Kolektifitas Mulai Terasa
http://www.persijap.or.id/2010/12/kolektifitas-mulai-terasa.html?m=0
Jeda kompetisi satu bulan penuh tidak selalu memunculkan efek negatif bagi sebuah tim. Setidaknya, itulah yang terjadi di kubu Persijap. Jeda kompetisi ini dimanfaatkan betul oleh sang arsitek Suimin Diharja guna meningkatkan kualitas Evaldo Silva dkk.
Hasilnya, ciri khas Persijap yang selalu mengusung kolektifitas dalam setiap pertandingan mulai terasa. Ini menjadi angin segar bagi tim berjuluk Laskar Kalinyamat tersebut. Mengingat, kolektifitas sangat dibutuhkan bagi Persijap jika melihat materi pemain yang kualitasnya pas-pasan.
Menurut Suimin, menciptakan kolektifitas seperti yang sekarang ini telah muncul, merupakan program yang menyita banyak waktu. ”Dalam pertandingan-pertandingan sebelumnya, terlihat sekali egoisme pemain yang lebih banyak muncul dibanding kolektifitas dalam bermain,” jelas Suimin.
Salah satu faktor munculnya egoisme pemain ini adalah pemain senior terkesan memunculkan pengalamannya dan merasa sudah bermain bagus. Sedangkan, pemain-pemain muda selalu berusaha menampilkan kualitas terbaiknya dan membuktikan bahwa dia layak masuk tim inti. Sehingga, kolektifitas menjadi sulit terwujud.
”Sejauh ini, kami baru bisa melihat kolektifitas tim di sesi-sesi game. Untuk mematangkannnya, tentu dibutuhkan pertandingan uji coba,” ujarnya.
Suimin menambahkan, setelah permasalahan kolektifitas mulai terurai, program selanjutnya adalah menciptakan atmosfir laga tandang. Salah satunya adalah dengan melakukan uji coba. Pihaknya berharap, pada pertengahan bulan ini manajemen bisa mencarikan lawan sepadan atau setidaknya kualitas tim tersebut tidak terlalu terpaut jauh dengan Persijap.
”Jika sulit mencari tim yang setara seperti klub-klub ISL, saya rasa tim dari Divisi Utama juga bisa diajak sparring partner,” ungkapnya.
Sejauh ini, manajemen mengagendakan uji coba terdekat yang akan dilakoni Persijap adalah bertandang ke markas Solo FC, salah satu peserta Liga Primer Indonesia. Sedangkan, rencana uji coba kontra Arema Malang kemungkinan mengalami pengunduran jadwal. Informasinya, Singo Edan (julukan Arema) harus ke Padang pada 22 Desember untuk mengikuti laga amal.
Uji coba ini juga akan dijadikan ajang untuk mematangkan skema 3-4-3. Mengingat, jika Persijap menggunakan skema mengutamakan pertahanan seperti yang selama ini diterapkan, akan sulit mencari poin baik di kandang, lebih-lebih saat bertarung di markas musuh.
”Dengan skema 3-4-3, saya menginginkan adanya keseimbangan antara pertahanan dan saat menyerang. Inilah yang harus dikuasai para pemain,” tambah Suimin. (SundoyoHardi/Koran SI)
Hasilnya, ciri khas Persijap yang selalu mengusung kolektifitas dalam setiap pertandingan mulai terasa. Ini menjadi angin segar bagi tim berjuluk Laskar Kalinyamat tersebut. Mengingat, kolektifitas sangat dibutuhkan bagi Persijap jika melihat materi pemain yang kualitasnya pas-pasan.
Menurut Suimin, menciptakan kolektifitas seperti yang sekarang ini telah muncul, merupakan program yang menyita banyak waktu. ”Dalam pertandingan-pertandingan sebelumnya, terlihat sekali egoisme pemain yang lebih banyak muncul dibanding kolektifitas dalam bermain,” jelas Suimin.
Salah satu faktor munculnya egoisme pemain ini adalah pemain senior terkesan memunculkan pengalamannya dan merasa sudah bermain bagus. Sedangkan, pemain-pemain muda selalu berusaha menampilkan kualitas terbaiknya dan membuktikan bahwa dia layak masuk tim inti. Sehingga, kolektifitas menjadi sulit terwujud.
”Sejauh ini, kami baru bisa melihat kolektifitas tim di sesi-sesi game. Untuk mematangkannnya, tentu dibutuhkan pertandingan uji coba,” ujarnya.
Suimin menambahkan, setelah permasalahan kolektifitas mulai terurai, program selanjutnya adalah menciptakan atmosfir laga tandang. Salah satunya adalah dengan melakukan uji coba. Pihaknya berharap, pada pertengahan bulan ini manajemen bisa mencarikan lawan sepadan atau setidaknya kualitas tim tersebut tidak terlalu terpaut jauh dengan Persijap.
”Jika sulit mencari tim yang setara seperti klub-klub ISL, saya rasa tim dari Divisi Utama juga bisa diajak sparring partner,” ungkapnya.
Sejauh ini, manajemen mengagendakan uji coba terdekat yang akan dilakoni Persijap adalah bertandang ke markas Solo FC, salah satu peserta Liga Primer Indonesia. Sedangkan, rencana uji coba kontra Arema Malang kemungkinan mengalami pengunduran jadwal. Informasinya, Singo Edan (julukan Arema) harus ke Padang pada 22 Desember untuk mengikuti laga amal.
Uji coba ini juga akan dijadikan ajang untuk mematangkan skema 3-4-3. Mengingat, jika Persijap menggunakan skema mengutamakan pertahanan seperti yang selama ini diterapkan, akan sulit mencari poin baik di kandang, lebih-lebih saat bertarung di markas musuh.
”Dengan skema 3-4-3, saya menginginkan adanya keseimbangan antara pertahanan dan saat menyerang. Inilah yang harus dikuasai para pemain,” tambah Suimin. (SundoyoHardi/Koran SI)
PERTAMAXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX......diamannkan..
BalasHapusSIRAG SAREK >>> LOYALITAS TANPA BATAS
- EXTREME IDEOLOGICAL LOYALIST -
kpn ujicoba ma solo fc...........?
BalasHapusloyalitas tanpa batas
Jetmania Sampe Mati
siiiip lah...........
BalasHapusgmn para pengurus tiket dah pada dukung apa malah cari masalah lgi.kasian warga jepara.bok didukung jgn dimaklari,oke.....................
BalasHapusSEMOGA PERSIJAP BISA LEBIH BAIK LAGI..........
BalasHapusSATU HATI SATU PERSIJAP SATU TUJUAN UNTUK MENCAPAI PUNCAK PRESTASI...............BAVO PERSIJAP JEPARA
bgus ttp smgt brow suimin
BalasHapusSAYA TUNGGU PENAMPILANMU PERSIJAP.SEMOGATIDAK MENGECEWAKAN PENDUKUNGMU.YOU MUST BE THE BEST.. I ALWAYS WITH YOU.
BalasHapus