Berharap pada PSSI Jepara
http://www.persijap.or.id/2013/12/berharap-pada-pssi-jepara.html
Di tengah gonjang-ganjing persoalan finansial yang belum juga terselesaikan, Persijap tetap melanjutkan perjalanannya sebagai klub yang harus melewati fase verifikasi. Bagaimanapun juga, berlaga di liga unifikasi tentu menjadi keinginan seluruh insan pencinta Persijap.
Setelah menunda penjualan saham, kini manajemen berharap banyak kepada PSSI Jepara yang akan menggelar pertemuan lintas kalangan untuk membantu Persijap. Tentu saja, sisi finansial yang menjadi kendala manajemen saat ini diharapakan bisa teratasi dari pertemuan tersebut.
”Soal finansial, saya masih menunggu rapat yang dijadwalkan Pengcab PSSI (Jepara),” kata M Said Basalamah, General Manager Persijap.
Maklum, manajemen sempat menaruh harapan pada investor yang telah bersedia membeli saham mayoritas tim. Dengan hasil penjualan saham tersebut, manajemen akan mampu melunasi tunggakan gaji pemain dan menyehatkan neraca keuangan tim. Meskipun, ada risiko yang harus ditanggung. Datangnya investor luar kota tersebut, dikhawatirkan akan membuat Persijap juga tidak lama bertahan di Jepara. Sebagai pemilik saham mayoritas, investor tersebut memiliki hak untuk memboyong Persijap ke kota lain.
Sementara itu, tahap penilaian aspek infrastruktur meliputi kondisi stadion dan lapangan latihan telah dilalui Persijap pada Rabu (26/11) kemarin. Tim penilai bentukan PSSI datang ke Jepara dan melihat langsung kondisi stadion dan lapangan latihan kebanggaan Persijap.
Meski demikian, Persijap harus bersabar untuk bisa dinilai dari aspek yang lain. Pasalnya, saat ini, tim penilai masih menilai aspek infrastruktur sebelum menilai aspek lain.
”Penilaian stadion dan infrastruktur yang lain, jadwalnya berakhir hingga 2 Desember mendatang. Persijap sudah dinilai, saat ini tim penilai masih menilai infrastruktur klub lain,” lanjut Basalamah.
Menurutnya, penilaian aspek ini dari tim penilai memang harus datang ke lokasi untuk melihat langsung kondisi yang ada. Hal ini terlihat, meskipun Persijap secara logis aspek ini sudah memenuhi syarat, tapi masih ditinjau langsung.
”Persijap saja saat play off IPL lalu jadi tuan rumah, dan kondisi stadion dapat dilihat juga dari video dokumentasi masih ditinjau dan dinilai langsung, tentu saja yang lain demikian,” ujarnya.
Menurut dia, yang dilakukan tim penilai dengan turun langsung memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya memang mereka dapat melihat secara langsung, tapi kekurangannya, hal tersebut memerlukan lebih banyak biaya dan memakan waktu lama.
Ia menambahkan, saat ini Persijap menunggu proses penilaian selanjutnya. Pihaknya sudah mempersiapkan segala kebutuhan untuk memenuhi syarat, yaitu berkas-berkas aspek lain. Meski demikian, Persijap sampai saati ini masih terkendala aspek finansial. (Koran Muria)
Maaf ya, menurut saya, kalau memang tidak mampu jadi klub profesional lebih baik Persijap kembali jadi klub amatir saja. Kalau masih berharap pada birokrat kapan mandirinya? Birokrat kan juga takut jadi tersangka korupsi. Sekali lagi maaf.
BalasHapusMaaf bro yang dimaksud itu bukan meminta bantuan finansial kepada pemerintah, mealinkan urun rembuknya karena persijap itu butuh dukungan dari semua pihak karen persijap milik masyarakat jepara.
HapusIbaratnya persijap itu belajar naik sepeda, masih suka jatuh jadi masih butuh bantuan untuk menyemangatinya.
Gunanya pemda adalah membujuk perusahaan di jepara agar andil membantu persijap mengatasi krisis
solusi yg harus dipikir, apa harus pecinta persijap patungan aku mau asal lolos ke ISL.
BalasHapussaya setuju, suporter harus ikut membantuh jika ingin persijap lolos..
BalasHapusayo teman2 para mania kita galang dana tuk persijap.
BalasHapus