Pak Edi Layak Dipertahankan
http://www.persijap.or.id/2010/06/pak-edi-layak-dipertahankan.html
JEPARA - Apparel olahraga Lotto resmi menjalin kerja sama dengan tim Persijap (Jepara) untuk semusim kedepan. Manajer Tim Edy Sujatmiko menyatakan, kerjasama tersebut secara resmi telah ditandatangani di Jakarta, pada Kamis (17/6) kemarin. Dengan demikian, pada musim depan Persijap sudah akan menggunakan merek tersebut sebagai sponsor utama mereka. Dikatakan oleh Edy Sujatmiko, kerja sama tersebut tidak berbeda dengan yang pernah dilakukan Persijap dengan Diadorra.
Pihak sponsor dalam kerjasama ini juga sepakat untuk memberikan dukungan perlengkapan bagi Persijap. Nilai kerjasamanya mencapai Rp 1 miliar. Meskipun saat ini Persijap masih belum melakukan langkah persiapan apa pun untuk musim mendatang, langkah kerja sama ini menurut Edy merupakan sebuah bekal cukup penting untuk menyambut kompetisi mendatang.
Pihaknya dalam hal ini hanya mewakili Persijap. Sedangkan untuk realisasi dari hubungan kerja sama ini nantinya akan dilakukan oleh manajemen yang baru. ''Saya sebentar lagi sudah menyerah - kan mandat ke pengurus. Selanjutnya tinggal nanti siapa yang akan ditunjuk menjadi Manajer Tim Persijap. Kerjasama ini tentu saja merupakan bagian dari persiapan Persijap. Manajemen baru akan memanfaatkan kerjasama ini,'' ujar Edy Sujatmiko dari Jakarta, Kamis (17/6).
Sementara itu, nama Edy Sujatmiko tampaknya masih menjadi salah satu yang dianggap paling favorit untuk menjabat sebagai Manajer Tim. Bebera - pa pihak menilai Edy Sujatmiko masih layak. Selain itu, prestasi yang diraih Persijap di bawah kepemimpinannya juga dinilai cukup berhasil sepanjang sejarah Persijap.
''Pak Edy (Sujatmiko-red), masih paling memungkinkan untuk menjadi manajer. Secara manajerial dia mampu memimpin jajaran yang lain. Sedang - kan dari sisi lain, Pak Edy juga memiliki kapabilitas,'' ujar Aris Isnandar, mantan Asisten Manajer Persijap, Kamis (17/6). Dari kalangan kelompok Suporter Persijap juga menyatakan hal yang sama. Sosok Edy Sujatmiko dinilai masih layak untuk kembali tampil menjadi manajer.
Atas hal ini, Edy Sujatmiko menya - takan dirinya sudah tiga musim menjadi manajer. Sebagai birokrat, menurutnya sudah waktunya dirinya mengakhiri ''jabatan'' tersebut, dan lebih konsentrasi pada tugas-tugasnya sebagai birokrat. Masih banyak orang yang menurutnya mampu menjadi manajer tim.
''Jangan saya lagi. Sudah tiga musim saya memikul tugas berat itu. Saya ingin istirahat . Saya kira ada banyak pilihan lain diluar saya. Banyak tokoh yang layak menjadi manajer tim. Pokoknya saya ingin istirahat,'' katanya. dis-de
Pihak sponsor dalam kerjasama ini juga sepakat untuk memberikan dukungan perlengkapan bagi Persijap. Nilai kerjasamanya mencapai Rp 1 miliar. Meskipun saat ini Persijap masih belum melakukan langkah persiapan apa pun untuk musim mendatang, langkah kerja sama ini menurut Edy merupakan sebuah bekal cukup penting untuk menyambut kompetisi mendatang.
Pihaknya dalam hal ini hanya mewakili Persijap. Sedangkan untuk realisasi dari hubungan kerja sama ini nantinya akan dilakukan oleh manajemen yang baru. ''Saya sebentar lagi sudah menyerah - kan mandat ke pengurus. Selanjutnya tinggal nanti siapa yang akan ditunjuk menjadi Manajer Tim Persijap. Kerjasama ini tentu saja merupakan bagian dari persiapan Persijap. Manajemen baru akan memanfaatkan kerjasama ini,'' ujar Edy Sujatmiko dari Jakarta, Kamis (17/6).
Sementara itu, nama Edy Sujatmiko tampaknya masih menjadi salah satu yang dianggap paling favorit untuk menjabat sebagai Manajer Tim. Bebera - pa pihak menilai Edy Sujatmiko masih layak. Selain itu, prestasi yang diraih Persijap di bawah kepemimpinannya juga dinilai cukup berhasil sepanjang sejarah Persijap.
''Pak Edy (Sujatmiko-red), masih paling memungkinkan untuk menjadi manajer. Secara manajerial dia mampu memimpin jajaran yang lain. Sedang - kan dari sisi lain, Pak Edy juga memiliki kapabilitas,'' ujar Aris Isnandar, mantan Asisten Manajer Persijap, Kamis (17/6). Dari kalangan kelompok Suporter Persijap juga menyatakan hal yang sama. Sosok Edy Sujatmiko dinilai masih layak untuk kembali tampil menjadi manajer.
Atas hal ini, Edy Sujatmiko menya - takan dirinya sudah tiga musim menjadi manajer. Sebagai birokrat, menurutnya sudah waktunya dirinya mengakhiri ''jabatan'' tersebut, dan lebih konsentrasi pada tugas-tugasnya sebagai birokrat. Masih banyak orang yang menurutnya mampu menjadi manajer tim.
''Jangan saya lagi. Sudah tiga musim saya memikul tugas berat itu. Saya ingin istirahat . Saya kira ada banyak pilihan lain diluar saya. Banyak tokoh yang layak menjadi manajer tim. Pokoknya saya ingin istirahat,'' katanya. dis-de