Gol Persijap Urutan Ke-13
http://www.persijap.or.id/2010/06/gol-persijap-urutan-ke-13.html
Butuh Bomber Produktif
JEPARA - Meski di klasemen Djarum Indonesia Super League (ISL) 2009/2010 Persijap finis di peringkat sembilan dari 18 kontestan ISL, namun dilihat dari produktivitas golnya, tim berjuluk Laskar Kalinyamat ini bertengger di urutan ke-13.
Hingga kompetisi berakhir, Persijap mengoleksi 40 gol, jauh di bawah Persipura Jayapura yang menjadi tim paling produktif dengan koleksi 62 gol.
Dari 40 gol yang dicetak Persijap selama satu musim kompetisi, striker asal Argentina, Pablo Frances, menjadi penyumbang gol terbanyak dengan 13 gol. Di urutan kedua terdapat mantan striker Sriwijaya FC, Eki Nurhakim, yang mampu menciptakan sembilan gol dalam debutnya bersama tim Kota Ukir.
Di bawah keduanya, ada Noor Hadi dengan torehan empat gol. Di bawahnya lagi, ada kapten tim Evaldo Silva serta mantan pemain timnas U-23 Johan Juansyah, masing-masing dengan tiga gol. Disusul kemudian oleh Iswanto, Donny Siregar, dan Junior, masing-masing dua gol. Pemain lain yang turut menyumbangkan gol adalah Isdiantono serta Bachtiar, masing-masing satu gol.
Di awal musim, Persijap memang sempat diragukan dengan persoalan finishing touch yang dinilai mandul. Pablo Frances yang musim sebelumnya sempat menjadi top skor Copa Indonesia (sekarang Piala Indonesia, Red), seakan masih terlambat panas. Demikian pula Noor Hadi yang dalam pertandingan keduanya mampu mencetak hattrick ke gawang Persitara Jakarta Utara, dalam beberapa pertandingan selanjutnya justru menurun ketajamannya.
Namun, problem dalam penyelesaian akhir ini sedikit demi sedikit mulai terpecahkan, terutama sejak munculnya Eki Nurhakim yang baru dimainkan di putaran kedua. Jika dibandingkan Pablo dengan 13 gol yang bermain sejak putaran pertama, Eki sebenarnya terhitung cukup produktif, karena kesembilan golnya dicetak saat dia mulai dipercaya tampil oleh pelatih Junaidi di putaran kedua.
Ketajamannya di depan gawang lawan itulah yang saat ini membuat sebagian pencinta sepak bola di Jepara berharap Eki masih tetap dipertahankan sebagai anggota skuad Persijap musim depan.
Sementara itu, jika dilihat dari segi defisit gol, Persijap musim ini menempati urutan ke-11. Gawang Laskar Kalinyamat mengalami defisit lima gol, berasal dari memasukkan 40 gol dan kemasukan 45 gol. Banyaknya gol yang tercipta ke gawang Persijap juga akibat dari problem cedera pemain yang terjadi menjelang akhir kompetisi, khususnya yang dialami kiper utama Danang Wihatmoko, serta beberapa pemain pilar di lini belakang seperti Evaldo, Bachtiar, dan Ferly La'ala.
Kiper utama Danang Wihatmoko yang mengalami cedera saat melawan tuan rumah Persema Malang di pertengahan putaran kedua membuat posisinya digantikan oleh kiper cadangan M Syahbani dan Khoirul Latif. Sayang, dua kiper cadangan ini masih belum maksimal menggantikan peran Danang. Banyak gol tercipta saat gawang Persijap ditinggalkan kiper asal Desa Dermolo Kecamatan Kembang itu.
Namun demikian, menurut mantan pelatih Persijap Junaidi, sebenarnya urusan gol tidak begitu menjadi soal. ''Asalkan menang, berapa pun golnya tidak masalah. Menang banyak atau menang tipis, nilainya sama," katanya. Meski demikian, gol-gol yang berhasil dicetak para pemain Persijap, tentu memiliki nilai tersendiri di kalangan sebagian besar penonton. (cw5/aji)
JEPARA - Meski di klasemen Djarum Indonesia Super League (ISL) 2009/2010 Persijap finis di peringkat sembilan dari 18 kontestan ISL, namun dilihat dari produktivitas golnya, tim berjuluk Laskar Kalinyamat ini bertengger di urutan ke-13.
Hingga kompetisi berakhir, Persijap mengoleksi 40 gol, jauh di bawah Persipura Jayapura yang menjadi tim paling produktif dengan koleksi 62 gol.
Dari 40 gol yang dicetak Persijap selama satu musim kompetisi, striker asal Argentina, Pablo Frances, menjadi penyumbang gol terbanyak dengan 13 gol. Di urutan kedua terdapat mantan striker Sriwijaya FC, Eki Nurhakim, yang mampu menciptakan sembilan gol dalam debutnya bersama tim Kota Ukir.
Di bawah keduanya, ada Noor Hadi dengan torehan empat gol. Di bawahnya lagi, ada kapten tim Evaldo Silva serta mantan pemain timnas U-23 Johan Juansyah, masing-masing dengan tiga gol. Disusul kemudian oleh Iswanto, Donny Siregar, dan Junior, masing-masing dua gol. Pemain lain yang turut menyumbangkan gol adalah Isdiantono serta Bachtiar, masing-masing satu gol.
Di awal musim, Persijap memang sempat diragukan dengan persoalan finishing touch yang dinilai mandul. Pablo Frances yang musim sebelumnya sempat menjadi top skor Copa Indonesia (sekarang Piala Indonesia, Red), seakan masih terlambat panas. Demikian pula Noor Hadi yang dalam pertandingan keduanya mampu mencetak hattrick ke gawang Persitara Jakarta Utara, dalam beberapa pertandingan selanjutnya justru menurun ketajamannya.
Namun, problem dalam penyelesaian akhir ini sedikit demi sedikit mulai terpecahkan, terutama sejak munculnya Eki Nurhakim yang baru dimainkan di putaran kedua. Jika dibandingkan Pablo dengan 13 gol yang bermain sejak putaran pertama, Eki sebenarnya terhitung cukup produktif, karena kesembilan golnya dicetak saat dia mulai dipercaya tampil oleh pelatih Junaidi di putaran kedua.
Ketajamannya di depan gawang lawan itulah yang saat ini membuat sebagian pencinta sepak bola di Jepara berharap Eki masih tetap dipertahankan sebagai anggota skuad Persijap musim depan.
Sementara itu, jika dilihat dari segi defisit gol, Persijap musim ini menempati urutan ke-11. Gawang Laskar Kalinyamat mengalami defisit lima gol, berasal dari memasukkan 40 gol dan kemasukan 45 gol. Banyaknya gol yang tercipta ke gawang Persijap juga akibat dari problem cedera pemain yang terjadi menjelang akhir kompetisi, khususnya yang dialami kiper utama Danang Wihatmoko, serta beberapa pemain pilar di lini belakang seperti Evaldo, Bachtiar, dan Ferly La'ala.
Kiper utama Danang Wihatmoko yang mengalami cedera saat melawan tuan rumah Persema Malang di pertengahan putaran kedua membuat posisinya digantikan oleh kiper cadangan M Syahbani dan Khoirul Latif. Sayang, dua kiper cadangan ini masih belum maksimal menggantikan peran Danang. Banyak gol tercipta saat gawang Persijap ditinggalkan kiper asal Desa Dermolo Kecamatan Kembang itu.
Namun demikian, menurut mantan pelatih Persijap Junaidi, sebenarnya urusan gol tidak begitu menjadi soal. ''Asalkan menang, berapa pun golnya tidak masalah. Menang banyak atau menang tipis, nilainya sama," katanya. Meski demikian, gol-gol yang berhasil dicetak para pemain Persijap, tentu memiliki nilai tersendiri di kalangan sebagian besar penonton. (cw5/aji)