Ketum Setuju LSI dan LPI Digabung
http://www.persijap.or.id/2011/07/ketum-setuju-lsi-dan-lpi-digabung.html
Ketua Umum Persijap Jepara Ahmad Marzuki setuju usulan dari sejumlah insan persepakbolaan nasional yang menyarankan PSSI agar melebur kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) dan Liga Primer Indonesia (LPI).
"Agar semua potensi klub sepak bola bisa melebur," ujarnya saat dihubungi Tempo, Jumat, 22 Juli 2011. "Peleburan juga mempermudah PSSI memperbaiki kompetisi profesional". Persijap adalah salah satu klub yang merumput di LSI.
Setelah dilebur, Marzuki yang juga Wakil Bupati Jepara ini menyarankan agar seluruh klub profesional, baik yang berlatar belakang LSI maupun LPI, sama-sama memperbaiki klub masing-masing. Menurutnya, profesionalisme sebuah klub tidak semata-mata masalah kemandirian finansial ataupun kualitas pemain. "Keduanya harus berjalan berdampingan."
Pernyataan ini menanggapi pendapat sebagian klub LPI yang menyatakan klub LPI lebih siap mengikuti kompetisi profesional karena sejak awal tidak bergantung dengan APBD. Apalagi, pemerintah secara tegas telah melarang klub sepak bola menggunakan dana pemerintah. Pernyataan Marzuki sekaligus menanggapi pendapat sebagian klub LSI yang menolak wacana peleburan dengan alasan kualitas klub LSI lebih bagus karena berangkat dari kompetisi yang berjenjang.
Sementara itu, sebelumnya kepada Tempo, CEO Semarang United, Aris Mustafa, mengatakan sebelum memutuskan apakah LSI dan LPI digabung atau tidak, terlebih dahulu PSSI harus merumuskan regulasi kompetisi profesional. Menurutnya, sebuah klub profesional tidak hanya dilihat dari jenjang kompetisi yang sudah dilalui, namun lebih melihat kemandirian keuangan klub, aset yang dimiliki seperti kelayakan stadion, dan mess pemain dan sebagainya. "Karena arah sepak bola profesional adalah industri sepak bola," ujar Aris. Semarang United adalah salah satu klub yang merumput pada LPI. (tempointeraktif)
"Agar semua potensi klub sepak bola bisa melebur," ujarnya saat dihubungi Tempo, Jumat, 22 Juli 2011. "Peleburan juga mempermudah PSSI memperbaiki kompetisi profesional". Persijap adalah salah satu klub yang merumput di LSI.
Setelah dilebur, Marzuki yang juga Wakil Bupati Jepara ini menyarankan agar seluruh klub profesional, baik yang berlatar belakang LSI maupun LPI, sama-sama memperbaiki klub masing-masing. Menurutnya, profesionalisme sebuah klub tidak semata-mata masalah kemandirian finansial ataupun kualitas pemain. "Keduanya harus berjalan berdampingan."
Pernyataan ini menanggapi pendapat sebagian klub LPI yang menyatakan klub LPI lebih siap mengikuti kompetisi profesional karena sejak awal tidak bergantung dengan APBD. Apalagi, pemerintah secara tegas telah melarang klub sepak bola menggunakan dana pemerintah. Pernyataan Marzuki sekaligus menanggapi pendapat sebagian klub LSI yang menolak wacana peleburan dengan alasan kualitas klub LSI lebih bagus karena berangkat dari kompetisi yang berjenjang.
Sementara itu, sebelumnya kepada Tempo, CEO Semarang United, Aris Mustafa, mengatakan sebelum memutuskan apakah LSI dan LPI digabung atau tidak, terlebih dahulu PSSI harus merumuskan regulasi kompetisi profesional. Menurutnya, sebuah klub profesional tidak hanya dilihat dari jenjang kompetisi yang sudah dilalui, namun lebih melihat kemandirian keuangan klub, aset yang dimiliki seperti kelayakan stadion, dan mess pemain dan sebagainya. "Karena arah sepak bola profesional adalah industri sepak bola," ujar Aris. Semarang United adalah salah satu klub yang merumput pada LPI. (tempointeraktif)
Kalo LPI dan ISL di satukan,,, tampaknya tdk relevan!
BalasHapusDengan susah payah para team dari divisi divisi di bawah ISL, untuk bisa naik ke posisi level tinggi yaitu ISL,
Tolong pengurus PSSI dan Klub2 ISL mencermatinya lagi untuk digabungnya LPI dg ISL! yg notabennya team LPI adlh team baru,,,