Lembut di Luar, Tegas di Dalam Lapangan
http://www.persijap.or.id/2010/11/lembut-di-luar-tegas-di-dalam-lapangan.html?m=0
Cara Kreatif Suimin Diharja Menangani Persijap (1)
DI MATA sebagian pemain Persijap Jepara, Suimin Diharja adalah pelatih yang sangat cepat beradaptasi. Paling tidak, dia dinilai telah melakukan hal terbaik buat Laskar Kalinyamat yang terpuruk di kompetisi Djarum Indonesia Super League (ISL) musim ini.
Ia bisa bersikap lembut di luar lapangan, tetapi ketegasannya di tengah lapangan serasa sulit dibedakan dengan kebengalan. Ketegasan dan kelembutannya itu dirangkum sebagian pemain bahwa Suimin adalah motivator ulung.
’’Saya mendengar banyak cerita tentang kesiapan Bang Suimin di Persijap saat tim ini drop. Pemain, termasuk saya, juga berpikir dari mana memulai untuk bangkit di tengah keterbatasan. Tetapi perlahan Bang Suimin memberi harapan,’’ kata Nanang Hanafi, pemain muda Persijap.
Kalah empat kali, dan sekali seri, adalah hal buruk buat Persijap. Apalagi tiga pemain ekspatriat dinilai belum bisa beradaptasi penuh. Pelatih yang mengantongi lisensi A dari AFC pada tahun 2000 itu pun bergerilya di bangku cadangan. Pemain-pemain yang jam terbangnya relatif rendah dia ajak bicara satu persatu, di sela-sela latihan maupun di luar jam latihan.
’’Macam mana aku bisa menyampaikan materi latihan soal taktik dan strategi kalau mental tim terpuruk,’’ ungkap Suimin, pelatih kelahiran Binjai, Sumatera Utara, 21 Maret 1956 itu.
Berangkat dari banyak diskusi dengan para asisten pelatih, manajemen, dan fans Persijap, diam-diam Suimin mencari pembuktian di lapangan.
Pemain senior seperti Evaldo, Enjang Rohiman, dan Gendut Doni diajak bicara intensif.
Pemain-pemain muda berbakat ’’diculik’’ satu persatu, dan pemain-pemain asli Jepara dibakar semangatnya lewat api fanatisme daerah. Cuci mental dilakukannya dengan ragam cara.
Selain di tengah lapangan saat simulasi dan di ruang ganti, ia juga menyambangi pemain di luar lapangan.
Chanif Muhajirin, pemain asal Jepara, dijemput di rumahnya di kawasan kota, diajak keluar rumah untuk berbincang soal mentalitas.
’’Dia (Chanif) pesepak bola potensial. Ia tidak banyak memiliki kesempatan pada masa lalu, tapi dia bisa menjadi kartu penting Persijap,’’ kata Sumin.
Membentak
Suimin juga melihat potensi besar pada diri Riski Novriansyah yang musim lalu berkostum tim Divisi Utama, PPSM Sakti Magelang. Satu waktu jelang laga, Riski ’’diculik’’ dan diajak nyate bersama di warung.
’’Jam terbang Riski di ISL baru beberapa detik. Tetapi ia adalah pemain yang kokoh fisiknya, berteknik bagus dan punya kecepatan. Dengan sedikit ketenangan dalam bermain, Riski bisa luar biasa.’’
Bagi pelatih yang suka membawa segelas kopi susu di stadion saat latihan sedang jeda itu, ada pemain di timnya yang untuk bangkit mentalnya harus ’’ditendang’’ atau ’’dibelai’’. Lihatlah di ruang ganti saat jeda pertandingan, dia bisa saja membentak pemain yang terlalu meratapi kesalahan. (43)
* Oleh Muhammadun Sanomae
DI MATA sebagian pemain Persijap Jepara, Suimin Diharja adalah pelatih yang sangat cepat beradaptasi. Paling tidak, dia dinilai telah melakukan hal terbaik buat Laskar Kalinyamat yang terpuruk di kompetisi Djarum Indonesia Super League (ISL) musim ini.
Ia bisa bersikap lembut di luar lapangan, tetapi ketegasannya di tengah lapangan serasa sulit dibedakan dengan kebengalan. Ketegasan dan kelembutannya itu dirangkum sebagian pemain bahwa Suimin adalah motivator ulung.
’’Saya mendengar banyak cerita tentang kesiapan Bang Suimin di Persijap saat tim ini drop. Pemain, termasuk saya, juga berpikir dari mana memulai untuk bangkit di tengah keterbatasan. Tetapi perlahan Bang Suimin memberi harapan,’’ kata Nanang Hanafi, pemain muda Persijap.
Kalah empat kali, dan sekali seri, adalah hal buruk buat Persijap. Apalagi tiga pemain ekspatriat dinilai belum bisa beradaptasi penuh. Pelatih yang mengantongi lisensi A dari AFC pada tahun 2000 itu pun bergerilya di bangku cadangan. Pemain-pemain yang jam terbangnya relatif rendah dia ajak bicara satu persatu, di sela-sela latihan maupun di luar jam latihan.
’’Macam mana aku bisa menyampaikan materi latihan soal taktik dan strategi kalau mental tim terpuruk,’’ ungkap Suimin, pelatih kelahiran Binjai, Sumatera Utara, 21 Maret 1956 itu.
Berangkat dari banyak diskusi dengan para asisten pelatih, manajemen, dan fans Persijap, diam-diam Suimin mencari pembuktian di lapangan.
Pemain senior seperti Evaldo, Enjang Rohiman, dan Gendut Doni diajak bicara intensif.
Pemain-pemain muda berbakat ’’diculik’’ satu persatu, dan pemain-pemain asli Jepara dibakar semangatnya lewat api fanatisme daerah. Cuci mental dilakukannya dengan ragam cara.
Selain di tengah lapangan saat simulasi dan di ruang ganti, ia juga menyambangi pemain di luar lapangan.
Chanif Muhajirin, pemain asal Jepara, dijemput di rumahnya di kawasan kota, diajak keluar rumah untuk berbincang soal mentalitas.
’’Dia (Chanif) pesepak bola potensial. Ia tidak banyak memiliki kesempatan pada masa lalu, tapi dia bisa menjadi kartu penting Persijap,’’ kata Sumin.
Membentak
Suimin juga melihat potensi besar pada diri Riski Novriansyah yang musim lalu berkostum tim Divisi Utama, PPSM Sakti Magelang. Satu waktu jelang laga, Riski ’’diculik’’ dan diajak nyate bersama di warung.
’’Jam terbang Riski di ISL baru beberapa detik. Tetapi ia adalah pemain yang kokoh fisiknya, berteknik bagus dan punya kecepatan. Dengan sedikit ketenangan dalam bermain, Riski bisa luar biasa.’’
Bagi pelatih yang suka membawa segelas kopi susu di stadion saat latihan sedang jeda itu, ada pemain di timnya yang untuk bangkit mentalnya harus ’’ditendang’’ atau ’’dibelai’’. Lihatlah di ruang ganti saat jeda pertandingan, dia bisa saja membentak pemain yang terlalu meratapi kesalahan. (43)
* Oleh Muhammadun Sanomae
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusemg tidak diragukan kmampuan bang imin,1000% prcya kalo bang imin mampu mengangkat PERSIJAP,,,amin,amin,amin..
BalasHapussemoga sukses bersama persijap bung imin. mudah2an suatu saat anda bisa jadi pelatih timnas yang sukses.
BalasHapusbetulllll.... bang imin adalah sosok pelatih yg bs membangkitkan semangt bwt team....itu pkerjaan yg tdk gampang.
BalasHapussemoga MBAH IMIN bisa membawa PERSIJAP ke level yang lebih tinggi...karena Masyarakat Jepara percaya tipekal pelatih seperti ini yang disukai mereka...tegas dan tidak MENCLA MENCLE koyo manajemen e...
BalasHapusBravo MBAH IMIN...
smoga benar2 membawa perbaikan buat persijap
BalasHapusinilah Karakter yg benar2 dicari PERSIJAP
BalasHapusLANJUTKAN PAK.MIN.............Semoga PERSIJAP bs meraih POINT penuh Bsk,Amien.............
Ayo Mbah Imin... jadilah merapi yang meledak dan Mentawai yang mengganas untuk melumat Persisam besok!
BalasHapuskalo bang imin.. emng jelas,...
BalasHapusSKRG YG PERLU D BENAHI CUMA MANAGEMENT DAN PAMPEL....
Lanjuuttttkannnnnnnnn.............
BalasHapus