Suimin Ingin Bicara Khusus Dengan Supporter
http://www.persijap.or.id/2010/10/suimin-ingin-bicara-khusus-dengan.html
SUIMIN Diharja resmi menjadi pelatih baru Persijap Jepara. Debutnya sebagai arsitek tim Laskar Kalinyamat akan dijalani di kandang Arema Indonesia, Rabu (20/10).
Apa yang membuat tertarik melatih Persijap?
Di luar hal yang prinsip karena ini sebuah pekerjaan, saya suka tantangan baru. Persijap memiliki banyak potensi. Saya pernah melatih PSMS Medan, Sriwijaya FC, Persikabo Kabupaten Bogor, dan Persitara Jakarta Utara. Bersama tim-tim itu, saya sudah tujuh kali menghadapi Persijap. Sedikit banyak saya sudah melihat potensi dan karakter tim ini. Musim ini saya mendapat tantangan dari Persijap dan saya menerimanya.
Bagaimana cara Anda membangkitkan kekuatan Persijap?
Itulah tantangan saya. Sebenarnya ini tak buruk-buruk amat. Sakitnya Persijap tak kronis, tidak sampai penyakit dalam. Mungkin ini sebatas batuk. Saya sudah bicara dengan manajemen, asisten pelatih, dan pemain dalam ruang khusus. Tim ini satu keluarga, cara membangkitkannya juga secara kekeluargaan dan melibatkan seluruh unsur. Saya mohon maaf terhadap seluruh komponen Persijap jika belum bisa kulanuwun dan berdiskusi. Waktu saya mepet mempersiapkan pemain menghadapi Arema.
Saya katakan hal yang sangat pragmatis. Persijap akan bisa bangkit jika bisa mendapat empat poin dalam dua laga ke depan. Melawan Arema paling tidak imbang, menjamu Persipura bisa menang. Jika itu bisa terwujud, tim ini akan kembali ke jalur persaingan.
Mengapa Anda ingin bicara khusus dengan suporter?
Suporter bagian dari klub ini. Persijap satu dari sekian banyak tim di Indonesia dengan jumlah suporter besar. Mereka potensi kekuatan yang luar biasa. Saya ingin menyamakan persepsi dengan rekan-rekan suporter. Di mana pun saya melatih, saya beri suporter kostum bernomor punggung 12. Mereka memang pemain ke-12.
Anda optimistis dengan materi pemain yang ada?
Mau bagaimana lagi. Inilah skuad yang ada. Kami harus memberdayakan semuanya. Ada pemain muda dengan jam terbang kurang, ada pula pemain senior yang berpengalaman. Mereka bisa saling menghargai dan itu harus terjaga. Di Indonesia ini kualitas pemain hanya beda-beda tipis. Tinggal bagaimana perkembangan nanti. Saya sebagai pelatih memberi bekal senjata. Bagaimana aksi di medan laga juga akan sangat bergantung dengan pemain. Ketela itu bisa dibikin apa saja. Saya berharap bisa menjadi kue bolu untuk Persijap. (Muhamadun Sanomae-65)
Apa yang membuat tertarik melatih Persijap?
Di luar hal yang prinsip karena ini sebuah pekerjaan, saya suka tantangan baru. Persijap memiliki banyak potensi. Saya pernah melatih PSMS Medan, Sriwijaya FC, Persikabo Kabupaten Bogor, dan Persitara Jakarta Utara. Bersama tim-tim itu, saya sudah tujuh kali menghadapi Persijap. Sedikit banyak saya sudah melihat potensi dan karakter tim ini. Musim ini saya mendapat tantangan dari Persijap dan saya menerimanya.
Bagaimana cara Anda membangkitkan kekuatan Persijap?
Itulah tantangan saya. Sebenarnya ini tak buruk-buruk amat. Sakitnya Persijap tak kronis, tidak sampai penyakit dalam. Mungkin ini sebatas batuk. Saya sudah bicara dengan manajemen, asisten pelatih, dan pemain dalam ruang khusus. Tim ini satu keluarga, cara membangkitkannya juga secara kekeluargaan dan melibatkan seluruh unsur. Saya mohon maaf terhadap seluruh komponen Persijap jika belum bisa kulanuwun dan berdiskusi. Waktu saya mepet mempersiapkan pemain menghadapi Arema.
Saya katakan hal yang sangat pragmatis. Persijap akan bisa bangkit jika bisa mendapat empat poin dalam dua laga ke depan. Melawan Arema paling tidak imbang, menjamu Persipura bisa menang. Jika itu bisa terwujud, tim ini akan kembali ke jalur persaingan.
Mengapa Anda ingin bicara khusus dengan suporter?
Suporter bagian dari klub ini. Persijap satu dari sekian banyak tim di Indonesia dengan jumlah suporter besar. Mereka potensi kekuatan yang luar biasa. Saya ingin menyamakan persepsi dengan rekan-rekan suporter. Di mana pun saya melatih, saya beri suporter kostum bernomor punggung 12. Mereka memang pemain ke-12.
Anda optimistis dengan materi pemain yang ada?
Mau bagaimana lagi. Inilah skuad yang ada. Kami harus memberdayakan semuanya. Ada pemain muda dengan jam terbang kurang, ada pula pemain senior yang berpengalaman. Mereka bisa saling menghargai dan itu harus terjaga. Di Indonesia ini kualitas pemain hanya beda-beda tipis. Tinggal bagaimana perkembangan nanti. Saya sebagai pelatih memberi bekal senjata. Bagaimana aksi di medan laga juga akan sangat bergantung dengan pemain. Ketela itu bisa dibikin apa saja. Saya berharap bisa menjadi kue bolu untuk Persijap. (Muhamadun Sanomae-65)
wibawa dan jiwa anda sungguh mulia pak imin.....saya rasa baru kali ini pelatih persijap sangat menghargai suporter....trima kasih BSD,selamat datang dijepara,berikan yang terbaik buat kami
BalasHapussatu kta untk coment: AMIN
BalasHapusBSD dont let me down....ayo menang
BalasHapusKopet menyukai komentar anda..
BalasHapusBismillah lawan arema bisa petik poin..
BalasHapusSukses buat mbah imin..
S'moga singkongnya bner2 jd kue bolu, Amin..
Baik sebuah pandangan yg bagus semoga benar2 membawa efek yg sangat positif untuk PERSIJAP..
BalasHapusFORZA PERSIJAP
Amin,,
BalasHapusMuga2 persijap di berikan kemengan dari Allah,,kabulkanlah Ya Allah do'a kami,,Amin
Selain bisa ngelatih bola ternyata mbah imin jg bisa bukin bolu, hahaha... salut wat mbah imin, smoga bolunya segera jadi... :D
BalasHapusMELIHAT pembicaraan pak suimin diharja .... kami jadi semangat lagi.
BalasHapusAyo kang min.. pemaine di semangati ben JOS GANDOS
BalasHapuskalau ketela yg hmpr BUSUK bs ga ya.............??????????
BalasHapuspak,,,, buatlah prestasi jpr jd good............
BalasHapus