Pengurus Akan Sowan Gubernur
http://www.persijap.or.id/2010/06/pengurus-akan-hadap-gubernur.html
JEPARA - Setelah dua musim bertarung pada ajang Djarum Indonesia Super League Persijap Jepara bertekad untuk terus bertahan di kompetisi sepak bola paling elite di Tanah Air itu.
Hanya saja, kendala lemahnya pendanaan masih membayangi. Berkaitan dengan pendanaan untuk membiayai Persijap pada musim kompetisi 2010/2011 mendatang, Bupati Jepara H Hendro Martojo dan Pengurus Persijap akan sowan (menghadap) Gubernur Jateng H Bibit Waluyo.
’’Selain melaporkan keberhasilan Persijap dalam ISL sekaligus memohon bantuan pendanaan bagi masa depan Persijap,” ujar Ketua Umum Persijap, yang juga Wakil Bupati Jepara, H Ahmad Marzuqi, Selasa (8/6).
Marzuqi mengungkapkan, sebagai satu-satunya tim di Jawa Tengah yang masih bercokol di ISL, sudah selayaknya mendapat perhatian dari Pemerintah Provinsi. ’’Persijap bukan hanya menjadi wakil Jepara, tetapi Jateng,” ujar Marzuqi.
Dia pun membandingkan dengan tim lain yang mendapat perhatian besar dari pemerintah daerah dan pengusaha. Contohnya PSPS Pekan Baru Riau, yang baru masuk ISL musim 2009/2010, setelah menjadi juara III Kompetisi Divisi Utama 2008/2009.
"Sewaktu kami berkunjung ke PSPS mendapatkan info, mereka mendapat sumbangan dari pengusaha setempat mendapai Rp 7 miliar, APBD Kota Rp 12 M, dan bantuan Provinsi Rp 1 miliar lebih," ungkap Marzuqi.
Kondisi itu jauh berbeda dengan Persijap, yang ’’hanya’’ menganggarkan Rp 14 miliar untuk satu musim kompetisi. Sumbernya, APBD Jepara Rp 6,1 M, lainnya dana sponsor dan sumbangan. Hingga kompetisi berakhir akhir Mei lalu, masih memiliki defisit Rp 2,1 m lebih.
Inventarisasi
Pemain Terpisah, Wakil Ketua DPRD Jepara H Aris Isnandar menyarankan pengurus Persijap segera mengambil langkah cepat untuk menginventarisasi pemain yang masuk dalam incaran ISL musim 2010/2011.
Menurutnya, 70 persen skuad ’’Laskar Kalinyamat’’ masih mumpuni menjadi bagian dari tim ini — termasuk dua pemain asingnya Evaldo Silva dan Phaitoon Thiabma. Usulan Aris ini juga senada dengan pernyataan manajer Persijap Edy Sujatmiko sebelumnya.
’’Pemain-pemain yang dinilai bagus, segera ajak diskusi agar mereka-mereka ini merasa di-uwongke karena dihargai. Masalah nego harga, dipertimbangkan menyusul. Yang terpenting, para pemain ini wajib diajak ngomong,” tegasnya, Selasa (8/6).
Selain mendesak rencana perekrutan pemain, mantan tokoh suporter ini juga menilai keberadaan PT Laskar Kalinyamat tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Dia menilai, PT tersebut hanyalah pelengkap organisasi saja, namun kontribusinya pada tim tidak ada.
“PT jangan hanya simbol pelengkap saja".
Pengurus PT harus bisa berpikir keras bagaimana memajukan Persijap terlebih memikirkan sisi pendanaan. Fokus pada pendanaan menjadi topik utama dan PT harus bisa mempertimbangkan hal krusial itu.
Persijap jangan dipolitisasi oleh orang-orang tertentu, fokus pada sepak bola,” tambahnya.
Selain mengkritisi keberadaan PT Laskar Kalinyamat yang bagaikan macan ompong, politisi dari Partai Gerindra ini memberikan apresiasi pada kinerja manajer Edy Sujatmiko dan pelatih Junaidi. Kedua sosok ini menjadi kunci keberhasilan Skuad Merah-Merah bertengger di peringkat 9 ISL musim ini dengan torehan 46 poin.
Pemain lokal seperti Eki Nurhakim, Isdiantono, Nurul Huda, Johan Juansyah serta nama-nama pemain asli Jepara layak mendapatkan tempat musim 2010-2011.
“Kalau bisa, Bang Jun masih layak menjadi pelatih, sedangkan manajer saya lebih condong ke Edy Sujatmiko. Secara personal, Edy pantas menjadi manajer mendatang karena memili jiwa kepemimpinan, team work bagus, serta bisa melobi dan diterima semua kalangan,” tegasnya. (kar,J4-21)
Hanya saja, kendala lemahnya pendanaan masih membayangi. Berkaitan dengan pendanaan untuk membiayai Persijap pada musim kompetisi 2010/2011 mendatang, Bupati Jepara H Hendro Martojo dan Pengurus Persijap akan sowan (menghadap) Gubernur Jateng H Bibit Waluyo.
’’Selain melaporkan keberhasilan Persijap dalam ISL sekaligus memohon bantuan pendanaan bagi masa depan Persijap,” ujar Ketua Umum Persijap, yang juga Wakil Bupati Jepara, H Ahmad Marzuqi, Selasa (8/6).
Marzuqi mengungkapkan, sebagai satu-satunya tim di Jawa Tengah yang masih bercokol di ISL, sudah selayaknya mendapat perhatian dari Pemerintah Provinsi. ’’Persijap bukan hanya menjadi wakil Jepara, tetapi Jateng,” ujar Marzuqi.
Dia pun membandingkan dengan tim lain yang mendapat perhatian besar dari pemerintah daerah dan pengusaha. Contohnya PSPS Pekan Baru Riau, yang baru masuk ISL musim 2009/2010, setelah menjadi juara III Kompetisi Divisi Utama 2008/2009.
"Sewaktu kami berkunjung ke PSPS mendapatkan info, mereka mendapat sumbangan dari pengusaha setempat mendapai Rp 7 miliar, APBD Kota Rp 12 M, dan bantuan Provinsi Rp 1 miliar lebih," ungkap Marzuqi.
Kondisi itu jauh berbeda dengan Persijap, yang ’’hanya’’ menganggarkan Rp 14 miliar untuk satu musim kompetisi. Sumbernya, APBD Jepara Rp 6,1 M, lainnya dana sponsor dan sumbangan. Hingga kompetisi berakhir akhir Mei lalu, masih memiliki defisit Rp 2,1 m lebih.
Inventarisasi
Pemain Terpisah, Wakil Ketua DPRD Jepara H Aris Isnandar menyarankan pengurus Persijap segera mengambil langkah cepat untuk menginventarisasi pemain yang masuk dalam incaran ISL musim 2010/2011.
Menurutnya, 70 persen skuad ’’Laskar Kalinyamat’’ masih mumpuni menjadi bagian dari tim ini — termasuk dua pemain asingnya Evaldo Silva dan Phaitoon Thiabma. Usulan Aris ini juga senada dengan pernyataan manajer Persijap Edy Sujatmiko sebelumnya.
’’Pemain-pemain yang dinilai bagus, segera ajak diskusi agar mereka-mereka ini merasa di-uwongke karena dihargai. Masalah nego harga, dipertimbangkan menyusul. Yang terpenting, para pemain ini wajib diajak ngomong,” tegasnya, Selasa (8/6).
Selain mendesak rencana perekrutan pemain, mantan tokoh suporter ini juga menilai keberadaan PT Laskar Kalinyamat tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Dia menilai, PT tersebut hanyalah pelengkap organisasi saja, namun kontribusinya pada tim tidak ada.
“PT jangan hanya simbol pelengkap saja".
Pengurus PT harus bisa berpikir keras bagaimana memajukan Persijap terlebih memikirkan sisi pendanaan. Fokus pada pendanaan menjadi topik utama dan PT harus bisa mempertimbangkan hal krusial itu.
Persijap jangan dipolitisasi oleh orang-orang tertentu, fokus pada sepak bola,” tambahnya.
Selain mengkritisi keberadaan PT Laskar Kalinyamat yang bagaikan macan ompong, politisi dari Partai Gerindra ini memberikan apresiasi pada kinerja manajer Edy Sujatmiko dan pelatih Junaidi. Kedua sosok ini menjadi kunci keberhasilan Skuad Merah-Merah bertengger di peringkat 9 ISL musim ini dengan torehan 46 poin.
Pemain lokal seperti Eki Nurhakim, Isdiantono, Nurul Huda, Johan Juansyah serta nama-nama pemain asli Jepara layak mendapatkan tempat musim 2010-2011.
“Kalau bisa, Bang Jun masih layak menjadi pelatih, sedangkan manajer saya lebih condong ke Edy Sujatmiko. Secara personal, Edy pantas menjadi manajer mendatang karena memili jiwa kepemimpinan, team work bagus, serta bisa melobi dan diterima semua kalangan,” tegasnya. (kar,J4-21)