Catatan Kecil Kemenangan Perdana Putaran Kedua
http://www.persijap.or.id/2011/03/catatan-kecil-kemenangan-perdana.html
Kemenangan pertama Persijap dalam laga ketiga putaran II musim ini dalam ISL 2010/2011 di Stadion Gelora Bumi Kartini Rabu (23/3) sore lalu diharapkan menjadi semangat baru bagi Laskar Kalinyamat untuk memperbaiki kinerja tim. Pembenahan kekuatan tim yang dilakukan oleh jajaran manajemen dan pelatih patut mendapatkan apresiasi dari PersijapLovers. Setidaknya permainan Persijap di paruh waktu kedua musim ini sudah jauh lebih baik dibandingkan pada putaran I.
Kehadiran Alberto Goncalves da Costa dan Jose Sebastian Vasquez membawa perubahan yang cukup signifikan di lini depan Persijap. Terlihat dalam pertandingan kemarin kontribusi mereka cukup besar untuk mengantarkan Persijap meraih poin 3. Kemenangan ini penting untuk perjalanan Persijap selanjutnya hingga akhir musim untuk memotivasi tim bahwa kita masih bisa lebih baik lagi dengan kekuatan yang ada sekarang. Apalagi mengalahkan tim Persija Jakarta adalah bukan pekerjaan gampang, sebab di dalamnya terdapat materi pemain yang telah diakui kemampuannya.
Meski berhasil mempermalukan tim yang bertengger di urutan kedua klasemen sementara, Persijap tidak boleh berbangga terlalu berlebihan, sebab perjalanan masih panjang dan saat ini Persijap berada di posisi bawah klasemen.
Secara materi memang Persijap sekarang sudah lebih baik. Namun masih ada beberapa kekurangan yang semoga hal itu tidak lagi terjadi pada pertandingan-pertandingan berikutnya. Barangkali masih bisa kita maklumi, sebab para pemain juga lagi-lagi masih perlu beradaptasi dengan tiga pemain baru di musim ini di lini depan. Bukan bermaksud menyalahkan atau memvonis pemain A, B atau C tidak bermain baik, namun semoga tulisan sederhana ini bisa menjadi evaluasi dan masukan agar Persijap menjadi lebih baik lagi.
Memaksa Menciptakan Gol
Dalam pertandingan kemarin ada lebih dari 5 peluang matang bagi anak asuh Suimin Diharja untuk menciptakan gol, namun peluang itu kurang mendapatkan penyelesaian akhir yang maksimal sehingga tidak menghasilkan gol. Beberapa pemain terkesan agak sedikit memaksakan menciptakan gol. Hal ini sebaiknya dihindari oleh setiap pemain. Sebagai contoh misalnya, Johan Juansyah yang berhasil menyusup dari sisi kanan pertahanan Persija melakukan tendangan jarak jauh menuju gawang Hendro Kartiko, sedangkan ia berada dalam posisi kurang ideal untuk melakukan tendangan. Hasilnya, tendangannya masih belum tepat mengarah ke gawang anak-anak Rahmat Darmawan.
Terburu-buru Menendang
Ini juga hal yang perlu dihindari oleh setiap pemain untuk menciptakan gol. Sebagai contoh misalnya, Gendut Doni yang tepat berada di depan gawang dan mendapatkan umpan lambung dari Jose Sebastian terlihat terburu-buru melakukan tendangan langsung ke arah gawang, padahal tak ada satupun pemain Persija yang mengawalnya, sehingga tendangannya tak menghasilkan gol. Barangkali cerita akan berbeda jika Doni mengontrol bolanya terlebih dahulu lalu mengarahkan tendangan ke gawang.
Koordinasi Lini Belakang dan Kedisiplinan
Lini belakang boleh dikatakan sebagai benteng pertahanan yang utama sebelum kiper. Jika koordinasi antarpemain lini belakang lemah, maka sebagus apapun kiper tentu akan kesulitan menghalau serangan lawan. Ini juga hal yang tidak boleh terjadi dalam tim. Antara Kasiadi, Catur Rintang dan Evaldo belum terjalin koordinasi yang solid, sehingga Persijap sempat terlebih dahulu tertinggal angka karena hal itu. Cerita yang sedikit berbeda terjadi pada babak kedua manakala Anam Syahrul masuk menggantikan Bona Simanjuntak di lini pertahanan. Koordinasi lini pertahanan Persijap mulai membaik. Namun demikian, kedisiplinan juga masih dirasa kurang. Masih terdapat celah yang berhasil dimanfaatkan oleh Agu Casmir maupun Greg Nwokolo yang beberapa kali mendapatkan peluang gol karena kurang mendapatkan kawalan pemain lini belakang. Ini tidak boleh terjadi pada laga-laga berikutnya. Beruntung Selasa sore kemarin M. Yasir yang musim lalu membela Persija tampil sangat gemilang menjaga gawang anak-anak Jepara.
Memang harus diakui perbedaan kondisi antara penonton dan pemain di lapangan manakala pertandingan berlangsung. Namun sekali lagi catatan kecil ini dimaksudkan bisa menjadi bahan evaluasi dan masukan untuk tim ataupun para pemain, dan bukan mencari kambing hitam atau memvonis kualitas pemain tertentu. Semoga pada pertandingan berikutnya nanti hal-hal seperti ini tidak lagi terjadi, dan Persijap menjadi apa yang seperti PersijapLovers harapkan. (z@e / POS)
Kehadiran Alberto Goncalves da Costa dan Jose Sebastian Vasquez membawa perubahan yang cukup signifikan di lini depan Persijap. Terlihat dalam pertandingan kemarin kontribusi mereka cukup besar untuk mengantarkan Persijap meraih poin 3. Kemenangan ini penting untuk perjalanan Persijap selanjutnya hingga akhir musim untuk memotivasi tim bahwa kita masih bisa lebih baik lagi dengan kekuatan yang ada sekarang. Apalagi mengalahkan tim Persija Jakarta adalah bukan pekerjaan gampang, sebab di dalamnya terdapat materi pemain yang telah diakui kemampuannya.
Meski berhasil mempermalukan tim yang bertengger di urutan kedua klasemen sementara, Persijap tidak boleh berbangga terlalu berlebihan, sebab perjalanan masih panjang dan saat ini Persijap berada di posisi bawah klasemen.
Secara materi memang Persijap sekarang sudah lebih baik. Namun masih ada beberapa kekurangan yang semoga hal itu tidak lagi terjadi pada pertandingan-pertandingan berikutnya. Barangkali masih bisa kita maklumi, sebab para pemain juga lagi-lagi masih perlu beradaptasi dengan tiga pemain baru di musim ini di lini depan. Bukan bermaksud menyalahkan atau memvonis pemain A, B atau C tidak bermain baik, namun semoga tulisan sederhana ini bisa menjadi evaluasi dan masukan agar Persijap menjadi lebih baik lagi.
Memaksa Menciptakan Gol
Dalam pertandingan kemarin ada lebih dari 5 peluang matang bagi anak asuh Suimin Diharja untuk menciptakan gol, namun peluang itu kurang mendapatkan penyelesaian akhir yang maksimal sehingga tidak menghasilkan gol. Beberapa pemain terkesan agak sedikit memaksakan menciptakan gol. Hal ini sebaiknya dihindari oleh setiap pemain. Sebagai contoh misalnya, Johan Juansyah yang berhasil menyusup dari sisi kanan pertahanan Persija melakukan tendangan jarak jauh menuju gawang Hendro Kartiko, sedangkan ia berada dalam posisi kurang ideal untuk melakukan tendangan. Hasilnya, tendangannya masih belum tepat mengarah ke gawang anak-anak Rahmat Darmawan.
Terburu-buru Menendang
Ini juga hal yang perlu dihindari oleh setiap pemain untuk menciptakan gol. Sebagai contoh misalnya, Gendut Doni yang tepat berada di depan gawang dan mendapatkan umpan lambung dari Jose Sebastian terlihat terburu-buru melakukan tendangan langsung ke arah gawang, padahal tak ada satupun pemain Persija yang mengawalnya, sehingga tendangannya tak menghasilkan gol. Barangkali cerita akan berbeda jika Doni mengontrol bolanya terlebih dahulu lalu mengarahkan tendangan ke gawang.
Koordinasi Lini Belakang dan Kedisiplinan
Lini belakang boleh dikatakan sebagai benteng pertahanan yang utama sebelum kiper. Jika koordinasi antarpemain lini belakang lemah, maka sebagus apapun kiper tentu akan kesulitan menghalau serangan lawan. Ini juga hal yang tidak boleh terjadi dalam tim. Antara Kasiadi, Catur Rintang dan Evaldo belum terjalin koordinasi yang solid, sehingga Persijap sempat terlebih dahulu tertinggal angka karena hal itu. Cerita yang sedikit berbeda terjadi pada babak kedua manakala Anam Syahrul masuk menggantikan Bona Simanjuntak di lini pertahanan. Koordinasi lini pertahanan Persijap mulai membaik. Namun demikian, kedisiplinan juga masih dirasa kurang. Masih terdapat celah yang berhasil dimanfaatkan oleh Agu Casmir maupun Greg Nwokolo yang beberapa kali mendapatkan peluang gol karena kurang mendapatkan kawalan pemain lini belakang. Ini tidak boleh terjadi pada laga-laga berikutnya. Beruntung Selasa sore kemarin M. Yasir yang musim lalu membela Persija tampil sangat gemilang menjaga gawang anak-anak Jepara.
Memang harus diakui perbedaan kondisi antara penonton dan pemain di lapangan manakala pertandingan berlangsung. Namun sekali lagi catatan kecil ini dimaksudkan bisa menjadi bahan evaluasi dan masukan untuk tim ataupun para pemain, dan bukan mencari kambing hitam atau memvonis kualitas pemain tertentu. Semoga pada pertandingan berikutnya nanti hal-hal seperti ini tidak lagi terjadi, dan Persijap menjadi apa yang seperti PersijapLovers harapkan. (z@e / POS)
ox,,,Smoga persijap lebih baik lagi :
BalasHapuspermainannya,pemainnya,manegementnya,supporternya dllnya,,amien
tp jangan sekali kali ada kbr mau pindah LPI ya.....
salam 1 jiwa Persijap (Banaspati dan Jatman)
SETUJA SEKALI kata Tukul. hehehehe
BalasHapusTEORI DOANG !!
BalasHapusDilapangan laen bozz, wis apik maine gak perlu jane artikel iki. koordinasi pertahanan aza yang harus lebih jozz.
SMS......
bang admin, minta berita U21 donk
dukung terus
BalasHapususul aja mas admin,
BalasHapusgimana kalo menu atas ditambahi video gol gol persijap ?. tuh dari vivanews kan link code nya dah ada. biar tambah yahuuuuuud websitenya persijap.
EVALUASI YG PERTAMA KURANG TEPAT,JUSTRU BOLA REBOUND HASIL TENDANGAN JARAK JAUH JOHAN JUANSYAH MENGAKIBATKAN KIPER HENDRO KARTIKO TANGKAPANYA LEPAS DAN BERHASIL DIMANFAATKAN RISKY NOVRIANSYAH MENJADI GOOOL,JUSTRU TENDANGAN2 JARAK JAUH DR PEMAIN PERSIJA GAGAL DIANTISIPASI PEMAIN BELAKANG PERSIJAP,BERUNTUNG PENAMPILAN YASIR CEMERLANG,HARUSNYA PEMAIN BELAKANG BISA MENUTUP RUANG TEMBAK BAGI PEMAIN2 LAWAN DILUAR AREA 12 PAS,BRAVO SEMOGA SUKSES LAWAN PSPS
BalasHapusCATUR RINTANG gax usah di pasang
BalasHapus@cah ganteng: kekurangan bek mas, Anam durung fit 100%.
BalasHapusBen mbah Min wae seng nentokke pemain.