Tahun Terburuk Sepanjang ISL
http://www.persijap.or.id/2011/06/tahun-terburuk-sepanjang-isl.html
Hasil imbang tanpa gol yang dibukukan di kandang Persiba dua hari lalu memastikan posisi Persijap di peringkat ke-14 dari 15 kontestan. Persijap tepat berada di atas Bontang FC yang harus berjuang mempertahankan statusnya di Indonesia Super League (ISL) melalui pertandingan playoff.
Dibandingkan tiga musim sebelumnya, pencapaian Persijap musim ini merupakan yang terburuk. Pada kompetisi tahun lalu, Persijap menyelesaikan kompetisi dengan menduduki peringkat ke-9. Kompetisi edisi 2008/2009, tim berjuluk Laskar Kalinyamat tersebut berada di strip ke-11 di akhir musim.
Pencapaian terbaik Persijap justru diraih ketika ISL memulai lembaran pertamanya pada 2007/2008 silam. Saat itu tim kebanggaan publik Jepara ini berhasil menembus posisi keenam di pengujung kompetisi.
Musim ini, Persijap sebenarnya tetap menargetkan mampu memperbaiki peringkat. Akan tetapi, sejumlah kekalahan yang diderita di kandang ditambah minimnya pon dari lawatan luar kota membuat ambisi tersebut gagal terwujud.
Bahkan, nasib Persijap bisa saja lebih buruk seandainya tiga kontestan yakni PSM, Persema, dan Persibo tetap berlaga di ISL. Mengingat, kualitas PSM dan Persema harus diakui lebih baik dari Persijap. Di awal-awal putaran pertama, sebelum hengkang ke Liga Primer Indonesia (ISL), mereka berhasil mengalahkan Persijap. PSM justru mampu mempermalukan Persijap di hadapan publiknya sendiri di pertandingan pertama musim ini.
Tidak mengherankan, kepergian ketiga tim tersebut mendatangkan berkah tersendiri bagi Persijap. Kompetisi musim ini menjadi tidak menerapkan degradasi dan hanya menyisakan satu tim di urutan terbawah untuk melakukan play off melawan peringkat keempat Divisi Utama.
Pencapaian Evaldo Silva dkk musim ini sontak langsung memantik reaksi kalangan suporter. Pendukung Persijap yang tergabung dalam Barisan Suporter Persijap Sejati (Banaspati) menyatakan kecewa dengan buruknya performa yang ditunjukkan tim kesayangannya tersebut.
”Kami tidak ingin berbicara prestasi. Sebab, musim ini prestasi Persijap jauh dari harapan. Kami hanya tetap bersyukur karena Persijap masih bertahan di ISL pada kompetisi musim depan,” kata Ketua Umum Banaspati Ali Anggoro.
Dia menyebut, jebloknya prestasi Persijap musim ini harus menjadi pembelajaran bagi manajamen. Pemilihan materi pemain menjadi salah satu titik fokus yang harus diperhatikan. Banaspati berharap musim depan manajemen lebih jeli dalam merekrut pemain, terutama pemain asing.
Keputusan memulangkan tiga pemain asing yang direkrut di awal kompetisi membuktikan adanya kesalahan dalam perburuan pemain. Tentu saja, situasi seperti ini membuat perjalanan Persijap kurang mulus. (okezone)
Dibandingkan tiga musim sebelumnya, pencapaian Persijap musim ini merupakan yang terburuk. Pada kompetisi tahun lalu, Persijap menyelesaikan kompetisi dengan menduduki peringkat ke-9. Kompetisi edisi 2008/2009, tim berjuluk Laskar Kalinyamat tersebut berada di strip ke-11 di akhir musim.
Pencapaian terbaik Persijap justru diraih ketika ISL memulai lembaran pertamanya pada 2007/2008 silam. Saat itu tim kebanggaan publik Jepara ini berhasil menembus posisi keenam di pengujung kompetisi.
Musim ini, Persijap sebenarnya tetap menargetkan mampu memperbaiki peringkat. Akan tetapi, sejumlah kekalahan yang diderita di kandang ditambah minimnya pon dari lawatan luar kota membuat ambisi tersebut gagal terwujud.
Bahkan, nasib Persijap bisa saja lebih buruk seandainya tiga kontestan yakni PSM, Persema, dan Persibo tetap berlaga di ISL. Mengingat, kualitas PSM dan Persema harus diakui lebih baik dari Persijap. Di awal-awal putaran pertama, sebelum hengkang ke Liga Primer Indonesia (ISL), mereka berhasil mengalahkan Persijap. PSM justru mampu mempermalukan Persijap di hadapan publiknya sendiri di pertandingan pertama musim ini.
Tidak mengherankan, kepergian ketiga tim tersebut mendatangkan berkah tersendiri bagi Persijap. Kompetisi musim ini menjadi tidak menerapkan degradasi dan hanya menyisakan satu tim di urutan terbawah untuk melakukan play off melawan peringkat keempat Divisi Utama.
Pencapaian Evaldo Silva dkk musim ini sontak langsung memantik reaksi kalangan suporter. Pendukung Persijap yang tergabung dalam Barisan Suporter Persijap Sejati (Banaspati) menyatakan kecewa dengan buruknya performa yang ditunjukkan tim kesayangannya tersebut.
”Kami tidak ingin berbicara prestasi. Sebab, musim ini prestasi Persijap jauh dari harapan. Kami hanya tetap bersyukur karena Persijap masih bertahan di ISL pada kompetisi musim depan,” kata Ketua Umum Banaspati Ali Anggoro.
Dia menyebut, jebloknya prestasi Persijap musim ini harus menjadi pembelajaran bagi manajamen. Pemilihan materi pemain menjadi salah satu titik fokus yang harus diperhatikan. Banaspati berharap musim depan manajemen lebih jeli dalam merekrut pemain, terutama pemain asing.
Keputusan memulangkan tiga pemain asing yang direkrut di awal kompetisi membuktikan adanya kesalahan dalam perburuan pemain. Tentu saja, situasi seperti ini membuat perjalanan Persijap kurang mulus. (okezone)
pertahankan johan ,,rizky,,,beto,,jose ...rekrut kembali eki nurhakim dan bang JUNAIDI buang pemain yg uzur sprti noor hadi,,kasiadi,,,nurul huda,,
BalasHapusMusim ini memang musim yang buruk bagi Persijap, tidak untuk disesali tp untuk diambil pelajaran. banyak pelajaran berharga yang dapat dipetik misalnya dari proses pembentukan manajemen, perekrutan pemain dan pelatih, pendanaan, dll. Ke depan kita tdk boleh melakukan kesalahan yang sama. hal urgen yang harus segera dibahas adalah bagaimana menghidupkan Persijap tanpa APBD, bukan hal mudah tapi tdk pula hal mustahil yang bisa kita lakukan dan memang wajib dilakukan. setelah hal tersebut mendapat jalan keluar maka secepatnya ada pembentukan manajemen dan tim baru, persijap lover's berharap pembentukan tim dilakukan secepatnya krn persiapan yang panjang akan menciptakan tim yang solid. satu lagi pelajaran penting yang wajib diperhatikan: JANGAN COBA-COBA, artinya dalam proses perekrutan pelatih dan pemain ada baiknya tidak mengambil kucing dalam karung, ambil yang sudah klop dg liga Indonesia jauh lebih baik apalagi mengingat dana persijap yang sering minim sehingga tidak buang2 uang untuk beli pemain dan pelatih yang "NGAWUR" hingga hasilnya "NOL BESAR" spt yg terjadi d awal musim 2010/2011.
BalasHapusYang penting Para Segenap Pengurus Persijap harus menatap kedepan,, biarlah jadi pelajaran,,,, yg terlalu lama mempertahankan formasi putaran pertama tanpa ada reaksi sama sekali,,,,
BalasHapusemang duitnya gak ada trs gmna jangan asal ngomong aja bantu keuangane klu bisa
BalasHapusmelihat penampilan BETO di laga STARBOL BETO layak dipertahankan musim depan,,selain itu juga JOHAN dan RISKY masih layak dipertahankan... karena musim depan APBD di stop,, sebaiknya persijap mengontrak pemain lokal saja yg usianya masih muda,, biar tidak megeluarkan ongkos banyak dan pemain asingnya cukup EVALDO dan BETO
BalasHapus