Mantap Ikut IPL
http://www.persijap.or.id/2011/11/mantap-ikut-ipl.html
Persijap Jepara sudah mantap mengikuti kompetisi Indonesia Premier League (IPL) yang digelar PSSI. Alasannya, IPL menjadi kompetisi yang didukung dan diakui Asosiasi Sepak Bola Asia (AFC).
‘’Karena alasan IPL ini yang diakui AFC, maka Persijap sepakat untuk mengikutinya,’’ kata CEO PT Jepara Raya Adjie Darmana di Stadion Gelora Bumi Kartini Jepara, kemarin.
Ia menyatakan, sampai sekarang ada 17 klub yang siap mengikuti IPL, dan sebagai klub peserta, Persijap akan menunggu konfirmasi terakhir tentang jumlah klub peserta, sekaligus jadwal kompetisi. ííKami sudah ada jadwal terbaru dari PSSI, tetapi klub masih diberi kesempatan untuk merespons jadwal itu,íí katanya.
Adjie mengatakan, Persijap tak mau ambil risiko untuk mengikuti Indonesia Super League (ISL) karena PSSI tidak mengakuinya. ‘’Persijap memang jebolan ISL, tetapi PSSI sudah memutuskan menggelar IPL,’’ katanya.
Kemarin, pihaknya mendapat kabar resmi dari CEO PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) Widjajanto, selaku penyelenggara kompetisi IPL, tentang dukungan AFC terhadap IPL itu.
Kabar itu setelah Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin menghadiri 2nd Joint Meeting of AFC Ad-Hoc Committee for Professional Football di AFC House yang dihadiri oleh para anggota ad-hoc committee di Kuala Lumpur.
Dalam pertemuan ini para anggota ad-hoc committee membahas hasil penilaian dari lima kriteria lisensi profesional yang dipersyaratkan untuk klub peserta IPL, dan kepada semua klub dari negara anggota AFC yang akan berpartisipasi dalam Asian Champions League (ACL). Djohar didampingi Widjajanto dalam pertemuan itu.
Adjie mengatakan, sebagaimana disampaikan Widjajanto, anggota ad-hoc committee dalam pertemuan juga bertukar pandangan perihal hasil penilaian dari AFC dan penentuan peserta ACL.
Salah satu titik diskusi yang menyita perhatian semua anggota adalah usulan kuota dari slot setiap negara peserta ACL berkaitan dengan hasil penilaian tersebut.
Djohar mengaku cukup prihatin dengan pencapaian Indonesia. Karena dalam tiga tahun terakhir klub-klub di Indonesia belum optimal memenuhi lima persyaratan yang diterapkan oleh AFC kepada negara-negara anggotanya. Karena itu PSSI akan bekerja keras agar semua klub peserta kompetisi profesional dari Indonesian Premier League (IPL) dan Divisi Utama bisa mencapai kriteria professional dengan bimbingan AFC. (H15-21)
‘’Karena alasan IPL ini yang diakui AFC, maka Persijap sepakat untuk mengikutinya,’’ kata CEO PT Jepara Raya Adjie Darmana di Stadion Gelora Bumi Kartini Jepara, kemarin.
Ia menyatakan, sampai sekarang ada 17 klub yang siap mengikuti IPL, dan sebagai klub peserta, Persijap akan menunggu konfirmasi terakhir tentang jumlah klub peserta, sekaligus jadwal kompetisi. ííKami sudah ada jadwal terbaru dari PSSI, tetapi klub masih diberi kesempatan untuk merespons jadwal itu,íí katanya.
Adjie mengatakan, Persijap tak mau ambil risiko untuk mengikuti Indonesia Super League (ISL) karena PSSI tidak mengakuinya. ‘’Persijap memang jebolan ISL, tetapi PSSI sudah memutuskan menggelar IPL,’’ katanya.
Kemarin, pihaknya mendapat kabar resmi dari CEO PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) Widjajanto, selaku penyelenggara kompetisi IPL, tentang dukungan AFC terhadap IPL itu.
Kabar itu setelah Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin menghadiri 2nd Joint Meeting of AFC Ad-Hoc Committee for Professional Football di AFC House yang dihadiri oleh para anggota ad-hoc committee di Kuala Lumpur.
Dalam pertemuan ini para anggota ad-hoc committee membahas hasil penilaian dari lima kriteria lisensi profesional yang dipersyaratkan untuk klub peserta IPL, dan kepada semua klub dari negara anggota AFC yang akan berpartisipasi dalam Asian Champions League (ACL). Djohar didampingi Widjajanto dalam pertemuan itu.
Adjie mengatakan, sebagaimana disampaikan Widjajanto, anggota ad-hoc committee dalam pertemuan juga bertukar pandangan perihal hasil penilaian dari AFC dan penentuan peserta ACL.
Salah satu titik diskusi yang menyita perhatian semua anggota adalah usulan kuota dari slot setiap negara peserta ACL berkaitan dengan hasil penilaian tersebut.
Djohar mengaku cukup prihatin dengan pencapaian Indonesia. Karena dalam tiga tahun terakhir klub-klub di Indonesia belum optimal memenuhi lima persyaratan yang diterapkan oleh AFC kepada negara-negara anggotanya. Karena itu PSSI akan bekerja keras agar semua klub peserta kompetisi profesional dari Indonesian Premier League (IPL) dan Divisi Utama bisa mencapai kriteria professional dengan bimbingan AFC. (H15-21)
management Persijap ini kalo dipikir2 ya luchu... tahun kemarin sewaktu isl masih manjadi liga resmi PSSI diakui AFC & FIFA, Persijap ada wacana menyebrang ke LPI... lha sekarang main di LPI kok pake bawa alasan karena yg diakui AFC hehehe sebenarnya semua sudah tau kalo persijap di LPI karena merupakan prosedural dari merger dg tim lpi yg apabila persijap ke ISL tentunya menyalahi merger sehingga dana konsorium pun urung cair.
BalasHapusapa mau dikata ... memang ini pilihan satu2nya persijap kalau masih mau hidup di kompetisi level 1, selalu saja dana yg jadi kendala. saya pikir kalau persijap di isl seperti yg sekarang ini juga sangat riskan... pertama apakah nyawa persijap mampu bertahan sampe akhir musim ketika tidak ada sokongan dana dari konsorium, kedua sesuai peraturan PSSI sekarang, klub yg membangkang tidak ikut lpi akan diturunkan ke kasta dibawahnya... lha kalo ini terealisasi wach yo ajur kuang kapan iso munggah neh hihihi
meski kita semua sepakat PSSI telah menghancurkan statuta sepak bola Indonesia dan berbuat seenak udele tapi mau gimana lagi pancen kampret tnan.
by.yoweslah
Wirahadi Bingung Pilih Persijap atau Persiba Bantul
BalasHapusWirahadi Bingung Pilih Persijap atau Persiba Bantul
Sebuah pinangan dari tim Persiba Bantul terhadap striker I Made Wirahadi membuatnya semakin bimbang. Pasalnya di klubnya saat ini, Persijap Jepara ia sudah mendapatkan sedikit kepastian meski baru sebatas persetujuan semi kontrak.
Di satu sisi sebuah pinangan dari klub kebanggaan masyarakat Kota Geplak tersebut dirasa juga cukup menggiurkan terhadapnya. Pemain berdarah Bali tersebut merasa enggan jika harus meninggalkan tim kebanggaan Bumi Kartini itu. Alasannya cukup logis, ia khawatir jika nantinya ketika merapat di tim berjuluk Laskar Sultan Agung itu juga akan diperlakukan sebagai pemain seleksi pada awalnya.
“Saya merasa bingung, jika harus meninggalkan Persijap Jepara saya merasa tidak enak dengan manajemen di sini karena sudah ada sedikit kepastian meski baru sebatas semi kontrak. Mungkin saya akan pikirkan lebih serius jika memang ada jaminan dari manajemen Persiba untuk menggaransi keberadaan saya di skuat timnya,” ujar eks pemain Persebaya 1927 tersebut ketika dihubungi oleh Harian Jogja Express, Senin (21/11).
Setidaknya ia melanjutkan, hal yang membuatnya tergiur untuk berkostum Persiba adalah tim tersebut hampir semuanya sudah melakukan teken kontrak secara pasti dengan manajemennya sebelum kompetisi digulirkan. Namun hal yang masih membuatnya bimbang saat ini terkait dengan keseriusan seberapa besar manajemen Si Merah mampu memberikan garansi kepastian kontrak resmi.
Dengan kata lain sepertinya bukan menjadi hal yang mustahil untuk mendapatkannya jika sewaktu ia datang ke Bantul segera disodori draft kontrak. Atau jangan sampai memakan waktu yang lama pasca merapatnya ia ke tim Projo Tamansari itu.
“Di satu sisi kan ibaratnya saya berspekulasi terhadap keadaan ini. Padahal di sini saya sudah semi kontrak. Semuanya akan coba saya bicarakan dengan manajemen di sana. Tapi yang pasti jika saya berminat terhadap pinangan ini, saya harapkan komitmen dari manajemen tim itu untuk mampu menggaransi saya,” tandasnya.
Sejauh ini minat yang besar memang dipertunjukkan manajemen Persiba Bantul untuk memboyong pemain berpostur tinggi tersebut untuk merapat ke SSA. Hal tersebut sebagai realisasi untuk mewujudkan ambisi pelatih tim, M. Basri yang menginginkan amunisi tambahan di lini depan tim.
Sementara itu Wakil Manajer Bidang Operasional Tim Bagus Nur Edi Wijaya menegaskan siap memberikan garansi khusus kepada Wirahadi jika yang bersangkuta tersebut benar-benar akan datang merapat ke tim Persiba.
“Jika dia mau datang ke sini pasti kami rekrut secara resmi,” tegas Bagus.
Namun sejauh ini Bagus belum melakukan komunikasi secara lebih lanjut mengingat ketika Wirahadi dihubungi lewat telepon ia tidak pernah mengangkat. (Arif Wahyu/Harian Jogja)
Ikut IPL juga to...
BalasHapus