Pemasukan Tiket Kurang Maksimal
http://www.persijap.or.id/2010/07/pemasukan-tiket-kurang-maksimal.html
JEPARA - Meski laporan pertanggungjawaban (LPj) manajemen lama Persijap sudah disampaikan ke pengurus dan diterima, namun tampaknya masih menyisakan kritik. Dalam laporan keuangannya, pemasukan yang diperoleh manajemen Persijap dari penjualan tiket pertandingan dinilai masih rendah.
Hal tersebut disampaikan Samsul Arifin, pemerhati Persijap yang juga penggagas berdirinya Persijap Online Supporter (POS). Menurutnya, dalam dua putaran kompetisi pendapatan tiket pertandingan home Persijap kurang maksimal.
''Kalau sistem penjualan tiket bisa tertib, semestinya pendapatan tiket pertandingan bisa lebih dari apa yang diperoleh pada pertandingan liga musim lalu," kata Samsul. Dalam laporan manajemen, untuk putaran pertama pendapatan tiket hanya memperoleh Rp 1.259.105.000. Dan di putaran kedua naik menjadi Rp 1.819.160.000.
Dengan kapasitas stadion yang mencapai 20 ribu penonton, menurut Samsul pendapatan tiket semestinya bisa di atas apa yang telah diperoleh. Dia mengatakan, musim depan perlu ada perbaikan sistem penjualan tiket penonton.
Samsul menambahkan, dengan kondisi keuangan manajemen yang mepet ini, perlu ada solusi untuk memaksimalkan perolehan tiket penonton. Hal itu juga perlu adanya ketegasan petugas jaga agar tidak mudah memasukkan orang yang tidak membawa tiket. Pasalnya, meski saat digelar pertandingan kandang penonton tampak memenuhi tribun stadion, namun berdasarkan laporan dari panitia pelaksana (panpel) tiket yang terjual tidak lebih dari 14 ribu lembar. (han/aji)
Hal tersebut disampaikan Samsul Arifin, pemerhati Persijap yang juga penggagas berdirinya Persijap Online Supporter (POS). Menurutnya, dalam dua putaran kompetisi pendapatan tiket pertandingan home Persijap kurang maksimal.
''Kalau sistem penjualan tiket bisa tertib, semestinya pendapatan tiket pertandingan bisa lebih dari apa yang diperoleh pada pertandingan liga musim lalu," kata Samsul. Dalam laporan manajemen, untuk putaran pertama pendapatan tiket hanya memperoleh Rp 1.259.105.000. Dan di putaran kedua naik menjadi Rp 1.819.160.000.
Dengan kapasitas stadion yang mencapai 20 ribu penonton, menurut Samsul pendapatan tiket semestinya bisa di atas apa yang telah diperoleh. Dia mengatakan, musim depan perlu ada perbaikan sistem penjualan tiket penonton.
Samsul menambahkan, dengan kondisi keuangan manajemen yang mepet ini, perlu ada solusi untuk memaksimalkan perolehan tiket penonton. Hal itu juga perlu adanya ketegasan petugas jaga agar tidak mudah memasukkan orang yang tidak membawa tiket. Pasalnya, meski saat digelar pertandingan kandang penonton tampak memenuhi tribun stadion, namun berdasarkan laporan dari panitia pelaksana (panpel) tiket yang terjual tidak lebih dari 14 ribu lembar. (han/aji)
ayo cepetan bentuk pengurus,pilih yudi suryata pelatihnya
BalasHapusAku cah brank kidoel selalu ttp smNgat mendukung Mu
BalasHapus