Lengah Penyebab Kekalahan
http://www.persijap.or.id/2012/04/lengah-penyebab-kekalahan.html
Pelatih Persijap Agus Yuwono mengatakan, kekalahan 1-2 Persijap saat menjamu PSM Makassar di Stadion Gelora Bumi Kartini (SGBK) Jepara dalam Kompetisi Indonesia Premier League, Senin (9/4) malam, akibat kelengahan.
’’Inilah masalah yang sering kami alami. Pemain lengah setelah melakukan serangan. Begitu lawan melakukan serangan balik, jadi malapetaka,’’ ujar Agus, kemarin. Dari sisi permainan, Agus menilai cukup berimbang. Pada babak pertama terjadi barter serangan. Gawang Persijap yang dijaga Danang Wihatmoko bobol pada injury time sebelum turun minum lewat sontekan kaki Rahmat. Pada awal babak kedua, Rahmat menggandakan keunggulan setelah meliuk-liuk melewati tiga pemain Persijap.
Gol Jose Sebastian pada menit ke-57 memberikan harapan bagi kebangkitan Persijap. Namun, berbagai serangan tidak membuahkan gol. Setelah tertinggal 0-2, Agus Yuwono melakukan banyak perubahan, juga setelah gol balasan Jose Sebastian. Tentang pergantian dan kocok posisi pemain pada babak kedua, Agus menyatakan itu bersifat sangat situasional. Setelah dua striker Persijap Noor Hadi dan Julio Lopez ditarik keluar, Agus Yuwono memindahkan Banaken Basoken dari posisi pemain belakang menjadi striker.
’’Pemain belakang PSM tinggi-tinggi. Dengan menempatkan Banaken yang berpostur tinggi, kami berharap dia bisa mengatasi lawan,’’ tutur Agus. Namun ternyata taktik itu tidak membuahkan hasil. Sebab, walau berpostur tinggi, Banaken kalah gesit dari pemain belakang PSM. Berkali-kali umpan panjang Persijap ke arah Banaken hilang dan sesekali justru menghasilkan serangan balik dari kubu lawan.
Gagal Revans
Karena Noorhadi ditarik keluar, tak lagi terlihat gerakan-gerakan cepat di barisan pertahanan PSM. Dalam laga itu, Noorhadi memiliki tiga peluang emas, namun berhasil digagalkan Denny Marcel, kiper PSM. Hingga pertandingan usai, Persijap gagal revans atas kekalahan tiga gol tanpa balas pada putaran pertama di Makassar tiga pekan lalu.
CEO Persijap Adjie Darmana mengapresiasi permainan Persijap. Kekalahan itu, selain faktor kurang beruntung, juga tak lepas karena kepemimpinan wasit. Menurutnya, banyak keputusan wasit yang merugikan Persijap. Ketika terjadi kontak pemain di lapangan, banyak keputusan yang seharus memberikan keuntungan bagi Persijap, tapi tidak diberikan.
Media Officer Persijap Sulismanto mengatakan, setelah laga melawan PSM, Persijap dijamu Persik Kediri di laga leg pertama Piala Indonesia pada 25 April dan leg kedua di Jepara pada 1 Mei.
(H15,kar-87)
’’Inilah masalah yang sering kami alami. Pemain lengah setelah melakukan serangan. Begitu lawan melakukan serangan balik, jadi malapetaka,’’ ujar Agus, kemarin. Dari sisi permainan, Agus menilai cukup berimbang. Pada babak pertama terjadi barter serangan. Gawang Persijap yang dijaga Danang Wihatmoko bobol pada injury time sebelum turun minum lewat sontekan kaki Rahmat. Pada awal babak kedua, Rahmat menggandakan keunggulan setelah meliuk-liuk melewati tiga pemain Persijap.
Gol Jose Sebastian pada menit ke-57 memberikan harapan bagi kebangkitan Persijap. Namun, berbagai serangan tidak membuahkan gol. Setelah tertinggal 0-2, Agus Yuwono melakukan banyak perubahan, juga setelah gol balasan Jose Sebastian. Tentang pergantian dan kocok posisi pemain pada babak kedua, Agus menyatakan itu bersifat sangat situasional. Setelah dua striker Persijap Noor Hadi dan Julio Lopez ditarik keluar, Agus Yuwono memindahkan Banaken Basoken dari posisi pemain belakang menjadi striker.
’’Pemain belakang PSM tinggi-tinggi. Dengan menempatkan Banaken yang berpostur tinggi, kami berharap dia bisa mengatasi lawan,’’ tutur Agus. Namun ternyata taktik itu tidak membuahkan hasil. Sebab, walau berpostur tinggi, Banaken kalah gesit dari pemain belakang PSM. Berkali-kali umpan panjang Persijap ke arah Banaken hilang dan sesekali justru menghasilkan serangan balik dari kubu lawan.
Gagal Revans
Karena Noorhadi ditarik keluar, tak lagi terlihat gerakan-gerakan cepat di barisan pertahanan PSM. Dalam laga itu, Noorhadi memiliki tiga peluang emas, namun berhasil digagalkan Denny Marcel, kiper PSM. Hingga pertandingan usai, Persijap gagal revans atas kekalahan tiga gol tanpa balas pada putaran pertama di Makassar tiga pekan lalu.
CEO Persijap Adjie Darmana mengapresiasi permainan Persijap. Kekalahan itu, selain faktor kurang beruntung, juga tak lepas karena kepemimpinan wasit. Menurutnya, banyak keputusan wasit yang merugikan Persijap. Ketika terjadi kontak pemain di lapangan, banyak keputusan yang seharus memberikan keuntungan bagi Persijap, tapi tidak diberikan.
Media Officer Persijap Sulismanto mengatakan, setelah laga melawan PSM, Persijap dijamu Persik Kediri di laga leg pertama Piala Indonesia pada 25 April dan leg kedua di Jepara pada 1 Mei.
(H15,kar-87)
Pancen wasite naluri TIKUS.....
BalasHapusSeperti pertandingan persahabatan aja,,, sudah tahu pemain belakang dijadikan striker,,pelatih kyk gtu kok bisa melatih level atas,,,gak ada striker lain apa,,,INGAT PELATIH INI PERTANDINGAN RESMI,,JANGAN BUAT MAINAN,,
BalasHapusceo persijap adji darmono ki kon nukang wae. opo iso ndekne ngurusi bola sekalian pelatih kon dadi tukang ngamplas.
BalasHapusAPA YANG LAKU DI JUAL PERSIJAP, SAMA SEKALI TIDAK ADA YG LAKU. DI OBRAL PUN ORANG MALAS MELIHATNYA DARI PADA DAPAT KEKECEWAAN.
BalasHapusSebagai seorang pelatih (AY) seharusnya saat jumpa pers jangan menyalahkan pemain, semuanya harus kerjasama....
BalasHapusIni tidak semuanya kesalahan pemain TAPI kesalahan PELATIH AGUS YUWONO & manajemen, seharusnya pelatihlah yang harus membuat pertahanan PERSIJAP kuat supaya tidak lengah lagi.....Lagi-lagi.!!! Agus..Agus....
gANTI pELAtih PERSIJAP(AGUS YOWONO), pelatih yang ga bisa memainkan PEmain...AYO GANTI SECEPATNYA BUNG....
BalasHapusBRaVO PERSIJAP