Agus Yuwono dan Edward Tjong Melamar
http://www.persijap.or.id/2011/08/agus-yuwono-dan-edward-tjong-melamar.html
Dua pelatih lagi resmi melamar ke Persijap Jepara, kemarin. Keduanya adalah mantan pelatih Persidafon Dafonsoro Agus Yuwono dan eks pelatih Persis Solo Edward “Edu” Tjong. Sebelumnya, dua juru taktik Tim Laskar Kalinyamat, yakni Junaidi dan Yudi Suryata juga melamar.
Agus kemarin datang langsung ke Jepara untuk menyerahkan berkas lamaran. Sedangkan Edu mengirimnya melalui faksimile. Agus kemarin diterima Wakil Manajer Persijap Edy Sujatmiko. “Ya, saya resmi melamar dan kini menunggu tindak lanjut,” kata Agus.
Sebelum menangani Persidafon, Agus juga pernah melatih Persik Kediri,Persela Lamongan, Persema Malang, dan Arema Malang. Agus mengaku awal musim lalu sudah melamar ke Persijap, namun ditunjuk Persik walau akhirnya pilihan jatuh di Persidafon.
Agus menyatakan dirinya tertarik ke Persijap karena militansi klub ini dalam mengarungi kompetisi. “Persijap itu tim medioker, dengan militansi tinggi. Tidak banyak tim seperti Persijap. Ada tim dengan nama besar, tetapi militansinya kurang, dan dukungan suporter kecil. Ini di antara saya sudah lama tertarik ke Persijap,” kata Agus.
Tantangan Baru
Sementara itu, Edu tertarik menangani Laskar Kalinyamat karena butuh tantangan baru. Sebelumnya, pelatih yang dikenal disiplin dan pintar menyatukan tim ini menangani Persiba Bantul.
“Jika dipercaya melatih Persijap, ini tantangan yang akan saya buktikan. Persijap memiliki keiistimewaan tersendiri dibanding tim-tim ISL lainnya,” tegasnya yang dihubungi Suara Merdeka, semalam.
Sebelumnya, Junaidi dan Yudi Suryata bertekad kembali ke klub yang pernah dilatihnya ini.
Wakil Sekretaris Tim Persijap Nurjamil menyatakan masih ada beberapa pelatih yang berniat melamar, walau secara resmi belum menyerahkan berkas.
Hanya saja ia belum menyebut nama-namanya. Menurutnya itu hal biasa, karena dalam setiap awal pembentukan tim, selalu banyak pelatih dan pemain yang melamar.
“Masuknya beberapa nama jelas mendapatkan apresiasi dari Persijap,” kata dia.
Pengurus dan manajemen lama belum bisa mengambil sikap atas lamaran yang masuk, karena fokus Persijap saat ini adalah menuntaskan hal-hal teknis terkait proses merger dengan konsorsium Liga Primer Indonesia melalui PT Bogor Raya, badan usaha milik klub Bogor Raya.
“Proses pembentukan tim nanti setelah proses merger tuntas, disusul penunjukan manajer baru, baru menentukan pelatih dan pemain,” kata Nurjamil. (H15-81)
Agus kemarin datang langsung ke Jepara untuk menyerahkan berkas lamaran. Sedangkan Edu mengirimnya melalui faksimile. Agus kemarin diterima Wakil Manajer Persijap Edy Sujatmiko. “Ya, saya resmi melamar dan kini menunggu tindak lanjut,” kata Agus.
Sebelum menangani Persidafon, Agus juga pernah melatih Persik Kediri,Persela Lamongan, Persema Malang, dan Arema Malang. Agus mengaku awal musim lalu sudah melamar ke Persijap, namun ditunjuk Persik walau akhirnya pilihan jatuh di Persidafon.
Agus menyatakan dirinya tertarik ke Persijap karena militansi klub ini dalam mengarungi kompetisi. “Persijap itu tim medioker, dengan militansi tinggi. Tidak banyak tim seperti Persijap. Ada tim dengan nama besar, tetapi militansinya kurang, dan dukungan suporter kecil. Ini di antara saya sudah lama tertarik ke Persijap,” kata Agus.
Tantangan Baru
Sementara itu, Edu tertarik menangani Laskar Kalinyamat karena butuh tantangan baru. Sebelumnya, pelatih yang dikenal disiplin dan pintar menyatukan tim ini menangani Persiba Bantul.
“Jika dipercaya melatih Persijap, ini tantangan yang akan saya buktikan. Persijap memiliki keiistimewaan tersendiri dibanding tim-tim ISL lainnya,” tegasnya yang dihubungi Suara Merdeka, semalam.
Sebelumnya, Junaidi dan Yudi Suryata bertekad kembali ke klub yang pernah dilatihnya ini.
Wakil Sekretaris Tim Persijap Nurjamil menyatakan masih ada beberapa pelatih yang berniat melamar, walau secara resmi belum menyerahkan berkas.
Hanya saja ia belum menyebut nama-namanya. Menurutnya itu hal biasa, karena dalam setiap awal pembentukan tim, selalu banyak pelatih dan pemain yang melamar.
“Masuknya beberapa nama jelas mendapatkan apresiasi dari Persijap,” kata dia.
Pengurus dan manajemen lama belum bisa mengambil sikap atas lamaran yang masuk, karena fokus Persijap saat ini adalah menuntaskan hal-hal teknis terkait proses merger dengan konsorsium Liga Primer Indonesia melalui PT Bogor Raya, badan usaha milik klub Bogor Raya.
“Proses pembentukan tim nanti setelah proses merger tuntas, disusul penunjukan manajer baru, baru menentukan pelatih dan pemain,” kata Nurjamil. (H15-81)