Misi Kembalikan Kepercayaan
http://www.persijap.or.id/2012/02/misi-kembalikan-kepercayaan.html
Persijap kembali dihadapkan musuh berat. Akhir pekan nanti giliran Semen Padang yang akan datang menguji ketangguhan Laskar Kalinyamat. Berstatus sebagai penghuni papan atas klasemen sementara Indonesia Premier League (IPL), Semen Padang seperti mimpi buruk bagi pasukan Agus Yuwono. Tim ini mengantongi nilai 16 atau sama dengan raihan pemuncak klasemen Persibo Bojonegoro.
Pertandingan ini sangat krusial bagi Persijap. Nasib Agus Yuwono bakal ditentukan dari hasil pertandingan melawan Semen Padang. Kemenangan menjadi syarat utama bagi Agus untuk memperpanjang durasi jabatan kepelatihannya. Hasil positif juga akan membuat kepercayaan publik sepakbola Jepara kembali menaruh kepercayaan kepada dia dan pasukannya.
Saat pertandingan melawan Persiba Bantul pekan kemarin, tribun penonton di Stadion Gelora Bumi Kartini banyak yang kosong. Situasi semakin buruk setelah di masa jeda, ratusan suporter menggelar unjuk rasa penggantian pelatih di depan stadion.
”Kami sangat paham dengan tuntutan suporter. Bukan hanya suporter, saya dan tentu saja pemain juga menginginkan kemenangan. Kami bersyukur akhirnya bisa memetik kemenangan pertama musim ini. Hasil tersebut harus menjadi pelecut motivasi untuk meraih kembali hasil maksimal di laga kandang nanti,” kata Agus Yuwono kepada wartawan, Kamis (16/2/2012).
Kemenangan 1-0 atas Persiba Bantul memang sangat ditunggu-tunggu. Persijap harus menanti selama enam pertandingan untuk merasakannya. Mereka tentu tidak ingin, keberhasilan ini kembali ternoda, bahkan dari tim sekelas Semen Padang yang bertabur bintang.
”Kami akan mengerahkan semua kekuatan untuk merebut tiga poin. Para pemain tengah termotivasi untuk meneruskan momen penting ini setelah bangkit mengalahkan Persiba. Kami harus bekerja lebih keras lagi,” imbuhnya.
Agus juga mencoba mengesampingkan kritik yang sedang dialamatkan kepadanya. Begitu juga dengan dead line yang diberikan manajemen kepada pelatih. Dia mengakui, situasi ini memengaruhi tim secara psikis. Namun, dia akan tetap fokus mempersiapkan para pemainnya.
”Saya tidak anti kritik. Sebaliknya, ejekan dan cemoohan yang disuarakan suporter akan kami jawab dengan kinerja di lapangan. Kami sadar, suporter melakukan hal itu karena tidak rela timnya terus menerus terpuruk di kompetisi,” ungkap eks pelatih Persidafon ini.
Saat ini, Persijap berhasil meninggalkan status juru kunci klasemen. Torehan lima poin membuat Laskar Kalinyamat sukses melangkahi PSMS Medan yang masih terkekang dengan tiga poin di dasar klasemen.
(Sundoyo Hardi/Koran Sindo)
Pertandingan ini sangat krusial bagi Persijap. Nasib Agus Yuwono bakal ditentukan dari hasil pertandingan melawan Semen Padang. Kemenangan menjadi syarat utama bagi Agus untuk memperpanjang durasi jabatan kepelatihannya. Hasil positif juga akan membuat kepercayaan publik sepakbola Jepara kembali menaruh kepercayaan kepada dia dan pasukannya.
Saat pertandingan melawan Persiba Bantul pekan kemarin, tribun penonton di Stadion Gelora Bumi Kartini banyak yang kosong. Situasi semakin buruk setelah di masa jeda, ratusan suporter menggelar unjuk rasa penggantian pelatih di depan stadion.
”Kami sangat paham dengan tuntutan suporter. Bukan hanya suporter, saya dan tentu saja pemain juga menginginkan kemenangan. Kami bersyukur akhirnya bisa memetik kemenangan pertama musim ini. Hasil tersebut harus menjadi pelecut motivasi untuk meraih kembali hasil maksimal di laga kandang nanti,” kata Agus Yuwono kepada wartawan, Kamis (16/2/2012).
Kemenangan 1-0 atas Persiba Bantul memang sangat ditunggu-tunggu. Persijap harus menanti selama enam pertandingan untuk merasakannya. Mereka tentu tidak ingin, keberhasilan ini kembali ternoda, bahkan dari tim sekelas Semen Padang yang bertabur bintang.
”Kami akan mengerahkan semua kekuatan untuk merebut tiga poin. Para pemain tengah termotivasi untuk meneruskan momen penting ini setelah bangkit mengalahkan Persiba. Kami harus bekerja lebih keras lagi,” imbuhnya.
Agus juga mencoba mengesampingkan kritik yang sedang dialamatkan kepadanya. Begitu juga dengan dead line yang diberikan manajemen kepada pelatih. Dia mengakui, situasi ini memengaruhi tim secara psikis. Namun, dia akan tetap fokus mempersiapkan para pemainnya.
”Saya tidak anti kritik. Sebaliknya, ejekan dan cemoohan yang disuarakan suporter akan kami jawab dengan kinerja di lapangan. Kami sadar, suporter melakukan hal itu karena tidak rela timnya terus menerus terpuruk di kompetisi,” ungkap eks pelatih Persidafon ini.
Saat ini, Persijap berhasil meninggalkan status juru kunci klasemen. Torehan lima poin membuat Laskar Kalinyamat sukses melangkahi PSMS Medan yang masih terkekang dengan tiga poin di dasar klasemen.
(Sundoyo Hardi/Koran Sindo)
Bersiaplah angkat kaki dari jepara gus, modal bacot doang kau ini.
BalasHapusAGUS YUWONO, MEMANG YG JADI UKURAN PSMS TAU NGAK PSMS ITU TIM YANG TERBENTUK CUMA 3 HARI DAN KAU MEMPERSIAPKAN TIM BERAPA BULAN???...., GOBLOK APA TOLOL SI AGUS INI APA OTAKNYA UDANG
BalasHapus