Pendapatan Makin Tak Jelas
http://www.persijap.or.id/2012/08/pendapatan-makin-tak-jelas.html
Upaya kubu Persijap untuk mencari kejelasan mengenai besaran revenue sharing (pembagian pendapatan) ke PSSI belum membuahkan hasil. Sampai sekarang Persijap belum mengetahui secara pasti berapa dana revenue sharing yang akan diterima.
”Di awal kompetisi lalu kami sudah menerima revenue sharing sebesar Rp1 miliar. PSSI mengatakan jumlah itu akan masih ditambah. Akan tetapi sampai sekarang kami belum menerima informasi lagi secara rinci dari Jakarta. Seharusnya besaran revenue sharing bisa Rp2 miliar atau bahkan lebih untuk masing-masing klub,” kata Adjie Darmana, CEO Persijap.
Adjie sudah melakukan konsultasi ke PSSI terkait hal ini. Namun jawaban yang diberikan PSSI selalu kabur. Begitu juga terkait kontrak dengan pemegang hak siar Indonesian Premier League. Sampai sekarang klub tidak mengetahui jumlah persisnya.
”Awalnya, revenue sharing terdiri dari 70% untuk klub dan 30% untuk PSSI. Tetapi sekarang justru dibalik dan klub yang kebagian 30%. Kami berharap PSSI lebih transparan kepada klub,” ujar dia.
Selain mempertanyakan kelanjutan dari revenue sharing, Persijap juga kembali mendesak konsorsium untuk mengangsur tunggakan gaji pemain. Adjie berharap, tambahan gaji tersebut bisa cair sebelum Lebaran.
”Kami terus berkoordinasi dengan konsorsium. Permintaan kami, mereka bersedia kembali mengangsur gaji pemain minimal untuk satu bulan gaji. Sebab, masa-masa menjelang Lebaran seperti ini para pemain tentu dihadapkan kepada berbagai kebutuhan di dalam keluarganya,” ucap Adjie.
Desakan serupa juga dilontarkan pengurus Persijap yang baru saja dilantik awal Mei lalu. Mereka berharap, sebelum Lebaran ini para pemain kembali mendapat tambahan cicilan gaji untuk memenuhi kebutuhan di hari raya.
”Kami kasihan dengan pemain. Mereka telah menunggu hak-haknya terlalu lama. Kami berharap manajemen kembali mendesak konsorsium untuk mencairkan dana tambahan untuk pemain,” kata Sugiyanto, Sekretaris Umum Persijap.
Dia berharap, pada kompetisi musim depan kejadian seperti ini tidak terulang kembali. Keterlambatan gaji menjadi pelengkap penderitaan Persijap setelah babak belur di ajang kompetisi. Di sisi lain, kebijakan PSSI yang mencairkan dana revenue sharing (pembagian pendapatan) harus bisa dimaksimalkan manajemen untuk menutupi kebutuhan yang ada.
”Kami memang mendengar kalau PSSI akan mengeluarkan dana (revenue) sharing kepada klub-klub. Namun kami tidak mengetahui secara pasti apakah Persijap sudah menerima atau belum.
Sebab, itu merupakan kewenangan manajemen,” ucap Sugiyanto.
(SundoyoHardi/KoranSindo)
ketiga tim ini seharusnya memang tampil di ISL musim 2011/12, namun akibat terjadinya dualisme kompetisi, tiga tim ini memutuskan tampil di IPL, karena itu jika Semen Padang, Persijap Jepara, dan Persiba Bantul ingin kembali bermain di ISL, Sriwijaya FC menyambut dengan baik.
BalasHapusSemoga MusimDepan PERSIJAP pindah ke ISL/......amin