Tim Kecil Bahas Deposit
http://www.persijap.or.id/2011/08/tim-kecil-bahas-deposit.html
Pertemuan para pemangku kebijakan di Persijap, Jumat (5/8) malam lalu memutuskan membentuk dua tim yang bertugas mengawal langkah-langkah klub untuk jangka pendek dan jangka panjang. Untuk persiapan jangka pendek, tim kecil di bawah kendali pengurus akan membahas syarat deposit minimal ke PSSI agar bisa ikut kompetisi.
“Tim kecil ini akan bertemu kembali dalam waktu dekat, untuk menbahas finalisasi deposit atau aspek finansial,” kata Ketua Umum Persijap Ahmad Marzuki.
Pertemuan itu memunculkan berbagai pandangan di Persijap, soal peluang-peluang sumber finansial yang bisa digali untuk konsistensi klub di kompetisi sepak bola nasional.
Namun pembahasan akhirnya mengerucut pada perlunya tim teknis untuk membahas secara mendalam kebutuhan-kebutuhan yang sifatnya mendesak, dan yang masih sedikit longgar waktunya.
Satu-satunya yang paling krusial dan mendesak adalah deposit Rp 2 miliar yang harus tuntas sebelum 22 Agustus nanti.
“Batas waktu kesiapan deposit tiap klub memang sudah diputuskan PSSI, dan kami harus berupaya memenuhi persayaratan itu,” lanjut Marzuki.
Belum Jelas
Sampai pertemuan ditutup, belum ada gambaran jelas dari mana uang Rp 2 miliar bisa didapat. Namun Windar Ary Nugroho, salah seorang fans berat Persijap yang diundang dalam pertemuan itu, menyatakan semua komponen di tim harus bahu membahu untuk mendapatkannya.
“Persijap perlu komunikasi secara intensif ke PSSI, untuk membicarakan limit terendah persyaratan deposit. Semua orang yang ngurus Persijap harus saling dukung dan fokus dalam dua pekan ini,” ujarnya.
Windar termasuk salah satu pihak yang dalam pertemuan itu ditetapkan sebagai anggota tim kecil untuk memecahkan persoalan mendesak itu. Beberapa kalangan menilai, nuansa ketergesa-gesaan Persijap dalam memenuhi aspek-aspek yang disyaratkan PSSI itu karena mesin penggerak kontinuitas klub menyangkut finansial belum berjalan.
“Sistem kerja di klub, tidak hanya Persijap, masih relatif sama, selalu sulit di saat musim kompetisi akan dimulai. Tahun ini sebisa mungkin menjadi pelajaran paling berharga untuk masa depan,” kata Ali Shohib, Pembina Barisan Suporter Persijap Sejati. (H15-73)
“Tim kecil ini akan bertemu kembali dalam waktu dekat, untuk menbahas finalisasi deposit atau aspek finansial,” kata Ketua Umum Persijap Ahmad Marzuki.
Pertemuan itu memunculkan berbagai pandangan di Persijap, soal peluang-peluang sumber finansial yang bisa digali untuk konsistensi klub di kompetisi sepak bola nasional.
Namun pembahasan akhirnya mengerucut pada perlunya tim teknis untuk membahas secara mendalam kebutuhan-kebutuhan yang sifatnya mendesak, dan yang masih sedikit longgar waktunya.
Satu-satunya yang paling krusial dan mendesak adalah deposit Rp 2 miliar yang harus tuntas sebelum 22 Agustus nanti.
“Batas waktu kesiapan deposit tiap klub memang sudah diputuskan PSSI, dan kami harus berupaya memenuhi persayaratan itu,” lanjut Marzuki.
Belum Jelas
Sampai pertemuan ditutup, belum ada gambaran jelas dari mana uang Rp 2 miliar bisa didapat. Namun Windar Ary Nugroho, salah seorang fans berat Persijap yang diundang dalam pertemuan itu, menyatakan semua komponen di tim harus bahu membahu untuk mendapatkannya.
“Persijap perlu komunikasi secara intensif ke PSSI, untuk membicarakan limit terendah persyaratan deposit. Semua orang yang ngurus Persijap harus saling dukung dan fokus dalam dua pekan ini,” ujarnya.
Windar termasuk salah satu pihak yang dalam pertemuan itu ditetapkan sebagai anggota tim kecil untuk memecahkan persoalan mendesak itu. Beberapa kalangan menilai, nuansa ketergesa-gesaan Persijap dalam memenuhi aspek-aspek yang disyaratkan PSSI itu karena mesin penggerak kontinuitas klub menyangkut finansial belum berjalan.
“Sistem kerja di klub, tidak hanya Persijap, masih relatif sama, selalu sulit di saat musim kompetisi akan dimulai. Tahun ini sebisa mungkin menjadi pelajaran paling berharga untuk masa depan,” kata Ali Shohib, Pembina Barisan Suporter Persijap Sejati. (H15-73)