Harga Tiket Dinaikkan

Tak ingin tersandung krisis finansial seperti musim 2013, manajemen Persijap Jepara hampir pasti akan menaikkan harga tiket untuk menonton pertandingan kandang kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim 2014 di Gelora Bumi Kartini.

Sebelum kompetisi itu bergulir 1 Februari menda­tang, akan akan dilakukan sejumlah langkah perombakan sekaligus upaya menyehatkan kerja personel manajemen klub. Setelah di ISL, reputasi Persijap naik dan akan lebih mahal untuk menonton laga kandangnya.

Hal itu dikemukakan Chief Executif Officer (CEO) PT Je­para Raya Multitama Moham­mad Said Basalamah, kemarin. Ia belum mengumumkan susun­an manajemen baru, tetapi gambaran-gambaran kinerja untuk menguatkan keuangan klub tengah disiapkan saat ini. ”Salah satu langkah yang kini dijajaki manajemen adalah menaikkan harga tiket laga kandang. Ini di luar upaya kami mencari sponsor dari luar karena pengalaman buruk musim lalu nyaris tanpa respons untuk sponsor dari Je­para sendiri,” kata Mohammad.

Musim lalu, tiket pertandingan untuk tribune beratap Rp 50.000­/laga, tribune terbuka sisi selatan dan utara Rp 20.000/laga dan tribune timur Rp 25.000/­laga. Untuk musim depan, dengan Persijap menghadapi lawan-lawan tangguh di ISL, harga tiket naik tajam. Di tribune beratap ada ruang VVIP dengan harga Rp 200.000/laga dengan sistem tiket terusan, serta ruang VIP Rp 60.000/laga. Sementara itu untuk tribune terbuka utara dan selatan Rp 25.000/laga dan tri­bune terbuka timur Rp 30.000­/laga. Ia kembali akan mematangkan rencana kenaikan harga tiket itu mendekati kompetisi bergulir.

Menentukan Langkah

Setelah dinyatakan lolos verifikasi ke ISL bersyarat, pihaknya akan menggelar rapat Sabtu ini untuk menentukan langkah Per­sijap ke depan. Prioritas utama ada­lah pelunasan gaji pemain dan ditarget bisa tuntas pada 16 Desember. Setelah itu, akan mulai melangkah ke pembentukan tim dengan memulai perekrutan pemain baru, lalu akan membentuk tim marketing yang lebih profesional.

Mohammad juga menyatakan, dalam waktu dekat, Per­sijap akan studi banding ke Per­sib Bandung terkait upaya-upaya untuk membangun ke­mandirian klub.

”Tak salah Per­sijap banyak belajar dari tim-tim yang lebih mandiri. Persib jadi tujuan, mes­ki Bandung kota be­sar dan Je­para kotak kecil. Kami juga akan melibatkan manajemen serta perwakilan suporter untuk studi banding ini. Bagai­mana Bo­bo­toh dan Viking sebagai su­porter Persib mendukung tim se­cara efektif dan efisien,” jelasnya.

Ia menyatakan, setelah Per­sijap lolos ke ISL, maka diharapkan para pencintanya memi­kirkan untuk mempertahankan prestasi, bukan membiarkan mati.

”Persijap tak hanya hiburan, tetapi bagaimana bisa terus ber­tahan di kompetisi level atas,” tandasnya. (H15-70)