Lampu hijau dari Bupati untuk ke LPI

Bupati Jepara Hendro Martojo memberikan lampu hijau kepada pengurus perserikatan Persijap Jepara untuk menjajagi secara serius kemungkinannya ikut dalam Liga Primer Indonesia (LPI).

“Tapi, bupati tidak ada keinginan mendorong Persijap keluar dari LSI,” kata Hadi Priyanto, juru bicara Pemerintah Kabupaten Jepara, Selasa (1/2).

Pada prinsipnya, kata Hadi, bupati mempersilakan kesebelasan dari Jepara untuk mengikuti kompetisi LPI. Tetapi Persijap tetap mengikuti LSI. Artinya, bupati memberikan peluang untuk dibentuknya tim baru.

“Soal nama terserah pengurusnya, apakah menggunakan macam kurung FC, atau Jepara FC, atau yang lain,” kata Hadi. Sikap Pemerintah Jepara ini terkait kemungkinan tidak diperbolehkan menggunakan dana APBD untuk membiayai sepakbola mulai 2012.

Karena selama ini Persijap hidup dan matinya tergantung pada APBD. Tahun 2010, misalnya, anggaran APBD yang digelontorkan untuk Persijap mencapai Rp 8,5 miliar.

Wacana untuk pindah kompetisi didengungkan General Manajer Persijap Anwar Haryono, sesaat laga mengecewakan yang berlangsung di Sidoarjo, antara Persijap lawan Destras, beberapa waktu lalu.

Wasit Mardi yang memimpin pertandingan saat itu dinilai mengundang kontroversial, sehingga Persijap kalah 3-5 dari tuan rumah. Sehingga, asisten pelatih Anjar Jambore Widodo secara terang-terangan memberikan penilaian wasit LPI lebih bagus dibandingkan LSI.

“Jujur saja kami kecewa dengan kepemimpinan wasit LSI,” kata Anwar Haryono. Pindah itu, kata Anwar, masih wacana. "Bukan tahun ini kami ke LPI," katanya (TEMPO)