Rindu Persijap Yang Dulu
http://www.persijap.or.id/2012/04/rindu-persijap-yang-dulu.html
Lagi, kebahagiaan warga Bumi Kartini, khususnya penggila bola, di hari jadi Jepara tak dilengkapi dengan kemenangan Persijap usai dipermalukan PSM Makasar 1 – 2 di Stadion Bumi Kartini Jepara (9/4), dengan skor kekalahan yang sama dengan musim lalu ketika dikalahkan oleh Persela Lamongan. Apa mau dikata jika kick off telah dilakukan, bola telah diperebutkan, dan gol telah diciptakan, dan hasil telah didapatkan.
Kredibilitas Wasit
Namun terlepas dari hal itu, tentu para PersijapLovers setuju jika kredibilitas wasit sang pengadil lapangan patut dipertanyakan. Beberapa keputusan yang jelas sangat merugikan Laskar Kalinyamat terjadi. Wasit cenderung berpihak pada tim tamu tanpa mengedepankan fair play dan sportivitas. Tendangan gawang PSM Makasar di menit 78 mestinya mutlak menjadi tendangan sudut Persijap. Demikian halnya keputusan offside di menit 83 di mana jelas-jelas posisi pemain Persijap berada di belakang pemain PSM, dan asisten wasit pun yang berpandangan sejajar juga dapat dipastikan melihat jelas hal itu, namun justru mengangkat tinggi benderanya menandakan offside, seolah ia tak rela PSM kemasukan gol dari hal itu. Jika terus dibiarkan, maka kerugian yang sangat besar akan terus dialami Persijap. Untuk itu, kiranya perlu manajemen menindaklanjuti hal ini.
Ambisius
Di luar keputusan wasit yang demikian, jika kita lihat pertandingan tadi malam, statistik permainan Anam Syahrul dkk sebenarnya tak terlalu buruk. Hanya saja ambisius dari beberapa pemain untuk menciptakan gol masih kental di pertandingan itu. Beberapa peluang manis yang didapatkan mestinya akan berbuah gol jika kerja sama antarpemain diutamakan. Tapi sayang, karena keambisiusan itulah akhirnya peluang-peluang itu menjadi sia-sia.
Evaluasi Pelatih
Strategi dan pilihan pemain oleh pelatih Agus Yuwono pun selama ini rasanya hampir tak ada gaungnya. Entah apa yang ada di pikirannya ketika ia dipercaya menangani Persijap yang justru mengubah Persijap menjadi tim yang tak segagah julukannya, tak segarang kharisma bala tentara yang memerdekakan Jepara. Rasanya tak salah jika evaluasi kepemimpinan AY perlu dilakukan demi kebaikan Persijap, daripada berlama-lama menyakiti hati Persijap Lovers seantero Bumi Kartini.
Rindu Persijap Dulu
Melihat kondisi Persijap dua musim terakhir, rasanya para PersijapLovers setuju dengan saya, yakni rindu Persijap yang dulu, ketika ada sang legenda Evaldo Silva, Pablo Frances, Amarildo Souza, Arnaldo Vilalba, Phaiton Thiabma, Dony F. Siregar, rindu ketika ada Yudi Suryata atau dan sejumlah nama lainnya. Waktu itu, kalaupun Persijap kalah, namun rasanya kekalahan itu tak terlalu menyakitkan seperti sekarang, sebab diimbangi dengan permainan cantik, perlawanan yang mengagumkan, aksi-aksi memukau Pablo yang mencengangkan dan sejumlah hal lain yang membanggakan. Namun lain lubuk lain belalang, lain dulu lain sekarang. Yang jelas Persijap harus ditata ulang agar tetap menjadi tim yang dirindukan, yang disegani lawan, bukan ladang gol dan bulan-bulanan. (z@e)
Kredibilitas Wasit
Namun terlepas dari hal itu, tentu para PersijapLovers setuju jika kredibilitas wasit sang pengadil lapangan patut dipertanyakan. Beberapa keputusan yang jelas sangat merugikan Laskar Kalinyamat terjadi. Wasit cenderung berpihak pada tim tamu tanpa mengedepankan fair play dan sportivitas. Tendangan gawang PSM Makasar di menit 78 mestinya mutlak menjadi tendangan sudut Persijap. Demikian halnya keputusan offside di menit 83 di mana jelas-jelas posisi pemain Persijap berada di belakang pemain PSM, dan asisten wasit pun yang berpandangan sejajar juga dapat dipastikan melihat jelas hal itu, namun justru mengangkat tinggi benderanya menandakan offside, seolah ia tak rela PSM kemasukan gol dari hal itu. Jika terus dibiarkan, maka kerugian yang sangat besar akan terus dialami Persijap. Untuk itu, kiranya perlu manajemen menindaklanjuti hal ini.
Ambisius
Di luar keputusan wasit yang demikian, jika kita lihat pertandingan tadi malam, statistik permainan Anam Syahrul dkk sebenarnya tak terlalu buruk. Hanya saja ambisius dari beberapa pemain untuk menciptakan gol masih kental di pertandingan itu. Beberapa peluang manis yang didapatkan mestinya akan berbuah gol jika kerja sama antarpemain diutamakan. Tapi sayang, karena keambisiusan itulah akhirnya peluang-peluang itu menjadi sia-sia.
Evaluasi Pelatih
Strategi dan pilihan pemain oleh pelatih Agus Yuwono pun selama ini rasanya hampir tak ada gaungnya. Entah apa yang ada di pikirannya ketika ia dipercaya menangani Persijap yang justru mengubah Persijap menjadi tim yang tak segagah julukannya, tak segarang kharisma bala tentara yang memerdekakan Jepara. Rasanya tak salah jika evaluasi kepemimpinan AY perlu dilakukan demi kebaikan Persijap, daripada berlama-lama menyakiti hati Persijap Lovers seantero Bumi Kartini.
Rindu Persijap Dulu
Melihat kondisi Persijap dua musim terakhir, rasanya para PersijapLovers setuju dengan saya, yakni rindu Persijap yang dulu, ketika ada sang legenda Evaldo Silva, Pablo Frances, Amarildo Souza, Arnaldo Vilalba, Phaiton Thiabma, Dony F. Siregar, rindu ketika ada Yudi Suryata atau dan sejumlah nama lainnya. Waktu itu, kalaupun Persijap kalah, namun rasanya kekalahan itu tak terlalu menyakitkan seperti sekarang, sebab diimbangi dengan permainan cantik, perlawanan yang mengagumkan, aksi-aksi memukau Pablo yang mencengangkan dan sejumlah hal lain yang membanggakan. Namun lain lubuk lain belalang, lain dulu lain sekarang. Yang jelas Persijap harus ditata ulang agar tetap menjadi tim yang dirindukan, yang disegani lawan, bukan ladang gol dan bulan-bulanan. (z@e)
Aku juga bingung tim kebanggaanku sekaran tak ubahnya seperti BADUT MAIN BOLA, dan di latih pelatih yang populer dengan DEGRADASI.
BalasHapushuft....(-,-') .... benerrrrrrrr gan !!!!
BalasHapusEnak tuh pemain2 yg dsebutin jempol semua bwt mereka
BalasHapusSIP Sip sip walau dulu pemain kita tidak ada yang berlabel bintang tapi mereka mempunyai kualitas layaknya pemain bintang......
BalasHapusrasane ati iki mangkel kel kel.
BalasHapuspak agus yuwono, diwoco iki !!!.
BalasHapusKarakter persijap itu cepat, taktis dan siap main keras (bukan kasar). kembalikan persijap kami !!!. pola permainan 352mu sudah basi, ganti 442 lagi. sampeyan ngerti ora ???. nek ora munduro wae. jan*** kon !!!
mUngkin.... salah satu sebabnya cz manajeman yang sll ganti tiap tahun jadi tidak ada cosistensi dalam evaluasi pembemtukan tim yang solid tidak terwujud,karna tiap manajeman baru tim juga baru.
BalasHapusManajemen Persijap...!!!, mohon evaluasinya jangan hanya untuk pemain, yang paling penting dievaluasi adalah PELATIH nya, karena pelatih saat ini tidak berkarakter dan tidak punya "pakem", di Persijap saat ini tidak ada pos penempatan pemain yang tepat, buktinya "centre back" bisa jadi "stricker"
BalasHapuskomen kalian BENARRRRR.........
BalasHapusBENARRRRRRRRRRRRRRR........
BENARRRRRRR...........
UNTUK PEMAIN jangan egois.
SEPAK BOLA adalah kesebelasan....
BUKAN individu........
semuanya bodoh.... wis ngerti bal2an koyo ngono yo di tonton.... wis gk usah di kritik... jarke ae.... smuanya karna uang.... bagaimanapun juga ttp krn uang.... opo ono sing gelem dadi pengurus nek gk ono imbal balike....??? di pikir nalar ae... saiki gk usah mangkel2an....
BalasHapuscara berpikirmu ae sing goblok mas. nek mergo duit, kudune prestasine persijap tahun iki luwih apik soale ora mikir cari pinjaman. kenyataannya jeblok. sampeyan nek rak reti sepakbola ora usah komen wae.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusGue suka Postingan yang ini hehehe :)
BalasHapuspo seng ape didol persijap nek PERMAINANE KOYO NGONO SPONSOR JELAS TIDAK MAU PENONTON WES WEGAH NENG GBK.
BalasHapusraasane kepengen dilatih meneh ro bang jun,,,
BalasHapusmanagemen..kembalikan bang jun dan pemain2 yang dahulu yg sudah disebtkan di atas,,,
persijap tahun nie gagal total,,main,e ae rak enak di dlok meskipun menang,,
AY rak iso mileh kaakter pemain,,yudi suryata sama BJ yang patut di akui jempol,,,
bukan AY n Persijap 2012..
ketika msh cr dana manajemen gak mau diangkat dengan berbagai alasan.ketika dana ada,manajemen lgsg terpilih dan pelatihnya...tp prestasi mohon maaf jauh bdr harapan.apike AY dimana? klu BJ atau YUDI dah jelas
BalasHapuswasssssssu, management rak melek.
BalasHapuspembenahan harga mati gan lanjutkan..
BalasHapustetaplah jadi tim kebanggaan jepara, tetap semangat dalam menghadapi lawan...
BalasHapusdan jadikan putra jepara sebagai pembaharu masa depan..
pablo frances,aku pengen dy kembali
BalasHapuspersijap tak seperti dulu,dl d segani lawan sekarang d pencundangi.dah jelas pemain yg dulu2 sudah mnjanjikan.eh ganti pelatih rombak pemain hancur persijap.sayangny persijap punya pemain bagus g d pertahanin mala d jual dan beli pemain gak ada kualitas.persijap gak akan maju kl bgitu terus
BalasHapusgo go go persijap ganti pelatihnya yg mumpuni dan jadikan persijap seperti dulu.
BalasHapuspersijap kalah terus piye iki,orak koyok disek,,,,,,,,,,
BalasHapus