Menang dari Persebaya, Suporter Risau
http://www.persijap.or.id/2013/07/menang-dari-persebaya-suporter-risau.html
Laga panas Persijap menjamu Persebaya dalam lanjutan Indonesia Premiere League (IPL) berakhir dengan kemenangan tim tuan rumah dengan skor tipis 1-0. Agung Supriyanto sukses mengantar Tim Laskar Kalinyamat meraih 3 poin di menit ke 21 dalam pertandingan malam itu yang di gelar di Stadion Gelora Bumi Kartini, Kamis malam (6/7).
Kehangatan Supporter
Tak seperti biasanya, dalam pertandingan ini, tribun timur yang biasanya lengang penonton, malam tadi dipadati oleh ribuan supporter Banaspati, Jetman dan PersijapLovers lainnya untuk mendukung Evaldo dkk berlaga. Entah karena adanya formasi baru dalam starting eleven Persijap atau memang bertepatan dengan “Kemisan”, namun yang jelas, tribun timur SGBK mengingatkan kita pada pertandingan musim-musim lalu yang selalu dipadati penonton. Demikian halnya dengan supporter Persebaya, Bonek, juga terlihat memadati tribun selatan yang memang disediakan khusus oleh Panpel. Sayangnya, menjelang akhir babak pertama para Bonek menyalakan kembang api (red flare) yang semestinya dilarng dalam pertandingan. Untungnya tak sampai menghentikan jalannya pertandingan dan suasana masih kondusif atas kesigapan aparat Polres Jepara yang bersiaga malam itu.
Ada pemandangan menarik dalam pertandingan malam Jumat tadi. Kedua supporter saling bertegur sapa dengan nyanyian khas supporter menanyakan kabar masing-masing. “Piye, piye, piye kabare? Bonek mania piye kabare?”. Bonek pun tak kalah kompak dengan membalasnya dengan lagu sebagai ungkapan terima kasih atas sambutan hangat kepada mereka di Jepara. “Terima kasih, terima kasih. Terima kasih, terima kasih. Banaspati, atas sambutannya”. Pun halnya dengan Jetman yang tak kalah kreatif menyemangati timnya berlaga dengan memainkan nada lagu “Berondong Tua” dengan terompet dan drum, makin menjadikan pertandingan kian indah.
Demikian kedua supporter saling bertegur sapa melalui lagu sekaligus dukungan kepada tim mereka. Dan memang seharusnyalah sepak bola dapat dijadikan sebagai ajang silaturahmi, kebersamaan dan persatuan, bukan malah sebaliknya, melahirkan perpecahan.
Dikawal Polisi
Usai pertandingan, para Bonek yang hendak kembali ke Surabaya dan daerah lain dikawal oleh aparat kepolisian Jepara. Malam itu, para Bonek difasilitasi untuk pulang ke Surabaya dengan belasan truk yang telah disiapkan. “Kami mengantar para Bonek secara estafet. Kami telah berkoordinasi dengan Polres Kudus, Pati, hingga Surabaya untuk mengawal Bonek kembali pulang,” terang salah satu staf Polres Jepara yang malam itu bertugas. Selain transportasi, para Bonek juga diberi makanan dan minuman oleh Pemkab. “Tindakan ini dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi di Jepara akibat ulah Bonek,” lanjutnya.
Risau Supporter
Namun kemenangan itu menyisakan kerisauan seluruh PersijapLovers. Pasalnya, dalam pers conference yang digelar usai pertandingan, General Manager Persijap, M. Said Basalamah, menyatakan mengundurkan diri dari jabatannya. “Saya telah mem-posting di facebook saya sendiri, bahwa hari ini saya mengundurkan diri sebagai General Manager. Mulai besok saya melaporkan diri ke Ketua Umum Persijap, Imam Ghazali. Usaha saya sudah maksimal untuk Persijap, tetapi saya hanya sendiri, dan Persijap kalau hanya saya sendiri jelas tidak bisa. Tanpa dukungan dari semua pihak yang mengaku stake holder Persijap, saya yakin Persijap tidak akan bisa melewati putaran kedua,” demikan Basalamah mengawali komentarnya malam itu. Lebih lanjut, Basalamah mengatakan tanpa mengurangi rasa hormat. selama 7 bulan ini kami manajemen bertiga bekerja tanpa gaji, tanpa apapun, dan tanpa sponsor dari perusahaan besar di daerah Jepara yang sudah meraup keuntungan entah berapa banyak namun tidak mau membantu Persijap. Jadi monggo , nanti dari stake holder Persijap sendiri yang menentukan. Dan saya sudah mengembalikan Persijap ke Ketua Umum, karena GM dilantik (diangkat) olehnya. Selain itu, Basalamah juga menyampaikan amanah dari Ketua Umum yang disampaikan kepadanya bahwa dia (Ketua Umum, Imam Ghazali) juga akan mengundurkan diri.
Hal itulah yang merisaukan seluruh PersijapLovers tentang bagaimana kelanjutan nasib Persijap dalam kancah sepak bola Indonesia. Diperlukan pikiran bijak dan dukungan dari semua stake holder Persijap agar dapat terus melanjutkan perjalanan liga. Bukan saling menyalahkan, namun yang kita perlukan adalah jalan keluar menghadapi persoalan finansial Persijap. Iuran sukarela, tiket, atau mungkin kelegaan hati para pengusaha Jepara untuk membantu Persijap atau entah dengan cara yang lainnya. Semoga saja.
(z@e | P.O.S)
Trus ápá yg dilakukan Pemda Jeparaaaa...
BalasHapusTolong bantu dong pak Bupati...