Eks Pemain Khawatirkan Nasib Persijap

Para pemain yang membela Persijap Jepara di era 1970-an dan 1980-an prihatin dengan keberlangsungan perjalanan klub di Kompetisi Indonesia Super League (ISL), terutama untuk musim 2011/2012. Mereka berharap para pemangku kebijakan di klub bisa secepatnya bersikap agar tidak terlambat mempersiapkan kompetisi, apalagi absen.

Sudarmaji, mantan pemain Laskar Kalinyamat era 1980-an menilai, dalam beberapa musim terakhir, salah satu kelemahan Persijap adalah terlambat membentuk tim. “Karena start terlambat, seringnya ada satu atau dua pemain penting yang belum bisa bermain pada laga-laga awal. Ini belum termasuk potensi salah pilih pemain karena tergesa-gesa,” katanya, kemarin.

“Mempersiapkan tim itu mesti matang. Hal-hal yang bisa dilakukan sekarang, ya cepat dilakukan, sekecil apa pun,” kata dia. Jika urusannya adalah persoalan finansial, maka langkah yang bisa dilakukan pertama adalah curah pendapat. “Tentu saja dari sekian orang yang berkompeten pasti ada ide, sehingga bisa ditindaklanjuti,” lanjutnya.
Sudarmaji mengatakan hal itu ketika ditanya dalam kapasitasnya sebagai mantan pemain. “Sebagai mantan pemain, tentu saja kami berharap Persijap sebagai klub satu-satunya di Jateng yang ikut ISL terus melanjutkan kiprahnya. Dan, satu hal yang tidak kalah penting, pembinaan pemain lokal dikelola dengan telaten,” ungkapnya.

Tim Kecil

Fadelan, juga pemain Persijap era 1980-an, mengusulkan agar cepat dibentuk tim kecil yang bertugas mempersiapkan kelanjutan Persijap di kompetisi ini. “Bukan rahasia lagi, masalah yang dihadapi di antaranya adalah keuangan klub. Tim kecil ini bisa memfasilitasi rembuk bersama yang melibatkan pihak-pihak yang berkompeten untuk mencari jalan keluar,” katanya.

Edy Basuki Wihandono, pemain yang pernah satu tim di Persijap dengan Kamal Djunaidi, legenda Tim Laskar Kalinyamat era 1970-an mengatakan, setelah tim dibubarkan, maka seyogyanya ditindaklanjuti dengan menentukan manajemen tim. Badan hukum yang bergerak di sektor bisnis Persijap, yakni PT Laskar Kalinyamat juga cepat mengambil sikap. “Jangan sampai Persijap ada dalam situasi menggantung dan itu berjalan terlalu lama. Nek yo, ya siap maju dengan segala kendala. Nek ora, ya sudah. Ketegasan sikap ini penting karena kompetisi bergulir sekitar tiga bulan lagi," tandasnya. (H15-73)