Saham 20 Persen Siap Dilego untuk Umum

Persijap nampaknya mau tidak mau harus mengandalkan orang luar Jepara untuk berjuang bangkit dari krisis keuangan yang saat ini melanda tim. Pasalnya, warga dan stakeholder setempat masih kurang peduli untuk membantu tim berjuluk Laskar Kalinyamat.

Buktinya, 20 dari 80 persen saham yang dimiliki oleh pemegang saham mayoritas, yang ditawarkan kepada warga lokal Jepara sejak sepekan terakhir ini ternyata tak ada yang berminat.

Kondisi ini jelas memaksa manajemen harus putar otak lebih dalam, untuk bisa mendapatkan dana segar secara cepat, mengingat saat ini Persijap masih punya tunggakan dua bulan gaji pemain.

Karena tidak adanya minat dari warga lokal, pemegang saham mayoritas pun akhirnya memutuskan untuk menawarkan 20 persen saham kepada khalayak umum di seluruh Indonesia.

“Sampai sekarang ini belum ada yang berminat, jadi mulai besok (hari ini) kita akan mulai membuak penawaran untuk umum,” General Manajer Persijap Muhammad Said Bassalamah.

Sebenarnya penawaran saham untuk umum tidaklah dikehendaki, karena manajemen tetap menginginkan adanya campur tangan dari warga setempat. Dengan adanya kepemilikan saham oleh warga lokal maka, rasa memilikinya semakin besar.

CEO PT Jepara Raya Multitama ini menyatakan, meskipun penawaran untuk umum baru dibuka Sabtu (31/8) namun, saat ini sudah ada beberapa yang sudah menghubungi manajemen salah satunya pengusaha dari Jakarta.
“Penawaran dari luar sudah ada, malah sudah beberapa hari yang lalu, tetapi belum kami berikan respon karena waktu itu kami masih berharap ada warga lokal yang berminat,” katanya.

Dengan sudah beberapa orang yang melirik saham Persijap, langkah selanjutnya yang akan dilakukan adalah, segera melakukan pembicaraan secara serius, dengan harapan bisa segera ada titik temu.

Basslamah menambahkan, dengan masih belum adanya kepastian dari PSSI pusat terkait kapan dilangsungkannya putaran kedua kompetisi Indonesia Premier League (IPL), memberikan kesempatan kepada Persijap untuk menjaring sebanyak mungkin peminat yang akan membeli 20 persen saham.
(Andik Sismanto - SIndo)