Gaji Tak Kunjung Turun, Pemain Siap Lapor Polisi
http://www.persijap.or.id/2012/08/gaji-tak-kunjung-turun-pemain-siap.html
Kesabaran para pemain Persijap Jepara mulai menipis. Mereka sudah jenuh mendengar janji-janji dari konsorsium mengenai kepastian gaji. Sejak Juni lalu, para pemain Persijap belum menerima gaji dari konsorsium. Situasi semakin memburuk ketika kompetisi telah usai para pemain belum juga mendapatkan hak-haknya.
Apalagi saat ini,ketika bulan Ramadan datang,tentu para pemain tengah bersiap menyambut Lebaran. Tak pelak, para pemain diliputi perasaan galau luar biasa.Mereka ingin membahagiakan keluarganya di hari raya nanti,namun uang hasil memeras keringat di lapangan belum juga berada di tangan. Inilah yang membuat Anam Syahrul dkk menyiapkan langkah tegas. Mereka berencana melaporkan kejadian yang menimpa mereka kepada polisi. Upaya tersebut diungkapkan kiper Persijap M Yasir. ”Saya dikasih tahu sama teman-teman yang ada di Jepara.Intinya,para pemain akan membuat surat ke kepolisian agar persoalan gaji di Persijap bisa segera selesai.Saya mendukung langkah itu.Kalau nanti sudah oke,saya siap ke Jepara untuk memberikan tanda tangan dukungan,”kata M Yasir. Menurut mantan kiper Persija ini,melapor ke kepolisian harus dilakukan dengan pertimbangan yang benar-benar matang.
Ada sisi positif dan negatif yang akan dialami para pemain dari langkah hukum seperti itu. Akan tetapi,setidaknya para pemain ada sebuah action untuk menuntut hak-haknya. PT Mitra Bola Indonesia (PT MBI) sampai kemarin masih bungkam terkait persoalan pencairan gaji pemain sejumlah klub yang menunggak itu.PT MBI sebagai konsorsium sembilan klub kontestan Indonesia Premier League (IPL),tidak mau mengonfirmasi segala tunggakan kepada klub-klub IPL.
Beny Kunto selaku CEO PT MBI, tidak bisa dikonfirmasi baik via telepon atau SMS terkait masalah yang dialami sebagian besar klub-klub IPL.Adapun sembilan klub yang terikat langsung dengan PT MBI di antaranya ada Persebaya Surabaya,Persibo Bojonegoro,Persiba Bantul,PSM Makassar. Sisanya adalah Persiraja Banda Aceh, Persema Malang,Persija Jakarta,Persijap Jepara,dan PSMS Medan.
Sebagian besar klub-klub di atas, mengalami penunggakan saluran dana masing-masing empat sampai lima bulan lamanya. “Sampai detik ini belum ada penyelesaian sama sekali. Kemarin,asisten pelatih kami sempat menyambangi pihak konsorsium dan dia meminta kejelasan. Tapi seperti yang diduga,belum ada kabar baik,”papar Media Officer Persibo,Imam Nur Cahyo. Imam pun seolah menyayangkan sikap CEO Persibo,Fery Kodrat.
Dirinya menilai Fery seperti lepas tangan dalam penyelesaian masalah yang dialami klub kebanggaan masyarakat Bojonegoro tersebut. Sampai saat ini,Fery sendiri cenderung sulit untuk dihubungi dalam menanyakan nasib Samsul Arif dkk ke depannya. (sundoyo hardi/ decky irawan jasri/KoranSIndo)
Apalagi saat ini,ketika bulan Ramadan datang,tentu para pemain tengah bersiap menyambut Lebaran. Tak pelak, para pemain diliputi perasaan galau luar biasa.Mereka ingin membahagiakan keluarganya di hari raya nanti,namun uang hasil memeras keringat di lapangan belum juga berada di tangan. Inilah yang membuat Anam Syahrul dkk menyiapkan langkah tegas. Mereka berencana melaporkan kejadian yang menimpa mereka kepada polisi. Upaya tersebut diungkapkan kiper Persijap M Yasir. ”Saya dikasih tahu sama teman-teman yang ada di Jepara.Intinya,para pemain akan membuat surat ke kepolisian agar persoalan gaji di Persijap bisa segera selesai.Saya mendukung langkah itu.Kalau nanti sudah oke,saya siap ke Jepara untuk memberikan tanda tangan dukungan,”kata M Yasir. Menurut mantan kiper Persija ini,melapor ke kepolisian harus dilakukan dengan pertimbangan yang benar-benar matang.
Ada sisi positif dan negatif yang akan dialami para pemain dari langkah hukum seperti itu. Akan tetapi,setidaknya para pemain ada sebuah action untuk menuntut hak-haknya. PT Mitra Bola Indonesia (PT MBI) sampai kemarin masih bungkam terkait persoalan pencairan gaji pemain sejumlah klub yang menunggak itu.PT MBI sebagai konsorsium sembilan klub kontestan Indonesia Premier League (IPL),tidak mau mengonfirmasi segala tunggakan kepada klub-klub IPL.
Beny Kunto selaku CEO PT MBI, tidak bisa dikonfirmasi baik via telepon atau SMS terkait masalah yang dialami sebagian besar klub-klub IPL.Adapun sembilan klub yang terikat langsung dengan PT MBI di antaranya ada Persebaya Surabaya,Persibo Bojonegoro,Persiba Bantul,PSM Makassar. Sisanya adalah Persiraja Banda Aceh, Persema Malang,Persija Jakarta,Persijap Jepara,dan PSMS Medan.
Sebagian besar klub-klub di atas, mengalami penunggakan saluran dana masing-masing empat sampai lima bulan lamanya. “Sampai detik ini belum ada penyelesaian sama sekali. Kemarin,asisten pelatih kami sempat menyambangi pihak konsorsium dan dia meminta kejelasan. Tapi seperti yang diduga,belum ada kabar baik,”papar Media Officer Persibo,Imam Nur Cahyo. Imam pun seolah menyayangkan sikap CEO Persibo,Fery Kodrat.
Dirinya menilai Fery seperti lepas tangan dalam penyelesaian masalah yang dialami klub kebanggaan masyarakat Bojonegoro tersebut. Sampai saat ini,Fery sendiri cenderung sulit untuk dihubungi dalam menanyakan nasib Samsul Arif dkk ke depannya. (sundoyo hardi/ decky irawan jasri/KoranSIndo)
sangat di sayangkan.
BalasHapusakan sangat pintar jika MANAJEMEN Persijap masih bersama MBI musim depan.
MANAGEMENT MIKIIIIIR - MIKIIIIIIIIIIIIR
BalasHapusBeginilah nasib klub yang hanya mengandalkan pemasokan tiket,,, tak ada alternatif lain untuk pendanaan,, dari dulu sampe skrg tetep sama masalahnya,, knpa buat liga premier,, belum layak klub indonesia buat liga primier,, lapor polisi sajalah,, mau lebaran nih
BalasHapuskarepmu dhewe.......aku ora melu2..........
BalasHapusmelu ISL lha penak mbiyen. mst seng nntn akeh, pemasukan tiket yo mestine akeh. ngene iki lha melu IPL, penonton sak iprit, pendapatan ko tiket yo g' ono. musim depan PIKER PIKER DISEK
BalasHapusok.perlu di pikir lebih panjang kembali .....
BalasHapusmiker......1000x