Semakin Terpuruk
http://www.persijap.or.id/2012/02/semakin-terpuruk.html
Tim Persijap Jepara kalah 0-1 saat menjamu Persebaya Surabaya di Kompetisi Indonesia Premier League (IPL) di Stadion Gelora Bumi Kartini, tadi malam. Hasil itu membuat tim tuan rumah tetap terpaku di dasar klasemen sementara. Buat Persebaya, hasil tersebut menaikkan posisinya ke peringkat empat, atau naik tiga tingkat. Gol tunggal Persebaya dicetak M Taufiq menit ke-58.
Sepanjang pertandingan Tim Laskar Kalinyamat dalam kondisi tertekan. Semua pemain Persebaya melakukan tekanan ketat ketika para pemain Persijap menguasai bola. Akibatnya tim tuan rumah sama sekali tak bisa mengembangkan permainan. ”Apa yang kami lakukan di latihan tidak muncul dalam pertandingan. Ini lagi-lagi menjadi catatan kami untuk dievaluasi bersama,” kata Pelatih Persijap Agus Yuwono saat konferensi pers bersama Pelatih Persebaya Divaldo Alves.
Sepanjang babak pertama, Persebaya menekan melalui sayap kanan yang dihuni Andik Vermansyah. Kecepatan pemain yang beberapa kali membela timnas itu sangat merepotkan pertahanan Persijap. Tercatat enam kali Andik yang bekerja sama dengan gelandang M Taufiq mengiris-iris sisi kiri pertahanan Persijap. Ada empat peluang emas dari serangkaian kreasi Andik di babak pertama namun gagal membuahkan gol. Divaldo Alves menyebut timnya semestinya bisa mencetak gol lebih cepat andai beberapa peluang di babak pertama bisa efektif.
Dua Peluang
”Kami mengawali pertandingan dengan sangat baik, walau Persijap sebenarnya ada dalam situasi harus menang. Kami bekerja keras sepanjang pertandingan dan satu gol tercipta,” katanya. Gol M Taufiq itu lahir melalui tendangan keras dari tepi kotak penalti.
Persijap tercatat memiliki dua peluang. Pertama lahir dari sundulan I Made Wirahadi saat menyambut sepakan pojok dari Jose Sebastian di babak pertama. Tandukannya mengarah ke gawang namun berhasil dihalau kiper Hendra Prasetya. Sementara itu saat sudah tertinggal 0-1, pemain sayap kiri Persijap nyaris menyamakan kedudukan, namun bola sundulannya masih mengenai tiang gawang dan berhasil dihalau Erol Iba.
Dalam pertandingan itu Persebaya mendapatkan dukungan ribuan Bonek yang memenuhi tribune selatan. Sedangkan tribune untuk fans Persijap begitu longgar, kecuali tribune timur yang dihuni Barisan Suporter Persijap Sejati (Banaspati) dan Jetman. Bonek pun berpesta dengan kemenangan tandang itu. Ribuan Bonek itu tadi malam langsung diangkut 30 truk polisi hingga ke Surabaya. (H15-87)
Sepanjang pertandingan Tim Laskar Kalinyamat dalam kondisi tertekan. Semua pemain Persebaya melakukan tekanan ketat ketika para pemain Persijap menguasai bola. Akibatnya tim tuan rumah sama sekali tak bisa mengembangkan permainan. ”Apa yang kami lakukan di latihan tidak muncul dalam pertandingan. Ini lagi-lagi menjadi catatan kami untuk dievaluasi bersama,” kata Pelatih Persijap Agus Yuwono saat konferensi pers bersama Pelatih Persebaya Divaldo Alves.
Sepanjang babak pertama, Persebaya menekan melalui sayap kanan yang dihuni Andik Vermansyah. Kecepatan pemain yang beberapa kali membela timnas itu sangat merepotkan pertahanan Persijap. Tercatat enam kali Andik yang bekerja sama dengan gelandang M Taufiq mengiris-iris sisi kiri pertahanan Persijap. Ada empat peluang emas dari serangkaian kreasi Andik di babak pertama namun gagal membuahkan gol. Divaldo Alves menyebut timnya semestinya bisa mencetak gol lebih cepat andai beberapa peluang di babak pertama bisa efektif.
Dua Peluang
”Kami mengawali pertandingan dengan sangat baik, walau Persijap sebenarnya ada dalam situasi harus menang. Kami bekerja keras sepanjang pertandingan dan satu gol tercipta,” katanya. Gol M Taufiq itu lahir melalui tendangan keras dari tepi kotak penalti.
Persijap tercatat memiliki dua peluang. Pertama lahir dari sundulan I Made Wirahadi saat menyambut sepakan pojok dari Jose Sebastian di babak pertama. Tandukannya mengarah ke gawang namun berhasil dihalau kiper Hendra Prasetya. Sementara itu saat sudah tertinggal 0-1, pemain sayap kiri Persijap nyaris menyamakan kedudukan, namun bola sundulannya masih mengenai tiang gawang dan berhasil dihalau Erol Iba.
Dalam pertandingan itu Persebaya mendapatkan dukungan ribuan Bonek yang memenuhi tribune selatan. Sedangkan tribune untuk fans Persijap begitu longgar, kecuali tribune timur yang dihuni Barisan Suporter Persijap Sejati (Banaspati) dan Jetman. Bonek pun berpesta dengan kemenangan tandang itu. Ribuan Bonek itu tadi malam langsung diangkut 30 truk polisi hingga ke Surabaya. (H15-87)
tandang kalah.,kandang kalah. yang jelek tu pelatihnya pa pemainya???
BalasHapusPak menej dari dulu slalu nyari pemain/pelatih yg penting harga murah ja,
Lha nek wes kalah koyo ngene trus piye solusine?
Kalah menang adalah hal biasa dalam sepakbola. Tapi yen kalah terus baru luar biasa. Tunggu kekalahan berikutnya,
BalasHapusG.A.N.T.I P.E.L.A.T.I.H.E.....!!!!
BalasHapusKlo ada yg ngomong setia ma PERSIJAP apapun keadaannya baik bagus atau jelek, itu bagus...
BalasHapusTapi membiarkan Persijap dan merelakan PERSIJAP jelek, itu bukan tindakan sporter sejati.
Klo ada yg pengen perubahan dlm PERSIJAP, misal pgn GANTI PELATIH, itu tindakan wajar dan logis DEMI KEBAIKAN PERSIJAP.
Karo bantul mesti tambah seru. Aku nonton, ingin menyaksikan persijap di bantai, kaya apa muka pelatihnya waktu itu, merah campur hitam, pucat, we pokoe seru-seru.
BalasHapusSeorang pelatih seharusnya tau menu yg harus di sajikan pada pemain, jangan hanya porsinya ditambah, lalu di matangkan, tambah lagi, matangkan lagi, setelah di sajhkan malah pada muntah2 karna terlalu matang (mblodrok)
BalasHapusSeorang pelatih seharusnya tau menu yg harus di sajikan pada pemain, jangan hanya porsinya ditambah, lalu di matangkan, tambah lagi, matangkan lagi, setelah di sajhkan malah pada muntah2 karna terlalu matang (mblodrok)
BalasHapuspersijap pemainnya loyo, gak bisa menjabarkan instruksi pelatih. Males nonton lagi.....
BalasHapusPermainannya amburadul.. salah siapakah???
BalasHapus- Salah pelatih, karena tidak mampu meracik dan mensuport pemain.
- Salah pemain, karena tidak semangat dan terkesan malas mengejar bola.
- Salah suporter, karena tidak mampu memberi suport dan semangat pemain.
- Salah management, karena merekrut pemain yang skil dan kemampuan biasa2 saja.
- Apa salah semua????
Mbuh-mbuh-mbuh, wes karepmu dewe, arep kompetisi arep degradasi wes ra gagas. Golek upo wes soyo angel, ra sah mikir Persijap harang.
BalasHapusWes ga greget blas, semangate amblas!!!!
@Omyan :
BalasHapusBukan pemain yang ga bisa menjabarkan instruksi pelatih om, tapi instruksi dari pelatihnya emang disuruh tampil loyo & klemar-klemer (males2an), itu udah sesuai ma ajarannya si Agus Kupret itu om, hahahaha......
bencong main bola pelatihnya juga bencong BUBARKAN SAJA PERSIJAP DARI PADA NGISIN2NI.
BalasHapusBerikutnya melawan kami (PERSIBA), sesok persiba arep ngalah nang jepara, soale mesakno agus yuwono karo persijap, minimal imbang ra popo. Iki bocoran seko bantul. Pemain intine persiba ra tampil kabeh.
BalasHapussy kr menejemenlah yg pling bertanggung jwb,1 slh mmilih pelatih.2.rekrutmen pemain yg asal2an,yg penting murah.murah tp apik?omong kosong!ono rego ono rupo.duet 15 M.kok angger mengkono.kasihan suporter.
BalasHapusMANAGAMENT OTAK UDANG PENJUAL PERSIJAP KE SI IPIN. DASAR TAK BERMORAL LO, KAU JUAL KE BANGGAAN WARGA JEPARA. KALAU NGAK BISA KERJA MENDING MENGUNDURKAN DIRI AJA.
BalasHapus@matsul: mosok managementne uteg urang mas bro...?, tneh ndase isine taex kabeh.!, pantesan ambune ura uinak...!, paling utegke njaluk di ukir mas bro.
BalasHapuspersijap telah terjual managament koplak luru pelatih seng tak berharga mending dilatih kang sarmin.
BalasHapus@Nanik, kang sarmin iku bakul opo bos ??
BalasHapusBakul sego goreng nok lor pasar.,h3
BalasHapus