absen. Dengan kartu merah itu, Isdiantono akan absen di laga terakhir melawan Persitara Jakarta Utara, 29 Mei.
Persijap tetap di peringkat ke-10 klasemen sementara, karena pada saat bersamaan Persela Lamongan yang berpeluang menyalip hanya bisa bermain imbang 2-2 melawan tuan rumah Persitara Jakarta Utara di Stadion Soemantri Brodjonegoro Kuningan. Namun tambahan satu poin itu cukup membuat aman Persela dari ancaman degradasi langsung atau play off.
Persitara sempat unggul 2-0 lewat gol bunuh diri Tomoko Komorida menit ke-13 dan Prince Kabier Bello (21). Namun Persela menyusulnya lewat gol Franco Hitta (24) dan Samsul Arif (42). Hasil tersebut membuat Persitara sudah pasti masuk ke lubang degradasi. Pelita Jaya juga akan senasib, karena andai Pelita bisa menang atas Persela pada laga terakhir nilainya 39, atau sama dengan Persebaya Surabaya saat ini namun masih punya dua laga sisa.
Selain Persitara yang sudah pasti terdegradasi, dua tim yang akan terdegradasi langsung adalah Persik Kediri dan Pelita Jaya. Sedangkan zona play off bisa diambil Persebaya. Itu dengan catatan Persebaya dan Persik sama-sama kalah pada dua laga terakhir melawan tuan rumah Persisam Samarinda dan Bontang FC.
Walaupun Pelita bisa menang di laga terakhir dan sama-sama punya nilai 39 seperti Persebaya, namun Pelita bersalah dengan selisih golnya yang defisit hingag 14 gol sedangkan Persebaya saat ini hanya defisit lima gol.
Penentuan siapa yang akan masuk play off akan ditentuka dalam laga di Samarinda dan Bontang. (H15-28)