Jangan Tergantung APBD
http://www.persijap.or.id/2010/06/jangan-tergantung-apbd.html
JEPARA - Sebagai salah satu kebanggaan wong Njeporo, Persijap (Jepara) tetap harus bisa terus berkompetisi. Keberadaan Persijap sudah bukan lagi menjadi urusan orang per orang, namun banyak orang khususnya warga Jepara. Karena itu, berbagai upaya tetap harus dilakukan untuk memastikan kelangsungan eksistensinya di ISL (Indonesia Super League).
Mantan Asisten Manajer Tim Persijap, Aris Isnandar menyatakan, masalah dana yang selalu menjadi persoalan, menurutnya tetap bisa diatasi. Pihaknya yakin, persoalan ini tetap akan bisa mendapatkan jalan keluar, jika upaya terus dilakukan. Campur tangan Pemerintah Kabupaten, menurutnya masih tetap diperlukan, dan diyakini tetap ada. Namun demikian, usaha lain tetap harus ditempuh untuk mendukungnya.
''Soal dana, saya kira kita tidak perlu pesimis atau khawatir. Bukankah persoalan dana ini sudah biasa terjadi pada Persijap. Dari musim ke musim kan ini selalu menyertai. Tapi nya tanya kan tetap bisa ikut kompetisi to,'' ujarnya Senin (13/6).
Menurut Aris yang saat ini duduk menjadi Wakil Ketua DPRD Jepara ini, satu hal yang diperlukan Persijap menghadapi musim kompetisi mendatang adalah niat dari semua pihak yang terkait dengan Persijap. Elemen-elemen yang ada harus memiliki visi dan misi yang sama untuk Persijap. Setelah niat itu ada, maka untuk selanjutnya masalah demi masalah akan bisa diatasi.
''Paling penting saat ini, semua pihak yang terkait harus sama-sama memiliki kesamaan visi dan misi tentang Persijap. Tim ini harus terus berkompetisi. Setelah itu dirumuskan bagaimana jalan yang bisa ditempuh. Itu saja,'' tambah Aris Isnandar.
Jalan keluar
Sementara itu, masalah pendanaan yang selalu menjadi persoalan klasik setiap awal musim, menurut Ahmad Rifai seharusnya segera mendapatkan jalan keluar. Penggemar dan pengamat Persijap ini menya - takan, persoalan yang terus menerus terjadi ini, seharusnya tidak perlu terjadi terusmenerus.
PT Laskar Kalinyamat, yang seharusnya menjadi tulang punggung Persijap, seharusnya sudah mulai me rintis usaha untuk mendapatkan tambahan dana. Tidak bisa selamanya Persijap menggantungkan dana dalam jumlah besar terus-menerus ke APBD Jepara. Ketergantungan itu idealnya tetap harus bisa dikurangi sedikit demi sedikit.
Pemasukan dari tiket dan merchandise sebenarnya sangat potensial di tengah gegap gempitanya pendukung Persijap. Masalah trust atau kepercayaan publik terhadap pengelolaan Persijap mungkin masih menjadi kendala. Sehingga banyak kecurigaan yang akhirnya membuat banyak pihak enggan memberikan kontribusi secara maksimal, meskipun sebenarnya sangat cinta pada Persijap. Akhirnya dari sektor ini pendapatan yang diperoleh masih kurang untuk membiayai Persijap.
''Di Malang, para pendukung Arema rela membayar mahal untuk tiket pertandingan. Mereka tidak sayang mengeluarkan uang untuk timnya. Ini tidak lepas dari kepercayaan mereka pada pengelola Arema. Kepercayaan seperti ini mungkin harus bisa diraih oleh pengelola Persijap untuk mendapatkan dukungan optimal dari publik,'' ujar Ahmad Rifai. dis-de
Mantan Asisten Manajer Tim Persijap, Aris Isnandar menyatakan, masalah dana yang selalu menjadi persoalan, menurutnya tetap bisa diatasi. Pihaknya yakin, persoalan ini tetap akan bisa mendapatkan jalan keluar, jika upaya terus dilakukan. Campur tangan Pemerintah Kabupaten, menurutnya masih tetap diperlukan, dan diyakini tetap ada. Namun demikian, usaha lain tetap harus ditempuh untuk mendukungnya.
''Soal dana, saya kira kita tidak perlu pesimis atau khawatir. Bukankah persoalan dana ini sudah biasa terjadi pada Persijap. Dari musim ke musim kan ini selalu menyertai. Tapi nya tanya kan tetap bisa ikut kompetisi to,'' ujarnya Senin (13/6).
Menurut Aris yang saat ini duduk menjadi Wakil Ketua DPRD Jepara ini, satu hal yang diperlukan Persijap menghadapi musim kompetisi mendatang adalah niat dari semua pihak yang terkait dengan Persijap. Elemen-elemen yang ada harus memiliki visi dan misi yang sama untuk Persijap. Setelah niat itu ada, maka untuk selanjutnya masalah demi masalah akan bisa diatasi.
''Paling penting saat ini, semua pihak yang terkait harus sama-sama memiliki kesamaan visi dan misi tentang Persijap. Tim ini harus terus berkompetisi. Setelah itu dirumuskan bagaimana jalan yang bisa ditempuh. Itu saja,'' tambah Aris Isnandar.
Jalan keluar
Sementara itu, masalah pendanaan yang selalu menjadi persoalan klasik setiap awal musim, menurut Ahmad Rifai seharusnya segera mendapatkan jalan keluar. Penggemar dan pengamat Persijap ini menya - takan, persoalan yang terus menerus terjadi ini, seharusnya tidak perlu terjadi terusmenerus.
PT Laskar Kalinyamat, yang seharusnya menjadi tulang punggung Persijap, seharusnya sudah mulai me rintis usaha untuk mendapatkan tambahan dana. Tidak bisa selamanya Persijap menggantungkan dana dalam jumlah besar terus-menerus ke APBD Jepara. Ketergantungan itu idealnya tetap harus bisa dikurangi sedikit demi sedikit.
Pemasukan dari tiket dan merchandise sebenarnya sangat potensial di tengah gegap gempitanya pendukung Persijap. Masalah trust atau kepercayaan publik terhadap pengelolaan Persijap mungkin masih menjadi kendala. Sehingga banyak kecurigaan yang akhirnya membuat banyak pihak enggan memberikan kontribusi secara maksimal, meskipun sebenarnya sangat cinta pada Persijap. Akhirnya dari sektor ini pendapatan yang diperoleh masih kurang untuk membiayai Persijap.
''Di Malang, para pendukung Arema rela membayar mahal untuk tiket pertandingan. Mereka tidak sayang mengeluarkan uang untuk timnya. Ini tidak lepas dari kepercayaan mereka pada pengelola Arema. Kepercayaan seperti ini mungkin harus bisa diraih oleh pengelola Persijap untuk mendapatkan dukungan optimal dari publik,'' ujar Ahmad Rifai. dis-de