Menolak Berangkat ke Padang
http://www.persijap.or.id/2012/06/menolak-berangkat-ke-padang.html
Kabar buruk datang dari kubu Persijap. Mereka memutuskan tidak berangkat ke Padang untuk menghadapi tuan rumah Semen Padang. Laga lanjutan Indonesia Premier League (IPL) tersebut bakal digelar pada Minggu (17/6/2012) besok.
Sedianya, rombongan tim Persijap bertolak ke Padang kemarin pagi. Namun sampai sore hari tidak ada persiapan apapun terkait keberangkatan tim. CEO Persijap Adjie Darmana dan asisten pelatih Anjar Jambore terlihat menyaksikan sebuah pertandingan sepak bola di Stadion Gelora Bumi Kartini Jepara sore kemarin.
Persoalan terlambatnya pencairan gaji selama tiga bulan terakhir menjadi penyebab utama batalnya Persijap berangkat ke Padang. Meski demikian, manajemen enggan dijadikan pihak paling bersalah dalam situasi ini.
”Kemungkinan besar memang tim tidak akan berangkat ke Padang. Seharusnya memang tadi pagi (kemarin) berangkat, namun situasinya tidak memungkinkan,” kata Adjie Darmana.
Keterlambatan gaji pemain murni menjadi tanggungjawab konsorsium yang telat mengucurkan dana ke Persijap. Sampai kemarin manajemen masih menunggu kucuran dana dari konsorsium.
Dana itulah yang akan digunakan untuk membayar gaji pemain dan biaya operasional lainnya. Namun karan dana tersebut tidak kunjung cair, manajemen akhirnya memilih pasrah.
Walaupun akhirnya konsorsium memberikan dana yang diajukan manajemen hari ini, hal itu sepertinya sudah tidak akan menolong. Mengingat perjalanan Jepara ke Padang yang sangat jauh tidak memungkinkan jika pemain harus berangkat hari dan dan kemudian besok harus langsung bertanding.
”Kalau tiba-tiba malam ini (tadi malam), entah itu konsorsium ataupun pihak lain yang bersedia mengucurkan dana, bisa saja kami paksakan untuk berangkat besok (hari ini). Akan tetapi, hal itu tentu sangat mengganggu persiapan tim. Para pemain tidak memiliki waktu yang cukup untuk beristirahat,” ucapnya.
Pihaknya juga bisa menghormati keputusan pemain yang menolak berangkat ke Padang. Mengingat, mereka menuntut sesuatu yang memang menjadi haknya. Di sisi lain manajemen juga sudah tidak bisa lagi memberikan dana talangan. Karena sampai sekarang manajemen telah menggelontorkan dana talangan sekitar 800 juta dan itu sudah lebih dari cukup. ”Ini sudah menjadi kewajiban konsorsium. Kami tidak bisa berbuat apa-apa saat ini,” tambahnya.
Disinggung mengenai sanksi yang akan diterima dari pemogokan ini, Adjie akan siap menanggungnya. Sejauh ini, pihaknya hanya mengetahui sanksi yang akan diterima dari tim tidak menghadiri pertandingan adalah hukuman kalah WO.
”Kalaupun nanti ada sanksi administrasi, seharusnya yang diberikan sanksi bukan kita. Melainkan konsorsium yang memang berkewajiban membiayai tim ini hingga kompetisi selesai,” terang Adjie.
Tanda-tanda Persijap tidak berangkat ke Padang sudah terlihat dua hari lalu. Saat itu, para pemain memilih mangkir dari latihan terakhir sebelum bertolak ke Padang. (Sundoyo Hardi/Koran SI)
Sedianya, rombongan tim Persijap bertolak ke Padang kemarin pagi. Namun sampai sore hari tidak ada persiapan apapun terkait keberangkatan tim. CEO Persijap Adjie Darmana dan asisten pelatih Anjar Jambore terlihat menyaksikan sebuah pertandingan sepak bola di Stadion Gelora Bumi Kartini Jepara sore kemarin.
Persoalan terlambatnya pencairan gaji selama tiga bulan terakhir menjadi penyebab utama batalnya Persijap berangkat ke Padang. Meski demikian, manajemen enggan dijadikan pihak paling bersalah dalam situasi ini.
”Kemungkinan besar memang tim tidak akan berangkat ke Padang. Seharusnya memang tadi pagi (kemarin) berangkat, namun situasinya tidak memungkinkan,” kata Adjie Darmana.
Keterlambatan gaji pemain murni menjadi tanggungjawab konsorsium yang telat mengucurkan dana ke Persijap. Sampai kemarin manajemen masih menunggu kucuran dana dari konsorsium.
Dana itulah yang akan digunakan untuk membayar gaji pemain dan biaya operasional lainnya. Namun karan dana tersebut tidak kunjung cair, manajemen akhirnya memilih pasrah.
Walaupun akhirnya konsorsium memberikan dana yang diajukan manajemen hari ini, hal itu sepertinya sudah tidak akan menolong. Mengingat perjalanan Jepara ke Padang yang sangat jauh tidak memungkinkan jika pemain harus berangkat hari dan dan kemudian besok harus langsung bertanding.
”Kalau tiba-tiba malam ini (tadi malam), entah itu konsorsium ataupun pihak lain yang bersedia mengucurkan dana, bisa saja kami paksakan untuk berangkat besok (hari ini). Akan tetapi, hal itu tentu sangat mengganggu persiapan tim. Para pemain tidak memiliki waktu yang cukup untuk beristirahat,” ucapnya.
Pihaknya juga bisa menghormati keputusan pemain yang menolak berangkat ke Padang. Mengingat, mereka menuntut sesuatu yang memang menjadi haknya. Di sisi lain manajemen juga sudah tidak bisa lagi memberikan dana talangan. Karena sampai sekarang manajemen telah menggelontorkan dana talangan sekitar 800 juta dan itu sudah lebih dari cukup. ”Ini sudah menjadi kewajiban konsorsium. Kami tidak bisa berbuat apa-apa saat ini,” tambahnya.
Disinggung mengenai sanksi yang akan diterima dari pemogokan ini, Adjie akan siap menanggungnya. Sejauh ini, pihaknya hanya mengetahui sanksi yang akan diterima dari tim tidak menghadiri pertandingan adalah hukuman kalah WO.
”Kalaupun nanti ada sanksi administrasi, seharusnya yang diberikan sanksi bukan kita. Melainkan konsorsium yang memang berkewajiban membiayai tim ini hingga kompetisi selesai,” terang Adjie.
Tanda-tanda Persijap tidak berangkat ke Padang sudah terlihat dua hari lalu. Saat itu, para pemain memilih mangkir dari latihan terakhir sebelum bertolak ke Padang. (Sundoyo Hardi/Koran SI)
KONSORSIUM PENIPU... PENIPU... PENIPU....
BalasHapusinilah akibatnya kalau tangan di bawah, kalau ga di kasih mau bilang apa ??
BalasHapustak akan ada sanksi pastinya,, kan yang biayai kompetisi cuma satu orang saja,, jd santai aja,,,namanya juga manusia pasti perlulah untuk biaya hidup,, bisa dimaklumin,,
BalasHapusrx d byar kok
BalasHapuskonsorsium diato'i ah
BalasHapustakut paling lawan sp
BalasHapusKlub IPL ndak usah lagi memikirkan konsorsium, karena kepentingan sudah mulai tertutup dengan rekonsiliasi. Kasihan deh, para klub yg terbuai janjian palsu
BalasHapusharusnya managament dulu tidak egois, rasakan akibatnya
BalasHapus