Pemain Pilar Siap Bertahan
http://www.persijap.or.id/2011/07/pemain-pilar-siap-bertahan.html
Sejumlah pemain Persijap Jepara belum menentukan sikap terkait kiprahnya di Indonesia Super League (ISL) musim 2010/2011. Tetapi, para pemain pilar ini mengaku siap bertahan di Bumi Kartini.
Johan Juansyah, mengaku menempatkan Persijap di daftar teratas untuk kembali dibelanya. Dia berkeinginan pada proses negosiasi nilai kontrak bisa berjalan mulus.
“Prioritas pertama tentu tetap Persijap. Di tim ini saya dibesarkan,“ tegasnya, Minggu (10/7) melalui ponselnya.
Suksesnya Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Solo menurut punggawa Timnas ini bisa menyiratkan sinar terang di bawah kepemimpinan Djohar Arifin Husin untuk kompetisi ISL.
Dia berpendapat, masa depannya di Persijap masih cerah. Diakuinya, sudah ada klub ISL yang menginginkan jasanya berpindah kostum musim mendatang.
“Tetapi itu masih tawaran lisan. Di Persijap karier saya dibangun, dan untuk musim depan, kenginan saya tetap di Jepara,“ tandasnya.
Musim ketiganya di ISL, prestasi Laskar Kalinyamat di titik yang memprihatinkan.
Mundurnya tiga tim yang bergabung ke Liga Primer Indonesia (LPI) sedikit bisa menyelamatkan Skuad Merah-Merah dari desakan degradasi. Persijap menempati posisi 14 di klasemen akhir ISL. “Awal mula pembentukan tim dengan pelatih lama yang bikin kacau. Padahal, fondasi tim di awal pembentukan tim. Selain itu, musim ini tak banyak rotasi pemain,“ ujarnya.
Saat ini, dia tak ingin memikirkan di mana tim yang akan dibelanya. Pemain asal Garut ini lebih memilih fokus membela Timnas U23.
Keletihan
Nurul Huda, senada dengan Johan. Dia tetap memprioritaskan retasan kariernya di sepak bola untuk Jepara.
“Sekitar tiga tim ISL yang sudah mendekati. Saya masih menunggu Persijap dan perkembangan terakhir,“ ucap mantan pemain Primavera ini.
Terkait prestasi Persijap musim ini, pemilik kostum 18 itu memiliki penilaian tersendiri. Tidak berjalannya rotasi membuat keletihan di tim inti.
Kualitas pemain yang tak setara bisa menjadi salah satu penyebab jebloknya prestasi Tim Kota Ukir.
“Pelatih pun juga bingung untuk merotasi. Sebaiknya, pelatih berani mencoba pemainpemain muda di segala kondisi. Hal itu akan menguntungkan Persijap di kompetisi,“ tandas pemain yang kini menetap di Sidoarjo tersebut.
General Manager Anwar Haryono mengemukakan, beberapa nama pemain memang masuk daftar yang dipertahankan. Tetapi, untuk waktu dekat ini manajemen masih belum bisa bergerak karena belum ada gambaran masalah pendanaan untuk pembiayaan tim. (J4-81)
Johan Juansyah, mengaku menempatkan Persijap di daftar teratas untuk kembali dibelanya. Dia berkeinginan pada proses negosiasi nilai kontrak bisa berjalan mulus.
“Prioritas pertama tentu tetap Persijap. Di tim ini saya dibesarkan,“ tegasnya, Minggu (10/7) melalui ponselnya.
Suksesnya Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Solo menurut punggawa Timnas ini bisa menyiratkan sinar terang di bawah kepemimpinan Djohar Arifin Husin untuk kompetisi ISL.
Dia berpendapat, masa depannya di Persijap masih cerah. Diakuinya, sudah ada klub ISL yang menginginkan jasanya berpindah kostum musim mendatang.
“Tetapi itu masih tawaran lisan. Di Persijap karier saya dibangun, dan untuk musim depan, kenginan saya tetap di Jepara,“ tandasnya.
Musim ketiganya di ISL, prestasi Laskar Kalinyamat di titik yang memprihatinkan.
Mundurnya tiga tim yang bergabung ke Liga Primer Indonesia (LPI) sedikit bisa menyelamatkan Skuad Merah-Merah dari desakan degradasi. Persijap menempati posisi 14 di klasemen akhir ISL. “Awal mula pembentukan tim dengan pelatih lama yang bikin kacau. Padahal, fondasi tim di awal pembentukan tim. Selain itu, musim ini tak banyak rotasi pemain,“ ujarnya.
Saat ini, dia tak ingin memikirkan di mana tim yang akan dibelanya. Pemain asal Garut ini lebih memilih fokus membela Timnas U23.
Keletihan
Nurul Huda, senada dengan Johan. Dia tetap memprioritaskan retasan kariernya di sepak bola untuk Jepara.
“Sekitar tiga tim ISL yang sudah mendekati. Saya masih menunggu Persijap dan perkembangan terakhir,“ ucap mantan pemain Primavera ini.
Terkait prestasi Persijap musim ini, pemilik kostum 18 itu memiliki penilaian tersendiri. Tidak berjalannya rotasi membuat keletihan di tim inti.
Kualitas pemain yang tak setara bisa menjadi salah satu penyebab jebloknya prestasi Tim Kota Ukir.
“Pelatih pun juga bingung untuk merotasi. Sebaiknya, pelatih berani mencoba pemainpemain muda di segala kondisi. Hal itu akan menguntungkan Persijap di kompetisi,“ tandas pemain yang kini menetap di Sidoarjo tersebut.
General Manager Anwar Haryono mengemukakan, beberapa nama pemain memang masuk daftar yang dipertahankan. Tetapi, untuk waktu dekat ini manajemen masih belum bisa bergerak karena belum ada gambaran masalah pendanaan untuk pembiayaan tim. (J4-81)