Mengartikan Kegagalan
http://www.persijap.or.id/2010/10/mengartikan-kegagalan.html
Oleh : YAB
Sejak Rabu sore (13/10/2010) kemarin, semburat kekecewaan masih memenuhi dinding-dinding facebook para suporter Persijap, terlebih akun dan situs resmi Persijap. Berbagai komentar miring terkait permainan Enjang Rohiman cs yang belum menunjukkan grafik performa terbaik.
Di facebook, sebagian besar kalangan suporter Persijap merespon kekalahan itu dengan ungkapan emosional yang lahir dari kekecewaan mendalam. Hal itu wajar saja, mengingat usia mereka masih dalam kondisi “ababil” (ABG labil). Inul Kurniawan, Amin Jetman, Aska Winarta, Noorkia, Erlangga, YamAto, Gendon Jetman non-blok dan saya sendiri adalah beberapa suporter yang masuk kategori akut larut dalam kekecewaan.
Javier Perez adalah sosok utama yang paling dicela terkait tehnik dan skill individunya yang stagnan, standar, dan jauh dari harapan suporter. Guti Ribeiro menempati peringkat kedua karena dinilai tidak taktis, tidak garang, dan tidak cepat dalam dribbling bola.
Secara umum, suporter menghendaki pemecatan terhadap Guti dan Perez, namun pemecatan bukanlah solusi. Apalagi jika dikaitkan dengan statuta kebijakan klub terhadap pemain asing, bahwa pemecatan pemain ekspatriat harus diikuti dengan langkah pembayaran nilai kontrak semusim penuh. Jika pemecatan ini ditempuh, maka hal ini jelas merugikan Persijap.
Dalam pandangan saya, kekecewaan suporter terhadap dua pemain itu tidak luput dari bayang-bayang Phaytoon dan Pablo Frances yang masih melekat di benak suporter. Ironisnya, Javier Perez tidak bermain seperti Phaytoon dan Guti bukanlah pemain dengan tipikal sama seperti Pablo Frances.
Menurut saya pribadi, Guti tidak bermain buruk. Bahkan ia dinilai cukup membahayakan gawang Persema yang dijaga Sukasto Efendi. Dua tendangannya dari jarak jauh cukup akurat, hanya saja kiper Persema menangkap bola lebih cepat. Kalaupun Guti tidak banyak merepotkan gawang Persema, itu lebih karena dia tidak mendapat suplay bola yang bagus dari lini tengah Persijap. Hal itu yang membuat penyerang dengan tipikal goal getter seperti dia justru ikut turun membantu ke belakang, sehingga dia tidak bisa mengeksplorasi ketajamaannya di lini depan.
Sedangkan untuk Javier Perez, saya tidak bisa berkomentar banyak, namun positive thinking saya berpendapat bahwa faktor psikologis yang timbul akibat pressure dan cemoohan suporter mungkin mempengaruhi Javier Perez sehingga membuat ia bermain hati-hati dan menyebabkan kinerjanya tidak maksimal.
Di luar itu semua, tim pelatih lebih mengetahui. Namun satu hal yang membuat banyak pertanyaan muncul adalah komposisi di starting eleven Persijap, di berbagai media massa telah diberitakan bahwa Nurul Huda sudah siap diturunkan melawan Persema, tapi pada realitanya kenapa Nurul Huda tidak diturunkan? Inilah yang menjadi persoalan, karena umpan-umpan cantik dari jebolan primavera inilah yang seharusnya bisa menjadi jawaban agar Guti Riberio mendapat suplay bola yang ciamik.
Di balik laga melawan Persema, semua suporter boleh kecewa dengan kekalahan kemarin. Semua orang juga boleh berkomentar. Toh, semuanya komentar juga bermuara pada gagasan dan harapan agar Persijap bisa lebih baik. Dari seluruh komentar itu, nampaknya komentar YamAto sangat menarik untuk kita renungkan. “Kalahe rak usah dirembug meneh... mending nyiapke mental kanggo melawan Arema...” Inilah yang perlu kita gagas di hari-hari menjelang laga kontra Arema, yakni bagaimana kita bisa memompa mental, semangat bertanding Guti Riberio dkk agar bisa mempersembahkan performa terbaik mereka.
Mari kita sikapi kegagalan di laga kemarin dengan positif, bahwa kekalahan kemarin mengajarkan pada Persijap (baca: manajemen, supporter, pelatih, dan pemain Persijap) untuk rendah hati. Menyadarkan keterbatasan usaha-usaha kita di hadapan kuasa-Nya. Kekalahan kemarin mengajarkan Persijap untuk mengevaluasi dan mengoreksi kinerjanya. Hasil kemarin menantang Persijap untuk mencoba lebih baik dan tekun di laga berikutnya. Kekalahan kemarin menyadarkan bahwa Persijap tidak selalu bisa memperoleh apa saja yang kita mau, meski kita telah bermain dengan bagus dan maksimal. lagi-lagi Tuhan menyadarkan keterbatasan kita di hadapan kekuasaan-Nya.
Kita boleh saja marah dalam sebuah kekalahan dan kita juga bisa mengutuk takdir pada sebuah hasil pertandingan, tapi pada akhirnya kita tetap harus bisa merelakannya. Saat kita berlari, kemudian terjatuh dan sakit. Maka rasa sakit itulah yang harus membuat kita berlari lebih kencang lagi. Ya... siapa tahu kita sukses finish 5 besar. Toh, kompetisi baru saja dimulai, masih terlalu dini untuk membuat kesimpulan degradasi. Wallahu A’lam.
___
YAB (Yanuar Aris Budiarto) pemain keduabelas Persijap
Sejak Rabu sore (13/10/2010) kemarin, semburat kekecewaan masih memenuhi dinding-dinding facebook para suporter Persijap, terlebih akun dan situs resmi Persijap. Berbagai komentar miring terkait permainan Enjang Rohiman cs yang belum menunjukkan grafik performa terbaik.
Di facebook, sebagian besar kalangan suporter Persijap merespon kekalahan itu dengan ungkapan emosional yang lahir dari kekecewaan mendalam. Hal itu wajar saja, mengingat usia mereka masih dalam kondisi “ababil” (ABG labil). Inul Kurniawan, Amin Jetman, Aska Winarta, Noorkia, Erlangga, YamAto, Gendon Jetman non-blok dan saya sendiri adalah beberapa suporter yang masuk kategori akut larut dalam kekecewaan.
Javier Perez adalah sosok utama yang paling dicela terkait tehnik dan skill individunya yang stagnan, standar, dan jauh dari harapan suporter. Guti Ribeiro menempati peringkat kedua karena dinilai tidak taktis, tidak garang, dan tidak cepat dalam dribbling bola.
Secara umum, suporter menghendaki pemecatan terhadap Guti dan Perez, namun pemecatan bukanlah solusi. Apalagi jika dikaitkan dengan statuta kebijakan klub terhadap pemain asing, bahwa pemecatan pemain ekspatriat harus diikuti dengan langkah pembayaran nilai kontrak semusim penuh. Jika pemecatan ini ditempuh, maka hal ini jelas merugikan Persijap.
Dalam pandangan saya, kekecewaan suporter terhadap dua pemain itu tidak luput dari bayang-bayang Phaytoon dan Pablo Frances yang masih melekat di benak suporter. Ironisnya, Javier Perez tidak bermain seperti Phaytoon dan Guti bukanlah pemain dengan tipikal sama seperti Pablo Frances.
Menurut saya pribadi, Guti tidak bermain buruk. Bahkan ia dinilai cukup membahayakan gawang Persema yang dijaga Sukasto Efendi. Dua tendangannya dari jarak jauh cukup akurat, hanya saja kiper Persema menangkap bola lebih cepat. Kalaupun Guti tidak banyak merepotkan gawang Persema, itu lebih karena dia tidak mendapat suplay bola yang bagus dari lini tengah Persijap. Hal itu yang membuat penyerang dengan tipikal goal getter seperti dia justru ikut turun membantu ke belakang, sehingga dia tidak bisa mengeksplorasi ketajamaannya di lini depan.
Sedangkan untuk Javier Perez, saya tidak bisa berkomentar banyak, namun positive thinking saya berpendapat bahwa faktor psikologis yang timbul akibat pressure dan cemoohan suporter mungkin mempengaruhi Javier Perez sehingga membuat ia bermain hati-hati dan menyebabkan kinerjanya tidak maksimal.
Di luar itu semua, tim pelatih lebih mengetahui. Namun satu hal yang membuat banyak pertanyaan muncul adalah komposisi di starting eleven Persijap, di berbagai media massa telah diberitakan bahwa Nurul Huda sudah siap diturunkan melawan Persema, tapi pada realitanya kenapa Nurul Huda tidak diturunkan? Inilah yang menjadi persoalan, karena umpan-umpan cantik dari jebolan primavera inilah yang seharusnya bisa menjadi jawaban agar Guti Riberio mendapat suplay bola yang ciamik.
Di balik laga melawan Persema, semua suporter boleh kecewa dengan kekalahan kemarin. Semua orang juga boleh berkomentar. Toh, semuanya komentar juga bermuara pada gagasan dan harapan agar Persijap bisa lebih baik. Dari seluruh komentar itu, nampaknya komentar YamAto sangat menarik untuk kita renungkan. “Kalahe rak usah dirembug meneh... mending nyiapke mental kanggo melawan Arema...” Inilah yang perlu kita gagas di hari-hari menjelang laga kontra Arema, yakni bagaimana kita bisa memompa mental, semangat bertanding Guti Riberio dkk agar bisa mempersembahkan performa terbaik mereka.
Mari kita sikapi kegagalan di laga kemarin dengan positif, bahwa kekalahan kemarin mengajarkan pada Persijap (baca: manajemen, supporter, pelatih, dan pemain Persijap) untuk rendah hati. Menyadarkan keterbatasan usaha-usaha kita di hadapan kuasa-Nya. Kekalahan kemarin mengajarkan Persijap untuk mengevaluasi dan mengoreksi kinerjanya. Hasil kemarin menantang Persijap untuk mencoba lebih baik dan tekun di laga berikutnya. Kekalahan kemarin menyadarkan bahwa Persijap tidak selalu bisa memperoleh apa saja yang kita mau, meski kita telah bermain dengan bagus dan maksimal. lagi-lagi Tuhan menyadarkan keterbatasan kita di hadapan kekuasaan-Nya.
Kita boleh saja marah dalam sebuah kekalahan dan kita juga bisa mengutuk takdir pada sebuah hasil pertandingan, tapi pada akhirnya kita tetap harus bisa merelakannya. Saat kita berlari, kemudian terjatuh dan sakit. Maka rasa sakit itulah yang harus membuat kita berlari lebih kencang lagi. Ya... siapa tahu kita sukses finish 5 besar. Toh, kompetisi baru saja dimulai, masih terlalu dini untuk membuat kesimpulan degradasi. Wallahu A’lam.
___
YAB (Yanuar Aris Budiarto) pemain keduabelas Persijap
Sippp....memang tdk perlu larut dlm kekecewaaan berlebih lebih baik berusaha semaksimal mungkin & mengevaluasi diri....tetapi sebelum terlambat lebih baik memilih pelatih yang paling pas untuk Persijap, karena jujur saja, dibandingkan tim2 ISL lain permainan Persijap paling buruk bahkan dgn tim promosi. Harus diingat juga sepakbola tidak mengandalkan keberuntungan semata ....
BalasHapusSelamat berjuang Persijapku...
Artikel yang bagus YAB. . . .
BalasHapusAyo teman2 para pendukung persijap, kini nasi sudah jadi bubur. Kita harus bangkit untuk bersatu mengubah persijap ini menjadi tim pemenang, bukan saling menyalahkan. Mari kita tetap dukung TIM KITA PERSIJAP. Tak ada kata terlambat.
bagus YAB,tp jo salah sebut neh kyo wingi yo,PERSIJAP kq keliru dadi persiYAB,wkwkwk..peace!
BalasHapuspersijap selawase,selamanya,forever..
sy punya usul..jikalau nnti emg ad pemain persijap yg bagus...tolong persijap mengkrontrak pemain tsb langsung selama 2 atau 3 musim,.,.kita coba utk pertama kali klub indonesia yg berani kontrak pemain bermusim-musim,.coba deh kt tiru cara klub2 eropa mengkontrak pemainnya...so jika klub itu bagus mainnya,,utk musim berikutnya tdk jauh beda bagusnya,., tdk seperti skrng..persijap kmrn lumayn bagus dlm penyerangan,tp skrng jauh beda,.dan hrs menyesuaikn atau mncari karakter main lg,.,
BalasHapuskalo ini trjdi tiap musim bergnti,so klub2 yg bagus bs jg tiba2 jelek skali mainnya utk musim berikutnya.,
Iklan Bentar dari Admin
BalasHapusPengen Artikelmu dibaca ribuan orang seperti ini??
Kirim Ide Cemerlangmu seperti mas YAB ke redaksi via email : persijap@gmail.com
http://www.persijapjepara.com/p/kirim-redaksi.html
AYOO, MAJU BERSAMA P.O.S!!
(Persijap Online Supporter)
yang penting tetap semangat...susah senang tetap PERSIJAP JEPARA
BalasHapusAlhamdulillah, trnyata ada tanggapan dr admin...
BalasHapusSmoga ini jd jembatan komunikasi antara suporter dan manajemem.
Bravo persijap...
Darah ini merah semerah semangat persijap..
Amin... Untuk 5 besarnya. Melawan Arema aku hanya bisa berdoa moga aja bs meraih poin. Klo ga bs, moga aj ada peningkatan dalam permainan di bandingkan melawan Persema.
BalasHapus"PERSIJAP till I die"
sipp,.,,memang harus begitu,.,.,dari pada mencela,.,.mending kita dukung persijap,.,.,.
BalasHapusoke saudara saudara semuanya,.,.
Alah bok2,,
BalasHapusAncen gro2 manager e ae ach,,ono domingue apik mlah di buak,,xavi mlebu mlah di jupuk,,aneh sie karo managere,,po managere njaluk di ganti??paham pemain asing sing apik tah ura??
Ikut nimbrung dikit
BalasHapusOPTIMISME SAYA BUAT PERSIJAP SELALU ADA,NAMUN UNTUK JAVIER DAN GUTI SAYA MASIH SKEPTIS
Kita tidak perlu lagi salah menyalahkan, perekrutan pemain memang tidak bagus. tapi smua sudah terlanjur. Semoga Pelatih baru bisa memaksimalkan pemain yg ada..
BalasHapusAssalaamu'alaikum....
BalasHapusPak menejer, iki aspirasi mbox yo'o di rungokno jo sak snenge dw...
Pemaen rak sah akeh2an cukup 21 pemaen tp zang brkualitas..
Jo seng pnting murah trus ntuk akeh...
Jo nganti sampe degradasi trus lg nyesel..
Mugo2 putaran ke-2 ono perubahan, seng rak patek ndolor di buak njikuk seng ndolor..
Cekap smenten, matur suwun.
Mbok bilih enten salah kulo nyuwun samudro pangapuro..
Wassalaamu'alaikum...
Persijap oye 'jare mbah manteb'
boleh optimis,tp mbok jgn kelewatan masak 5 besar....yo sing penting tahun ngarep isih ning isl.buat saya ada tanda tanya besar dari persijap musim ini?coba podo di pikir alun2...pak edi yg dah bw persijap mendunia di gnti pak anwar yg belum brpglmn,pak hendro yg bolaholic di ganti pak marzuki yg habibsyeh holic sbgai ketua umum persijap,pilih pelatih yg bw psms medan degradasi,perez di kontrak setelah uji coba lawan persiku jebul drg uji coba ws deal,...apakah ada pihak2 yg ingin persijap pelan tp pasti lengser.wallahu a lam....tp apapun itu semua sudah terjadi,marilah kita berdoa semoga yg terbaik untuk persijap.do the best cak imin...tak dukung sek kepenthot penthot
BalasHapuspak manajemen mbok yaho tlng pemain sing ora apik di omeli ben dadi apik wong di kontrak larang-larng kok maene apik pemaen lokale. persijap ayo aq menunggu kemenanganmu.... persijap truuuus berjuang
BalasHapusok. tancap gas..............
BalasHapusbersatulah banaspati dan jetman, yel-yelkan lagu kemenangan bersama-sama, aku yakin persijap pasti jaya.....
BalasHapus(saya pribadi berharap banaspati dan jetman bisa bernyanyi bersama,lagu yg sm,ditempat yg sm, dgn warna yg sm dan tujuan yg sama yaitu demi jayanya persijap yg kita cintai bersama)
Seng semangat ta nek main, ojo do plonga-plongo
BalasHapusApapun Dimanapun kapanpun bgaimanapun q dukung Persijap ampe mati. Aku harap nanti jika banaspati dan jetman tour kanjuruhan bisa lebur jadi satu. Jangan seperti musim kmrn di gajayana malah sndiri2..
BalasHapussuka banget komennya SANOesi MAEmunah..
BalasHapuscoba podo di pikir alun2...pak edi yg dah bw persijap mendunia di gnti pak anwar yg belum brpglmn,pak hendro yg bolaholic di ganti pak marzuki yg habibsyeh holic sbgai ketua umum persijap,pilih pelatih yg bw psms medan degradasi,perez di kontrak setelah uji coba lawan persiku jebul drg uji coba ws deal,...apakah ada pihak2 yg ingin persijap pelan tp pasti lengser.wallahu a'lam..
Jhos.. mari kita pikirkan kawan².. ada apa sebenarnya..
setelah saia diwikipedia kok ternyata posisi perez bukannya di tengah melainkan didefender..tak tonton yo maene tek ngebeki lawan kae pas lawan persiba robertino ga begitu bisa leluasa..lha iki kakean bek persijape..POKOKE kita semua berdoa semoga persijap menjadi lebih baik dari kemaren
BalasHapusMaaf jika kami sring kritik tanpa solusi. Maklum krn emosi dan kecewa. Tp yg jelas bukan krn ABG ato apalah.. Inilah inspirasi kami kpd manajement & tim. Kami ingin terbaik untuk Persijap. Moga ini jg mjd pembelajaran.
BalasHapus