Lawan Klub Malaysia, Raja Isa Pantau Pemain
http://www.persijap.or.id/2013/12/lawan-klub-malaysia-raja-isa-pantau.html
Pelatih Persijap Raja Isa tidak akan menyia-nyiakan laga persahabatan kontra klub asal Malaysia UiTM FC pada 17 Desember 2013. Laga ini akan dijadikan langkah awal untuk memantau kualitas pemain yang akan diproyeksikan pada kompetisi mendatang.
Pada latihan perdana yang digelar di Stadion Gelora Bumi Kartini Jepara, Jumat (13/12) kemarin, sebanyak 21 pemain memenuhi panggilan Raja Isa.
Sebagian pemain yang mengikuti latihan merupakan produk lokal Jepara. Satu-satunya pemain asing yang datang yakni kaptim Persijap Evaldo Silva. Selain pemain lokal Jepara yang musim lalu membela Persijap, latihan kemarin juga diikuti skuad Porprov Jepara.
”Latihan ini sebagai awal persiapan jelang pertandingan persahabatan melawan klub asal Malaysia. Hari ini (kemarin) difokuskan pada pemulihan fisik pemain. Mengingat, sebagian besar pemain yang ada sudah lama tidak menjalani latihan,” kata Raja Isa.
Menurutnya, skuad yang sudah ada sekarang belum final. Dia akan melakukan tambal sulam untuk membentuk tim yang ideal di pertandingan nanti. Lantaran, meskipun bertitel laga persahabatan, Raja Isa tidak ingin tim besutannya tampil ala kadarnya.
Dengan kata lain, para pemain yang masuk tim Persijap nanti wajib tampil dengan kemampuan terbaiknya. Hasil di pertandingan ini bakal menjadi salah satu pertimbangan bagi Raja Isa untuk menilai kualitas individu dari masing-masing pemain.
”Saya berharap, latihan ini dapat membawa angin segar bagi para pemain untuk lebih bersemangat membela Persijap. Khususnya saat melawan UiTM FC nanti,” ujarnya. (Koran Muria)
Menyerang pasti menag
BalasHapusSatu lagi, pengurus klub yang rela untuk mengorbankan properti pribadinya untuk melunasi tunggakan gaji pemain mereka. Ya, setelah Presiden Sriwijaya FC Dodi Reza Alex menggadaikan rumahnya, kali ini CEO Persijap Jepara, Said Basalamah, yang rela menjual apartemen pribadinya untuk melunasi tunggakan gaji para pemain Persijap.
BalasHapusSaid menjelaskan dirinya terpaksa menjual apartemennya yang terletak di Kuala Lumpur, Malaysia, untuk melunasi tunggakan gaji pemain yang berjumlah Rp1,8 miliar.
"Itu cukup untuk menutupi tunggakan gaji," kata Said, kepada wartawan di kantor PSSI Pusat, Jakarta, Senin (16/12).
Untuk proses pembayarannya ke pemain, Said mengatakan sudah menyiapkan beberapa alternatif. Menyusul, ada pemunduran tenggat dari PSSI untuk 22 klub yang dinyatakan lolos sementara agar membereskan aspek finansial maupun infrastruktur yang masih bermasalah.
Sebelumnya, PSSI mengatakan memberikan tenggat kepada klub-klub yang masih bermasalah itu pada 17 Desember 2013. Namun lantaran surat resmi pemberitahuan dari PSSI baru dikirimkan ke klub pertanggal 13 Desember, maka tenggat tersebut dimundurkan menjadi 20 Desember.
Persijap sendiri memang dinyatakan sebagai salah satu klub yang lolos sementara, namun masih bermasalah dalam aspek finansial.
"Tenggat itu membuat kita bisa mendapatkan yang terbaik untuk Persijap ke depannya, supaya kita dapat solusi yang terbaik," ujar Said.
Selain itu, Said mengakui pihaknya sedang bernegosiasi dengan investor dari Malaysia. Menurutnya, untuk anggaran biaya musim depan, Persijap membutuhkan dana Rp13 miliar, dengan asumsi kompetisi digelar dua wilayah.
"Hitung-hitungan kami Rp9 miliar akan kami dapatkan dari sponsor, pemasukan tiket, dan subsidi dari PT Liga Indonesia. Selebihnya, kami dapatkan dari investor Malaysia," Said memaparkan.
"Kalau satu wilayah, kan akan ada 18 atau minimal 16 klub. Mungkin, bisa jadi kami termasuk yang tidak diloloskan,"
#PAK BASALAMAH JASAMU UNTUK PERSIJAP TAK KAN ERLUPAKAN.