Merasa Diabaikan PSSI
http://www.persijap.or.id/2012/10/merasa-diabaikan-pssi.html
Kendati masih diakui sebagai kontestan IPL, Persijap Jepara ternyata merasa kerap diabaikan oleh PSSI. Klub kebanggaan warga Jepara itu tidak diperlakukan sama seperti klub-klub yang lain. Ketika PSSI mengagendakan seminar bersama AFC yang bertema “Licensing Professional Club” di Jakarta, kemarin misalnya, Persijap ditinggalkan begitu saja.
Hal itu diakui General Manajer (GM) Persijap Choirul Mushonif. Menurut dia, tidak salah apabila klub yang dikelolanya ingin pindah ke kompetisi ISL karena hal-hal seperti ini.
“Saya tidak tahu kalau ada seminar PSSI bersama AFC. Persijap tidak diundang. Kalau diundang, pasti ada surat undangannya di mes,” kata Choirul saat dihubungi, semalam.
Justru, pihaknya sering mendapat perhatian dari PSSI hasil KLB Ancol pimpinan La Nyalla Mattalitti. Meski belum diakui secara resmi sebagai kontestan ISL, manajemen Laskar Kalinyamat sering diajak berkomunikasi dan bahkan telah diundang untuk menghadiri Kongres PSSI versi La Nyalla di Jakarta pada 10 November mendatang.
“Saya malah dapat undangan dari PSSI La Nyalla, kalau dari PSSI Djohar, tidak dapat,” terangnya. Pada seminar tersebut, 15 perwakilan klub-klub IPL dan Divisi Utama versi PT LPIS hadir. Tak ada satupun klub ISL yang terlihat karena mereka dikabarkan tak diundang.
Belum Standar
Dalam paparannya, klub-klub di Indonesia dinilai belum layak mengikuti Liga Champions Asia (LCA) dan AFC Cup. Pasalnya, hampir seluruh klub belum memenuhi standar profesional seperti yang disyaratkan AFC.
Menurut Direktur Divisi Kompetisi AFC, Stuart Ramalingam untuk memenuhi kriteria profesional, klub bersangkutan harus memiliki persiapan dan perencanaan yang baik. “Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi klub-klub di Indonesia untuk mendapatkan lisensi klub profesional, agar mereka bisa bermain di kompetisi regional Asia seperti Liga Champions Asia atau AFC Cup,” kata Stuart.
Syarat yang harus dipenuhi klub adalah harus memiliki finansial, supporting license, legal, infrastruktur klub dan youth development. “Kriteria itu harus dipenuhi semua,” ujarnya.
Mengenai peluang Indonesia berlaga di LCA atau AFC Cup pada musim depan, pihaknya belum bisa memastikan. Stuart hanya meminta klub-klub di Indonesia berbenah diri sebelum mengikuti event tersebut dengan cara menambal kekurangan yang disyaratkan AFC. (K4,wgm-93/Sm)
miko jadi dikontrak pa gak? PERSIJAP liganya cuma ISL..,kalau yg di IPL namanya harus ganti !!! karena persijap paling cocok main ISL
BalasHapusNgopo makirke Djohar dan antek2nya, ga ono untunge. DJohar arifin kui mending kon melu srimulat wae soale rupane mirip karo tarzan srimulat.
BalasHapusBener kowe kang, lg sadar aku nek Si Johar mirip tarzan srimulat. Mesti mreka ki tunggal pak dewe mbok, anak hasil dodolan, hahaha..
BalasHapusbetuul itu
BalasHapusrumangsaku malah mirip bambang gento let srimulat
BalasHapus