Suporter Asusila, Bung Suimin Dihajar
http://www.persijap.or.id/2010/10/suporter-asusila-bung-suimin-dihajar.html
Oleh : YAB
Di hadapan publik Jepara, laga melawan Persipura kali ini menjadi rekor kegagalan Persijap dalam meraih kemenangan di awal musim ini, sekaligus memperpanjang rekor buruk Laskar Kalinyamat kontra Persipura di Stadion Gelora Bumi Kartini. Namun penampilan Riski Novriansyah cs semestinya tidak bisa dibilang buruk, namun juga tidak bisa dianggap baik sepenuhnya, hanya saja kali ini Laskar Kalinyamat memang terlihat masih jauh dari dewi Fortuna.
Pada menit ke-10, Persijap sudah mulai menguji ketangguhan kiper Persipura melalui tendangan keras Riski Novriansyah dari sisi kanan gawang, namun Yoo Jae Hoon, penjaga gawang Persipura asal Korea tersebut, dengan sigap menepis tendangan striker muda Persijap. Tidak ingin kalah dalam agresifitas serangan, anak asuh Jacksen Tiago membalas serangan Laskar Kalinyamat melalui tusukan Emanuel Wanggai di luar kotak penalti, beruntung Danang Wihatmoko yang diplot sebagai benteng terakhir mampu menjinakkan akurasi tendangan itu.
Nyaris selama 30 menit di laga awal, Persipura mampu mendominasi serangan di lini belakang Persijap yang dikawal Evaldo, Kasiyadi, dan Anam Syahrul. Dengan kerja keras dan disiplin tinggi barisan pertahanan Persijap, berbagai tusukan Boaz Saloza cs yang dialirkan dari berbagai sisi mampu diantisipasi Evaldo cs.
Il Capitano Persijap, Evaldo Silva, nampak geleng-geleng kepala menyikapi derasnya aliran bola yang mengucur dari serangan-serang Persipura yang diotaki Zah Rahan. Sesekali Persijap membalas dengan melakukan penetrasi dari sisi kanan melalu tusukan Nurul Huda di sayap kanan dan Danan Puspito di sayap kiri.
Serangan yang dibangun anak asuh BSD sebenarnya cukup mematikan, hal itu bisa dilihat dari kerja keras kiper Persipura yang jatuh bangun menyelamatkan gawangnya dari tembakan-tembakan maut Gendut Doni cs. Namun sial bagi Persijap, kiper Persipura tampil begitu impresif di laga itu. Secara overall, kedua kesebelasan bermain dengan pola serangan yang cukup impresif di babak pertama, dan penjaga gawang masing-masing tim masih tampil dalam performa terbaiknya.
Memasuki 15 menit di babak kedua, barulah suporter Persijap dibungkam dengan gol Titus Bonai yang tak terkawal setelah menerima umpan terobosan dari Zah Rahan. Skor 1-0 dipimpin Boaz Saloza cs. Tak ingin malu di depan publik sendiri, akhirnya Persijap mampu menyamakan kedudukan menjadi 1-1 setalah Evaldo sukses menjadi algojo penalti yang dihadiahkan wasit setelah pelanggaran Bio Paulin terhadap Riski Novriansyah di kotak dua belas pas.
Setelah skor imbang, mental tanding anak-anak Persijap semakin menggebu-gebu dalam meningkatkan agresifitas serangan ke gawang Persipura, namun lini belakang Persijap yang digalangi barikade pertahanan Evaldo cs justru tampil keropos, hingga Boaz Soloza mampu membobol gawang Danang Wihatmoko yang juga tampil labil. Pun begitu di 10 menit menjelang usai, Boaz Saloza kembali memaksa Danang untuk jatuh bangun dan memungut bola dari dalam gawangnya, yang membuat skor menjadi 3-1 milik Persipura.
Meski kalah, namun permainan Evaldo cs semestinya tidak bisa dikatakan buruk, tapi juga tidak bisa dikatakan sepenuhnya baik. Hanya saja dilihat dari grafik permainan Persijap nampak naik beberapa strip dari pola permainan di tiga laga sebelumnya. Secara taktik, Bung Suimin Diharja terhitung elegan, datang di saat mental tim belum terbangun kokoh, ia sukse menerapkan strategi yang mampu mengimbangi permainan taktis yang diperagakan Zah Rahan cs, sehingga pertandingan berlangsung cukup ketat, keras, dan sangat menarik, namun keberuntungan nampaknya masih belum begitu akrab di kubu Guti Riberio, Riski Novriansyah, dan Gendut Doni yang berulang kali gagal menceploskan bola di gawang Persipura.
Ada beberapa catatan dari kejadian Bung Suimin Diharja yang “dihajar” Jakcsen Tiago di depan publik sendiri. Pertama, kapablitas Guti dalam menyerang mengingatkan kita pada performa lini depan Persijap di era Rudi Keltjes yang saat itu memakai jasa striker asal Thailand, Manit Noivac, yang tampil ganas di masa seleksi namun mandul saat kompetisi. Pada laga kali ini Guti Riberio sebenarnya tampil cukup impresif, dengan bolak-balik menyisir lapangan dari depan ke belakang. Namun Gendut Doni yang menjadi targetman ternyata juga gagal dalam memaksimalkan peluang dan penempatan posisi. Hal ini tentu harus disikapi manajemen dan tim pelatih, entah itu dengan menyulap stok pemain depan Persijap menjadi ganas atau dengan mendatangkan striker anyar yang benar-benar predator di depan gawang.
Kedua, labilnya kondisi penjaga gawang Danang Wihatmoko turut menjadi kausal penyebab kekalahan ini. Tercatat sudah dua kali Danang melakukan blunder dengan tangkapan yang tidak sempurna di depan gawang yang mengakibatkan gawang Persijap tidak pernah perawan di 5 laga awal musim ini. Hal ini harus disikapi tim medis dan tim pelatih kiper untuk benar-benar memulihkan kondisi penjaga gawang dan menurunkan kiper yang benar-benar dalam kondisi mental yang stabil. Entah itu harus mendatangkan seorang psikolog sekalipun, untuk mendadani mental Danang atau dengan memberi kesempatan pada kiper muda, Khiorul Latif. Hal ini untuk mengantisipasi agar mental Danang tidak anjlok seperti kiper cadangan Persijap musim lalu yang berkali-kali gagal menjaga keperawanan gawangnya.
Ketiga, minimnya dukungan suporter saat laga kandang ditampilkan secara live oleh ANTV. Hal ini tentu saja sedikit banyak mempengaruhi mentalitas pemain Persijap di lapangan hijau. Suara-suara lantang yang biasa terus menggema otomatis tereduksi akibat minimnya visitasi suporter di stadion. Pada beberapa kesempatan, terkadang yel-yel Banaspati dan Jetman acap berhenti di saat Evaldo cs tertinggal gol. Hal ini justru yang seharusnya menjadi koreksi dua raksasa suporter Jepara itu untuk terus meningkatkan kekuatan dan strategi supporting agar selalu bisa memerahkan SGBK. Entah itu harus ditempuh dengan merelakan membeli tiket yang naik meski kecewa penampilan tim yang menurun, ataupun dengan meminta diskon 50% saat laga ditayangkan live oleh ANTV.
Hal ini penting, untuk mengantisipasi agar suporter Persijap tidak masuk kategori ASUSILA saat Persijap tampil di SGBK. Yang dimaksud ASUSILA adalah Asosiasi Suporter Siaran Langsung. Dengan demikian, bagaimana bisa suporter Persijap dianggap militan, loyal, dan besar layaknya Arema, Bobotoh, The Jack, dan LAmania. Hal ini tentu saja keluar dari track record tim idolanya di kompetisi musim ini. Namun bagaimanapun juga, mental dan semangat bertanding sebuah tim akan sangat terdongkrak saat mereka tampil di hadapan puluhan ribu suporter yang mendukungnya, yang meneriakkan namanya, yang menyanyikan lagu-lagu semangat untuk mereka. Suporter Persijap harus sadar akan hal itu, bahwa Evaldo cs sangat membutuhkan kehadiran kita. Apakah kita rela nama pelatih anyar kita; Suimin “Diharja” kembali dirubah menjadi “Dihajar” saat melawan Persiwa??? Apakah suporter Persijap akan kembali menjadi ASUSILA saat melawan Bontang FC (yang insya Allah live di ANTV)?? Jawabannya ada pada hati kita masing-masing. Wallahu A’lam.
_______
* YAB (Yanuar Aris Budiarto) pemain keduabelas Persijap
Di hadapan publik Jepara, laga melawan Persipura kali ini menjadi rekor kegagalan Persijap dalam meraih kemenangan di awal musim ini, sekaligus memperpanjang rekor buruk Laskar Kalinyamat kontra Persipura di Stadion Gelora Bumi Kartini. Namun penampilan Riski Novriansyah cs semestinya tidak bisa dibilang buruk, namun juga tidak bisa dianggap baik sepenuhnya, hanya saja kali ini Laskar Kalinyamat memang terlihat masih jauh dari dewi Fortuna.
Pada menit ke-10, Persijap sudah mulai menguji ketangguhan kiper Persipura melalui tendangan keras Riski Novriansyah dari sisi kanan gawang, namun Yoo Jae Hoon, penjaga gawang Persipura asal Korea tersebut, dengan sigap menepis tendangan striker muda Persijap. Tidak ingin kalah dalam agresifitas serangan, anak asuh Jacksen Tiago membalas serangan Laskar Kalinyamat melalui tusukan Emanuel Wanggai di luar kotak penalti, beruntung Danang Wihatmoko yang diplot sebagai benteng terakhir mampu menjinakkan akurasi tendangan itu.
Nyaris selama 30 menit di laga awal, Persipura mampu mendominasi serangan di lini belakang Persijap yang dikawal Evaldo, Kasiyadi, dan Anam Syahrul. Dengan kerja keras dan disiplin tinggi barisan pertahanan Persijap, berbagai tusukan Boaz Saloza cs yang dialirkan dari berbagai sisi mampu diantisipasi Evaldo cs.
Il Capitano Persijap, Evaldo Silva, nampak geleng-geleng kepala menyikapi derasnya aliran bola yang mengucur dari serangan-serang Persipura yang diotaki Zah Rahan. Sesekali Persijap membalas dengan melakukan penetrasi dari sisi kanan melalu tusukan Nurul Huda di sayap kanan dan Danan Puspito di sayap kiri.
Serangan yang dibangun anak asuh BSD sebenarnya cukup mematikan, hal itu bisa dilihat dari kerja keras kiper Persipura yang jatuh bangun menyelamatkan gawangnya dari tembakan-tembakan maut Gendut Doni cs. Namun sial bagi Persijap, kiper Persipura tampil begitu impresif di laga itu. Secara overall, kedua kesebelasan bermain dengan pola serangan yang cukup impresif di babak pertama, dan penjaga gawang masing-masing tim masih tampil dalam performa terbaiknya.
Memasuki 15 menit di babak kedua, barulah suporter Persijap dibungkam dengan gol Titus Bonai yang tak terkawal setelah menerima umpan terobosan dari Zah Rahan. Skor 1-0 dipimpin Boaz Saloza cs. Tak ingin malu di depan publik sendiri, akhirnya Persijap mampu menyamakan kedudukan menjadi 1-1 setalah Evaldo sukses menjadi algojo penalti yang dihadiahkan wasit setelah pelanggaran Bio Paulin terhadap Riski Novriansyah di kotak dua belas pas.
Setelah skor imbang, mental tanding anak-anak Persijap semakin menggebu-gebu dalam meningkatkan agresifitas serangan ke gawang Persipura, namun lini belakang Persijap yang digalangi barikade pertahanan Evaldo cs justru tampil keropos, hingga Boaz Soloza mampu membobol gawang Danang Wihatmoko yang juga tampil labil. Pun begitu di 10 menit menjelang usai, Boaz Saloza kembali memaksa Danang untuk jatuh bangun dan memungut bola dari dalam gawangnya, yang membuat skor menjadi 3-1 milik Persipura.
Meski kalah, namun permainan Evaldo cs semestinya tidak bisa dikatakan buruk, tapi juga tidak bisa dikatakan sepenuhnya baik. Hanya saja dilihat dari grafik permainan Persijap nampak naik beberapa strip dari pola permainan di tiga laga sebelumnya. Secara taktik, Bung Suimin Diharja terhitung elegan, datang di saat mental tim belum terbangun kokoh, ia sukse menerapkan strategi yang mampu mengimbangi permainan taktis yang diperagakan Zah Rahan cs, sehingga pertandingan berlangsung cukup ketat, keras, dan sangat menarik, namun keberuntungan nampaknya masih belum begitu akrab di kubu Guti Riberio, Riski Novriansyah, dan Gendut Doni yang berulang kali gagal menceploskan bola di gawang Persipura.
Ada beberapa catatan dari kejadian Bung Suimin Diharja yang “dihajar” Jakcsen Tiago di depan publik sendiri. Pertama, kapablitas Guti dalam menyerang mengingatkan kita pada performa lini depan Persijap di era Rudi Keltjes yang saat itu memakai jasa striker asal Thailand, Manit Noivac, yang tampil ganas di masa seleksi namun mandul saat kompetisi. Pada laga kali ini Guti Riberio sebenarnya tampil cukup impresif, dengan bolak-balik menyisir lapangan dari depan ke belakang. Namun Gendut Doni yang menjadi targetman ternyata juga gagal dalam memaksimalkan peluang dan penempatan posisi. Hal ini tentu harus disikapi manajemen dan tim pelatih, entah itu dengan menyulap stok pemain depan Persijap menjadi ganas atau dengan mendatangkan striker anyar yang benar-benar predator di depan gawang.
Kedua, labilnya kondisi penjaga gawang Danang Wihatmoko turut menjadi kausal penyebab kekalahan ini. Tercatat sudah dua kali Danang melakukan blunder dengan tangkapan yang tidak sempurna di depan gawang yang mengakibatkan gawang Persijap tidak pernah perawan di 5 laga awal musim ini. Hal ini harus disikapi tim medis dan tim pelatih kiper untuk benar-benar memulihkan kondisi penjaga gawang dan menurunkan kiper yang benar-benar dalam kondisi mental yang stabil. Entah itu harus mendatangkan seorang psikolog sekalipun, untuk mendadani mental Danang atau dengan memberi kesempatan pada kiper muda, Khiorul Latif. Hal ini untuk mengantisipasi agar mental Danang tidak anjlok seperti kiper cadangan Persijap musim lalu yang berkali-kali gagal menjaga keperawanan gawangnya.
Ketiga, minimnya dukungan suporter saat laga kandang ditampilkan secara live oleh ANTV. Hal ini tentu saja sedikit banyak mempengaruhi mentalitas pemain Persijap di lapangan hijau. Suara-suara lantang yang biasa terus menggema otomatis tereduksi akibat minimnya visitasi suporter di stadion. Pada beberapa kesempatan, terkadang yel-yel Banaspati dan Jetman acap berhenti di saat Evaldo cs tertinggal gol. Hal ini justru yang seharusnya menjadi koreksi dua raksasa suporter Jepara itu untuk terus meningkatkan kekuatan dan strategi supporting agar selalu bisa memerahkan SGBK. Entah itu harus ditempuh dengan merelakan membeli tiket yang naik meski kecewa penampilan tim yang menurun, ataupun dengan meminta diskon 50% saat laga ditayangkan live oleh ANTV.
Hal ini penting, untuk mengantisipasi agar suporter Persijap tidak masuk kategori ASUSILA saat Persijap tampil di SGBK. Yang dimaksud ASUSILA adalah Asosiasi Suporter Siaran Langsung. Dengan demikian, bagaimana bisa suporter Persijap dianggap militan, loyal, dan besar layaknya Arema, Bobotoh, The Jack, dan LAmania. Hal ini tentu saja keluar dari track record tim idolanya di kompetisi musim ini. Namun bagaimanapun juga, mental dan semangat bertanding sebuah tim akan sangat terdongkrak saat mereka tampil di hadapan puluhan ribu suporter yang mendukungnya, yang meneriakkan namanya, yang menyanyikan lagu-lagu semangat untuk mereka. Suporter Persijap harus sadar akan hal itu, bahwa Evaldo cs sangat membutuhkan kehadiran kita. Apakah kita rela nama pelatih anyar kita; Suimin “Diharja” kembali dirubah menjadi “Dihajar” saat melawan Persiwa??? Apakah suporter Persijap akan kembali menjadi ASUSILA saat melawan Bontang FC (yang insya Allah live di ANTV)?? Jawabannya ada pada hati kita masing-masing. Wallahu A’lam.
_______
* YAB (Yanuar Aris Budiarto) pemain keduabelas Persijap
Kapan yo nde2 manager persijap tuku striker bernaluri gol mbi playmaker??
BalasHapusDimanakah engkau phaiton thiabma??
Managere rak paham kualitas pemain,,ngunu di dadikake manager lapo??NGISIN NGISINI WONG JEPORO,,
Eleng go manager,,persijap kui bal2n ugag usah di ketotno masalah politik,,rak gedugo mbi managere,,!!
SEMANGAT PERSIJAP KU " betuL Bang YAB ! tp Lbh betuL Lg kL meNjmen segera menDatangkan setrekr BARU ...tuk menambah semangat para kami Sport .kL g di tambah pemain depn yg bagus, peRMainAN pERSIJAP akan gitu2 aj. . .aLias manduL. BRAVO PERSIJAP MERAH KU !! SEMANGA !! SEMANGAT PAK MENJemn tu ambiL pemain tambhan"
BalasHapusNek main lawan Persiwa engko kalah maneh....nGISIN_NGISINI...sak kabehe, yo Managere, yo Pelatihe, Yo Pemaine, yo DPR-e sg meh nyunat anggaran 2,5 M, po maneh suportere...ISIn...ISIN....
BalasHapusMENEJree di DEMOH WAEH... PERSIJAP MILIK KITA ORANG JEPARA"Mari kita bangun bersama2 tu memulihkan mentaL pemaiN. . .
BalasHapusJangan salahkan suporter mas,klo mereka ga hadir d stadion. d dalam ekonomi PERSIJAP adalah "barang dagang" dan suporter adalah "konsumen". Sekarang PERSIJAP dlm kondisi yang buruk. Bukan tidak mgkn penonton akan lari smua klo barang yg d kosumsi tetap aja buruk. Buat pak manajer blm terlambat untuk menaikan nilai jual PERSIJAP.
BalasHapus1. Betul tu mas2 di atas cari pemain yg berkualitas.
2. Diskon HTM.
Sekarang jangan memikirkan untung rugi pak manejer. Rugi berapapun klo persijap brmain bagus dan menangan pasti investor datang. Dan jangan kau ulangi lagi merekrut pemain yg asal2an. Bangkit sekarang atau menyesal kmudian hari...
"PERSIJAP till I die"
lha piye meh nonton neng stadion, seng main danang bencong wihatmoko, karo gitu impotent? wes tiket larang.. ono wong loro rak normal iku main,, malesss deh...
BalasHapussaya tidak menyalahkan kinerja tim,,, tim sudah sangat bagus, cuma 2 oknum yg harus dijadikan tersangka... pertama si impotent guti,, kedua si lebay ( kemaki ) danang.. yg berkali kali melakukan blunder gobloknya...
semangat bung imin... kami tetap mendukungmu.. mainkan LATIF... dan NOORHADI...
Persipura cah lawane, kalah yo rak sik ngisin2i. Pemaine ojo dikomplain wae ndak mentale tambah down. Sementara nek angel danane, yo pemain lokal wae dimaksimalke kontribusine gawe tim sampe tengah kompetisi. Manajemen, ojo golek slamet karo apike dw trus nyalahke pemain. Kowe kudu sportif mengakui nek kontribusimu nggo kemajuan persijap kurang maksimal.
BalasHapusmari satukan langkah mendukung kemajuan persijap. Bicaralah dengan kami para suporter yang cinta mati pd persijap, bukan cari makan dipersijap !!!
" TIADA HIDUP TANPA KEGAGALAN ,KEKALAHAN , DAN KEJATUHAN............
BalasHapusAIR SUNGAI MENUJU LAUT MELEWATI JALAN YANG BERLIKU......
BERDIRILAH TEGAK KEMBALI.............................
JANGAN MEMANDANG KE BELAKANG , MASA LALU TELAH BERLALU....................
HIDUP BERJALAN TERUS............................
LANGIT YANG ABADI TETAP TIDAK BERUBAH DAN HIDUP BAGAIKAN BENTUKAN GERAKAN AWAN DI ANGKASA YANG SELALU BERUBAH-UBAH TIDAK MEMILIKI KETETAPAN DAN TIDAK ABADI . "
semangat teman pemain persijap,beserta jajaran....dan suporter,,,,
Saya orang suporter baru, Baru beberapa musim ini.. Jujur saya juga tidak selalu datang ke SGBK, karena saya tinggal di Jakarta. Tapi kecintaan saya akan tim ini melebihi apapun. Musim2 sebelumnya, beberapa kali saya Mengambil resiko meninggalkan pekerjaan saya u/ datang ke SGBK menyaksikan laga PERSIJAP. Saya tidak peduli apapun resikonya, tapi smua lunas terbayar oleh penampilan bagus dan kemenangan tim.
BalasHapusMaaf saya sedikit risih denga istilah ASUSILA anda. Karena saya terkadang juga sangat bergantung dg live di antv u/ menyaksikan pertandingan tim kita.
Sebaiknya anda tidak dulu mengangkat masalah ini dulu. Kritik kepada management u/ mengembalikan PERSIJAP ke jalur yang benar saya rasa itu lebih baik. Saya percaya jika PERSIJAP sudah main seperti musim lalu, anda tidak perlu khawatir dengan kehadiran suporter di Stadion. Mereka akan datang dengan sendirinya, termasuk saya..
Setuju ma kang inul... disini hukum ekonomi juga berlaku, ada harga yg dibayar, ada kualitas yg didapat. Dengan kualitas yg msh sperti ini, klo supporter disuruh bayar HTM yg relatif mahal, mreka akan keberatan apalagi harus ditambah dgn mnyaksikan kekalahan tim qta, yg ada mreka akan tambah kecewa krn tidak mendapatkan apa yg mreka mau skalipun mreka sudah berkorban mngeluarkan dana untuk itu.
BalasHapusMungkin Supporter yg baik mau menyaksikan saat tim qta bertanding apapun keadaannya, skalipun menang atau kalah. Berapapun juga HTMnya akan dibayar, tp qta juga perlu sadar dan realistis. INI JEPARA, supporter qta belum bisa sperti itu, hanya beberapa saja yg bisa sperti itu, dan klo ini berlangsung lama maka dampak kerugian akan berakibat pada perjalanan PERSIJAP selanjutnya. Mohon pihak management mempertimbangkan hal ini.
Posengggg ngrasa'ake Persijap
BalasHapusWat para pemain, Jgn sampai kritik dan saran kami (supporter) membuat mental kalian down n tambah ciut. Jadikan itu sebagai motivasi untuk memperbaiki kualitas kalian, tetap semangat berikan yg terbaik untuk Persijap.
BalasHapusWat jajaran management, saya setuju dgn kang inul n kang fhaimenz untuk menurunkan HTM pertandingan demi masa depan Persijap.
Wat mbah imin, saya melihat kinerjamu cukup bagus, mungkin butuh sedikit waktu lg untuk membuat tim ini lebih kompak lg, tetap smangat mbah, jgn pernah lelah n jgn pernah menyerah untuk mengubah pemain2 ringkih yg qta miliki saat ini menjadi seoran predator.
Bener kui managemen, di donke wae harga tikete ben sek nonton akeh, ben stadion rame, ben pemaine semangat, ben maine apik, ben menangan, Ujung2e ki yo demi Persijap.
BalasHapusManagemen mbok tuku pemain mneh, sek rodo greget ben iso dadi "icon" persijap, soale nek tak delok usahane mbah imin ki yo wis lumayan tp pemaine dewe memang kualitase rodo dibawah standar ISL, dadi hasile yo kurang memuaskan.
Managemen mbok ngelingi dewe ki neng ISL, saingane abot2, dadi perlu dipikir sek tnanan, ojo nganti nyesel mengko2.. soale nek wis mudun arep munggah meneh ki angel, dadi mumpung seh neng duwur, ayo pertahankan, perbaiki kinerjamu.
Pak Bupati, DPRDne ko ngekei dana nggo persijap sih, ben rasah di angel2.. Saat iki dana ki penting pak, persijap kritis, rak mesakke tah piye ??
BalasHapusPak pengurus persijap, tulong ah golekke sponsor nggo persijap, nek perlu bentuk tim khusus penggalian dana ben ketok hasile tim pencari dana kui iso kerja tnanan tah orak ?? orak mung ngandalake dana APBD karo sko penjualan tiket. Ndang golek sponsor mneh ben due duit nggo tuku pemain mneh, eh nek tuku pemain saiki ketoke butuh bgt ding, utang2 sek rpp sih pak, hehehe....
Mesakke tnan aq ndelokke nasibe Persijap kyo ngene, trenyuh atiku, kudu tak tangisi.... :'(
salut dg permainan persijap sore tadi, tapi blundernya danang jadi bahan evaluasi, apa kurang banyak "gajinya" DANANG????????????????? koq ga' serius mainnya, mending GUTI buang ganti lokal aja.................
BalasHapusKalau Persijap Mainya bagus.. Sudah Pasti Nonton Di stadiun tercinta.. jng sangkut2kan dengan Arema. Kita Beda Jauuuuuuuuhhhhhhhh dr semuanya. kalau Tim Ini Solid & Layak Jual. Kita Pasti Nonton Ke GBK.. Hukumnya WAJIB..
BalasHapusTP sekarang apa yg dibanggakan....
Semoga Persijap Cpt bangkit dr Tidur..
Setuju karo cah ngganteng, pak managemen.. Tugasmu golek dana ki di fokuske GOLEK SPONSOR, ojo waton nyagerke dana soko APBD karo tiket tok.
BalasHapusmas Y.A.B saya gag setuju yang anda tulis,saya sendiri kemarin ujan2 adem anget di gbk...tp saya gag nyalahin yg nonton di rumah..justru karena cintanya mereka gag tega lihat persijap kalahan,ingat kata teman2...persijap adalah kebanggaan...bikin kami bangga mk dg sndrinya gbk akan rame.tim lain tiketnya di bwah kita bung,pemaine apik2...pikiren dewe,usul tiket turun saya setuju.awal musim saya dah pernah bilang ono rego ono rupo...jangan bilang asusila...bilANG AJA KYA ORG PAPUA KEMARIN "TAILASO SUNDALAK KONGKONG"....jgn sok tempe deh
BalasHapusBetul manajer kuwi tugase golek dana ora nyagerke APBD. Dumeh APBD sitik terus tiket mak undake yo rak gatok tho pak! Kae PLTU "diperkosa" buat menghidupi PERSIJAP. Kan banyak investor asing d sana. Model APBD wes ora jaman saiki pak. (tp klo APBDne turah2 yo monggo ngei modal).
BalasHapusSaya yakin suporter jg memiliki batas kesabaran. Tp aq ga suka klo dibilang ASUSILA. Aq jg yakin penurunan penonton tidak 100% karena SILANG ANTV tp gara2 manajemen ga isa menjual produknya. D sni suporter adalah raja. Jangan kecewakan kami dan jangan salahkan suporter klo ga datang k stadion. Semua orang pasti kecewa 25rb hanya mendapakan kesedihan. Tp alhamdulillah suporter ga brtindak anarkis. Klo di biarkan "kalahan" bisa jadi bom waktu.
Manajer e aja yg ga mau menanggung resiko dengan merekrut pemain berkualitas. Sekarang d fokuskan putaran ke 2. Lobi pemain yg cocok. Klo perlu belajar sama PSM yg tahun lalu putaran 1 hancur2an. Tp lngsung melejit d putaran 2. Maaf pak aq ngomong bukan menjelek2an anda tp demi PERSIJAPku tercinta. Ga tega aq melihat PERSIJAP d buat "gol2an" tim lain pak. Kudu tak tangisi wingi..
"PERSIJAP till I die"
ASUSILA itu Asosiasi Suporter Siaran Langsung.
BalasHapussemua keputusan, semua penilaian, dan semua pendapat... pasti menimbulkan pro dan kontra. terserah kalian yang menilai. semua suporter bebas berpendapat. ^_^
PAY ATTENTION !!!!
BalasHapusdalam naskah artikel asli saya, saya mengusulkan agar saat laga di GBK disiarkan live, manajemen memberi diskon 50% untuk pembelian tiket. tapi oleh pihak redaksi POS, usulan itu direduksi.
persijap 2008-2009: esvaldo, Aji Nurpijal, nurul Huda, Anam Sahrul, wes paten di belakang...the best..
BalasHapus"Hidup adalah perjuangan tanpa henti2,usah kau menangisi hari kemarin"
BalasHapusMari kita sama2 memulihkan mental para pemain Persijap dengan kita datang dan meMERAHKAN stadion GBK,,,,,Jk memang persijap MANIA gk perlu diskon2nan tiket,lihat Arema, Persela dan yg lainnya,walaupun Live tetap aja Full Supporter,,,
menurut saya kalo di skuad persijap masih dimasukkan nama Guti, Xavi kemungkinan untuk memperbaiki reputasi yg sekarang ini terbenam akan sangat sulit, karna yg dibutuhkan persijap sekarang ini pemain yg mempunyai speed n naluri untuk mencetak gol, smua itu tdak ada pda mereka.
BalasHapuskalo lihat di TV mainnya bagus, meskipun di GBK disiarkan ANTV suporter akan datang, penampilan lawan Persema dan Arema aja sudah kacau apalagi datang ke stadion, tolong pak Manajemen kalo mau ngembalikan masyarakat jepara tunjukkan kalo sekarang PERSIJAP sudah ada perubahan, mau cara pakai apa yang penting kalo main MENANG...
BalasHapusArema hampir pasti menange bung VAN lha klo kita? Jadi dukungan ga sia2 klo nonton lansung. berapapun harga tiketnya klo pemain dan permainan seperti arema ga rugi deh mengelurkan duit. Sekarang rasa banggaku hampir memudar kepada persijap tapi aku tahan sebisa mungkin untuk tetap mencintai persijap.
BalasHapusBuat mas YAB, sudah dikembalikan sesuai naskah aslinya mas, tadi dapet salam dari Adminnya. hehe
BalasHapusmaaf...saya kurang setuju dengan Kang Inul, yg mngatakan hukum ekonomi, maaf sekali lagi, ini adalah masalah loyalitas, artinya adalah kesetiaan penonton kpd yg ditonton, kita flash back saat laga awal mlwn PSM, begitu banyak penonton di stadion, itu karna loyalnya penonton kpd teamnya semata2 bkn karna kwalitas, tp terlebih kpd sence of belonging dr para penonton, lalu... karena dlm prjlnan team yg grafiknya menurun loyalitas penonton mulai trkikis,.. klimaknya yaitu justru saat laga kandang yg di Live oleh ANTV. sebagai pembanding kemarin melawan Persipura secara real jelas kualitas kita bs dikatakan imbang dan bahkan lebih baik drpd team lawan, trbukti banyaknya peluang untuk mnjadi gol, dan mslahnya skrg adalah,(tdk brmaksud mengadili pemain)ketika kita kebobolan 2 gol. faktor keeper yg tdk konsisten dlm mngantisipasi bola, maaf..perfomen danang di 3 partai trakhir jelas2 sbagi salah 1 faktor kterkikisnya loyalitas penonton kpd team, mohon hal ini jng dijadikan polemik atas kegagalan Persijap saat ini, tp setidaknya ini bs menjadikan koreksi dan evaluasi ke pertandingan berikutnya, yg notabene mrpkan partai kandang. Momentum inilah yg harus disiasati untuk dpt meraih point penuh, agar dpt mnumbuhkan rasa optimisme penonton kpd PERSIJAP. jadi vs Persiwa point 3 adalah harga mati. Semoga!!!
BalasHapusBRAVO PERSIJAP!!!
ketidak hadiran suporter bukan murni semata karena siaran langsung,ini bukti kalo masyarakat semakin menarik dukungan karena TIM tidak kompetitif lagi.buktinya jelas pemain yang notabeni harus menjadi penggedor ulung tak bisa diandalkan,manajemen menutup mata dengan semua masalah pilih adem ayem ngitung UNTUNG....
BalasHapusbagaimana berkompetisi dan meraih kemenangan demi kemenangan,tidak akan mungkin dengan kondisi carut marut begini.fans sudah jenuh menunggu perbaikan,memang lini tengah dan belakang lebih solid dari sebelumnya,tapi kalo tidak ditopang penampilan impresif dari tukang gedornya ya...SIA2 saja.
kalo manajemen masih duduk diam seribu bahasa,2 ato 3 kali pertandingan lagi tidak ada perubahan dan gerak langkah jitu manajemen.bukantidak mungkin GBK tidak lagi merah oleh suporter,suporter mungkin malas dan memilih dirumah aja.
ada slogan dari suporter "ketimbang duit'e dikorupsi manajemen,mending gawe jajan warek to..enak to...hayo....!!!!
Tp kenyataane memang ngono ko kang Fanatic...
BalasHapusJajal tah Persijap kon maen seng apik tur menangan (produk yg disajikan bagus), skalipun ora dikon nonton, skalipun ora persijap sejati, sekalipun dekne mung wong jeporo biasa (konsumen sepak bola) mesti akan penasaran trs kepingin nonton langsung, seko sering nonton langsung kui dadi seneng nek menangan, trs cinta dech, bar iku tunangan terus nikah, hehehe.... :p
Klo kang Fanatic bilang "karena dlm perjlnan team yg grafiknya menurun loyalitas penonton mulai trkikis", itu juga salah satu faktor yg disebut "Hukum sebab-akibat", yo ora beda adoh karo hukum ekonomine kang inul mau.
Nek nyagerke loyalitas, yo dewe perlu ngelingi iki ki JEPARA, realistis wae lah, wong JEPARA durung akeh sek duwe loyalitas dan kui pilihan mereka, qta tidak mungkin mampu memaksakan mreka untuk loyal, kui pilihan pribadi masing2.
For FANATIC SPECTATOR
BalasHapusOke klo mengaca pada PSM. NEXT???????? kosong!!!!!
Klo d analisiskan cuma mereka2 yang kemarin nonton lansung adalah mereka yang mempunyai loyalitas tanpa batas. tapi hanya bisa dihitung dengan jari. itupun sebagian orang yang mendukung berubah menjadi mencaci. Apa mampu persijap hidup cuma mengandalkan loyalitas segelintir orang?? klo perlu qta melebarkan pasar ke kudus, pati atau demak mas untuk menggaet penonton (stadione di gedekde les wes ndue pendukung okeh)...
Persijap harus punya masa depan mas, klo ga bisa menjual ga bisa dapat sponsor. Hukum Ekonomi selamanya berlaku kepada siapapun. PERSIJAP bagus = Pendapatan tiket naik, sponsor datang, siaran langsung banyak, terkenal dimana2 dan muaranya adalah juara!!!!!!
Pada ga dateng ke stadion dikarenakan dah tau bkal kalah n mainnya jelek
BalasHapusNgapain buang duit klo cuman liat persijap kalah,pa lg nonton guti
Kayak orng jual bakso mas,klo enak ya banyak yg beli klo ga enak ya ga bkal dibeli
saya sendiri nyesel dateng ke gbk kmaren,direlain ujan2 triak2 eh mainya mengecewakan
musim kemaren walaupun disiarin d tivi tpi yg dtang ke stadion tetep bnyak coz persijap maenya keren n selalu dapt hasil memuaskan beda ma musim ini
Hanya 2 cara PERSIJAP bisa bangkit....
BalasHapus1. Turunkan Hrg wktu Live, pasti stadion penuh. jng berpikir rugi... kita bekerja ada rugi ada untung.
alangkah baiknya wktu live harap di diskon lah 50% cukup tuh...
2. Cari pemain yang berkualitas... striker & gelandang karna mreka adalah pemain inti yg benar2 dibutuhkan dlm nyawa persijap.
Met Melaksanakan PR!
"Dho omöng opo wae terserah. Sing jelas nek disiarke tv penak nönton ning tv. Ono ulanganne nek pas gol sisan." jarene tukang2ku mas iki. Tapi nek tak pikir2 yo bener juga he he he
BalasHapusLha piye arep nonton yen tikete larang, biyen 20 ewu seh dikuat2ke, saiki 25 ewu yo mikir2, wes golek duit soyo seret mending nggo tuku beras & njajan anak. Wes ngono maine ra apik koyo tahun wingi...
BalasHapusYen PNS ngono penak, gaji gedhe, mulih kerjo jam 2, bengi istirahat...mbok manajemen mikiiir.
Tp tetep tak doake mugo2 Persijap tep neng ISL.
kalau managemen tetap kekeh dg keputusannya dan selalu menutup MATA & TELINGA ..... persijap akan sgt sulit untuk bangkit......... ucapan BSD saja gak digubris.. apalagi kita2 yg cm suporter.....
BalasHapusTHE BAGINDAS mara2i penonton sepiii...
BalasHapusanakku kelas 4 sd biasanya merengek ngajak nonton saat persijap main di SGBK, tapi kemarin sy justru yg ngajak tapi tetep ngak mau. apa dia bilang: "NGAK AH... PERSIJAP MAINNYA JELEK KALAHAN" temen temenku katanya pada nonton tv aja, mendo'akan persijap ben kalah.... ujarnya....
BalasHapuspiye jal ... anak yg belum baligh aja bisa menilai permainan persijap...
aku berjanji.......
BalasHapusbahwa aku g akan nonton sebelum persijap menang....
ngapain buang uang kalo hasil nya menggecewakan.....