Ke ISL Harus Nunggu Kongres

Tim Persijap Jepara belum bisa memastikan tiket ke kompetisi Indonesia Super League (ISL) karena keputusan itu baru akan ditetapkan dalam kongres PSSI pada November mendatang. Peserta kongres itu tak hanya klub-klub ISL, tetapi juga peserta Indonesia Premier League (IPL).

Kongres itu merupakan tindak lanjut dari pertemuan Joint Committee (JC) yang digelar di Kuala Lumpur beberapa waktu lalu. Demikian poin yang disampaikan Chief Executif Officer (CEO) PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) Widjajanto sebagai operator kompetisi IPL.

Saat ini, Persijap masih menjadi anggota IPL dan yang tertera di AFC juga Persijap yang didaftarkan PT Jepara Raya Multitama (JRM). "Semua akan diputuskan di kongres, dan itu tidak kongres tim-tim ISL saja tetapi juga IPL karena ini kerja Joint Committee dalam rangka melanjutkan misi penyatuan liga," kata Widja.

Kedatangan Widjajanto ke Jepara itu terkesan mendadak. Manajemen PT JRM juga baru menyampaikan ikhwal kedatangan Widja ke Bumi Kartini ketika sedang berbicara secara tertutup dengan Bupati Jepara Ahmad Marzuqi di ruang peringgitan pendapa Kabupaten Jepara, siang tadi.

Widja bertemu Marzuqi dengan ditemani CEO PT JRM Adjie Darmana. "Nantinya, perubahan statuta PSSI itu tidak ditentukan klub-klub ISL, tetapi bersama-sama dengan IPL dan juga anggota Exco dari kedua belah pihak," katanya.

Mengapa Widjajanto sampai ke Jepara? "Ya, mungkin ini bisa dibilang ini agenda penting," ujar Adjie Darmana.

Soal apa pembicaraan Widja dengan bupati, Adjie mengatakan dari pihak PT LPIS membicarakan soal duduk persoalan dan Persijap diminta tetap bertahan di IPL. "Pak Widja menjelaskan soal mekanisme migrasi klub itu," katanya.

Sementara itu General Manager Persijap Choirul Mushonif ketika ditanya soal pihak PT LPIS yang tetap mencantumkan Persijap di IPL dan kemungkinan akan dieprtahankan di kongres mengatakan niatnya ke ISL tidak mundur. "Kami sduah melangkah dan akan tetap ke ISL. Kami optimistis," katanya. (Muhammadun Sanomae/CN26/SM)