Membekali Diri dengan Baca Buku

Cara Kreatif Suimin Diharja Menangani Persijap (2-Habis)



SUIMIN juga punya cara lain untuk membangkitkan motivasi. Dari kebiasannya membaca buku, sejarah perjuangan pun disampaikan. Dua jam sebelum menjamu Persiwa Wamena misalnya, dia mengajak semua pemain yang Muslim berjamaah shalat ashar di mes pemain.

Usai shalat, dia memberi siraman rohani. Sejarah kemenangan umat Muslim yang berjumlah 313 personel dalam Perang Badar 7 Maret 624 menghadapi kaum kafir Quraisy yang jumlahnya 10 kali lipat dia ceritakan.

”Bukan apa-apa, saya cuma ingin membangkitkan semangat berkompetisi. Kebetulan saya suka baca-baca buku sejarah tentang keberanian dan taktik perang,” kata dia.

Suimin mengakui masih menyempatkan baca buku ketika berada di mes. Bacaan yang paling dia suka adalah novel Musashi karya Eiji Yoshikawa. Komik ini bercerita tentang Miyamoto Musashi, petarung yang sangat berambisi untuk menjadi nomor satu dunia.

Hanya saja, saat kini melatih Persijap, anggaran belanja bukunya masih utuh. Ia tak bisa leluasa memilih buku yang disukainya karena di Jepara toko buku sangat sedikit. Kalau pun ada, skalanya relatif kecil.

”Kalau begini, sepertinya saya mesti ke Semarang cari buku,” ujar dia. Biasanya, saat dekat dengan toko buku yang relatif lengkap, dia bisa memperbarui bahan bacaan dua pekan sekali. ”Saya menyempatkan membaca saat bangun tidur, sebelum latihan pagi hari,” katanya.

Dia mengaku lebih menyukai buku-buku sejarah, terutama tentang strategi perang. Buku strategi perang China karya Sun Tzu adalah salah satunya. Selain buku tentang peperangan, buku psikologi dan komik-komik yang lucu juga diminatinya.

”Saya ada banyak buku di rumah, tapi sudah terbaca semua,” lanjutnya. Referensi bacaan itu dia nilai penting untuk dirinya sendiri sebagai bahan refleksi, terutama untuk kepentingan pekerjaannya di dunia sepak bola.

Perang
”Sepak bola itu kan serupa dengan perang. Ada strategi menyerang dan bertahan, termasuk mengatur tempo. Di dalamnya ada semua sisi kemanusiaan, tidak hanya hal-hal teknis. Untuk semua itu, saya masih harus banyak belajar, termasuk lewat membaca,” ujarnya.

Untuk buku-buku komik lucu, selain untuk penyegaran diri, juga untuk selingan peregangan para pemain usai latihan. Selain tegas, Suimin juga memiliki selera humor tinggi. Jangan heran jika saat latihan, tim seperti tegang karena model gaya latihan yang keras darinya.

Ia memang menciptakan suasana persaingan agar bisa mendapatkan pemain yang siap tanding. Tetapi ia tidak ingin pemain punya kenangan buruk usai berlatih. Di akhir latihan, game-game yang bisa bikin tertawa sering diberikan.

Sekuel cerita gaya Suimin melatih bisa disaksikan langsung di lapangan. Banyak fans bilang, menonton latihan Evaldo cs di bawah komando Suimin sama serunya dengan menyaksikan pertandingan. Di simulasi, pemain mencetak gol tapi tidak melakukan selebrasi atraktif, diminta mengulang.

Pemain yang diketahui malas bergerak memburu bola, bisa kena ”semprot” seketika. Tapi semuanya luruh dalam tawa saat Suimin bercerita hal-hal lucu di penghujung latihan. Untuk sementara barangkali boleh dikedepankan, soal sebagian pandangan, Suimin cocok menangani tim yang sedang sakit, walau Suimin sendiri berkata, ”Tidak harus begitu kesimpulannya”. (43)

* Oleh Muhammadun Sanomae