Berharap Komdis PSSI Bersikap Tegas
http://www.persijap.or.id/2013/05/berharap-komdis-pssi-bersikap-tegas.html
Persijap Jepara, berharap Komisi Disiplin (Komdis) PSSI bersikap tegas terhadap tim-tim yang dinilai melanggar ketentuan, agar tim lain tidak dirugikan, kata General Manager (GM) Persijap Jepara Muhammad Said Basalamah.
"Seharusnya, Komdis PSSI berani bersikap tegas. Terlebih, saat ini sudah tidak ada permasalahan dualisme di tubuh PSSI," ujarnya, di Jepara, Senin.
Demikian halnya, kata dia, PT Liga Prima Indonesia Sportindo sebagai penyelenggara kompetisi Liga Primer Indonesia juga harus berani bersikap tegas, terhadap tim-tim yang dinilai tidak mematuhi ketentuan.
Di antaranya, kata dia, tim-tim yang pernah membatalkan untuk bertanding, sementara tim lawan sudah mempersiapkan diri sejak jauh-jauh hari.
"Apabila ada tim yang tidak mau menggelar laga tandang karena alasan keuangan, tentunya sebagai sikap profesionalisme tidak demikian," ujarnya.
Ia khawatir hal tersebut akan diikuti oleh tim-tim lain, yang lebih memilih tidak menjalani laga tandang di tempat yang jaraknya cukup jauh dengan hanya mendapatkan sanksi pengurangan tiga poin, dibanding mengeluarkan dana yang cukup besar dengan hasil yang dimungkinkan tidak sesuai target.
Agar kasus seperti itu tidak terulang, kata Basalamah, LPIS harus mengambil tindakan tegas dengan melaporkannya ke Komdis PSSI agar dijatuhi sanksi berupa kekalahan walk over (WO) serta denda Rp20 juta.
Selama ini, kata dia, tim Persijap Jepara tidak mengalami kasus seperti itu.
"Meski demikian, tidak ada salahnya jika kami juga menyampaikan rasa keprihatinan atas permasalahan tersebut," ujarnya.
Ia mengakui, Persijap tidak pernah absen menjalani jadwal kompetisi, termasuk laga tandang ke Banda Aceh.
Sedangkan laga yang akan dijalani tim Persijap nantinya, kata dia, lebih banyak di kandang sendiri, karena dari enam laga yang akan dijalani, empat laga di antaranya merupakan laga kandang.
Editor : Hernawan W
(AntaraJateng)
"Seharusnya, Komdis PSSI berani bersikap tegas. Terlebih, saat ini sudah tidak ada permasalahan dualisme di tubuh PSSI," ujarnya, di Jepara, Senin.
Demikian halnya, kata dia, PT Liga Prima Indonesia Sportindo sebagai penyelenggara kompetisi Liga Primer Indonesia juga harus berani bersikap tegas, terhadap tim-tim yang dinilai tidak mematuhi ketentuan.
Di antaranya, kata dia, tim-tim yang pernah membatalkan untuk bertanding, sementara tim lawan sudah mempersiapkan diri sejak jauh-jauh hari.
"Apabila ada tim yang tidak mau menggelar laga tandang karena alasan keuangan, tentunya sebagai sikap profesionalisme tidak demikian," ujarnya.
Ia khawatir hal tersebut akan diikuti oleh tim-tim lain, yang lebih memilih tidak menjalani laga tandang di tempat yang jaraknya cukup jauh dengan hanya mendapatkan sanksi pengurangan tiga poin, dibanding mengeluarkan dana yang cukup besar dengan hasil yang dimungkinkan tidak sesuai target.
Agar kasus seperti itu tidak terulang, kata Basalamah, LPIS harus mengambil tindakan tegas dengan melaporkannya ke Komdis PSSI agar dijatuhi sanksi berupa kekalahan walk over (WO) serta denda Rp20 juta.
Selama ini, kata dia, tim Persijap Jepara tidak mengalami kasus seperti itu.
"Meski demikian, tidak ada salahnya jika kami juga menyampaikan rasa keprihatinan atas permasalahan tersebut," ujarnya.
Ia mengakui, Persijap tidak pernah absen menjalani jadwal kompetisi, termasuk laga tandang ke Banda Aceh.
Sedangkan laga yang akan dijalani tim Persijap nantinya, kata dia, lebih banyak di kandang sendiri, karena dari enam laga yang akan dijalani, empat laga di antaranya merupakan laga kandang.
Editor : Hernawan W
(AntaraJateng)