Tujuh Pemain Disahkan, Laskar Kalinyamat Masuk Zona Merah
http://www.persijap.or.id/2014/02/tujuh-pemain-disahkan-laskar-kalinyamat.html
Persijap Jepara tergeser ke zona merah, setelah Barito Putra meraih poin pertama, hasil imbang dengan tuan rumah Gresik United. Bertanding di Stadion Tridarma Petrokimia Gresik, Selasa (25/2), kedua tim berbagi skor 2-2.
Gol Gresik dicetak Otavio Dutra melalui titik penalti menit 28, dan Kacung Khoirul menit 81. Sementara Barito membalas melalui James Koko Lomel di menit 61, dan Dedy Hartono menit 75.
Meski sama-sama baru meraih satu angka, pada klasemen sementara, Barito naik ke posisi sembilan, menggeser Persijap ke peringkat 10, atau zona degradasi. Barito unggul selisih gol (3-8) dibandingkan Persijap (6-12). Posisi juru kunci Wilayah Barat diduduki Persik Kediri yang juga baru meraih satu angka.
Di luar pergeseran klasemen itu, kabar baik untuk Persijap datang dari Jakarta. PSSI akhirnya mengesahkan tujuh pemain Laskar Kalinyamat yang sempat ditangguhkan statusnya. Penangguhan status itu, imbas dugaan tunggakan gaji Walter Brizuela, yang membela Persijap musim lalu.
Dengan pengesahan tersebut, mereka dapat memperkuat Persijap dalam lanjutan Indonesia Super League 2014.
Kepastian itu diungkapkan Chief Executive Officer PT Jepara Raya Multitama M Said Basalamah, kemarin. Tujuh pemain yang statusnya sempat ditangguhkan, dapat memperkuat tim saat menjamu Persik Kediri di Gelora Bumi Kartini, 10 Maret mendatang.
Mereka adalah, Diva Tarkas, Taufiq, Hamka, Rajendra, Dimas Galih Pratama, Lucky Oktavianto, dan Slamet Riyadi. ”Apa yang dilaporkan salah satu pemain Persijap (Walter) musim lalu tidak benar. PSSI sudah memberi keputusan Persijap sudah memberikan hak seluruh pemain,” ujar Basalamah.
Dikatakan, pihaknya dirugikan terkait laporan Walter. Apalagi setelah diteliti, tidak ada pelanggaran terkait pembayaran hak pemain. Basalamah meminta PSSI menjatuhkan sanksi kepada pemain asal Argentina itu, sebab memberikan laporan tanpa bukti.
Akibat sengketa gaji, Persijap hanya diizinkan menggunakan 18 dari 25 pemain yang didaftarkan mengikuti kompetisi.
Kasus bermula aduan dari Walter ke Asosiasi Pemain Profesional Indonesia. Walter memperkuat Persijap, Februari-November 2013.
Pada pertengahan musim, tepatnya Juli 2013, manajemen klub mulai bermasalah dalam pembayaran gaji pemain. Tunggakan gaji baru mulai dibayarkan tanggal 4 November. Pada hari yang sama, dalam pertemuan yang di antaranya dihadiri Walter, disepakati 25 persen nilai kontrak pemain ditiadakan. Alasannya, pengelola Indonesia Premier League gagal mengucurkan dana Rp 3 miliar seperti yang dijanjikan.
Rentang 20 Desember 2013 hingga 15 Januari 2014, tunggakan gaji Rp 1,8 miliar ke para pemain kecuali Walter, akhirnya dilunasi.
Sebanyak 25 pemain membubuhkan tanda tangan pelunasan kecuali Walter yang masih berada di Argentina. Tanggal 23 Desember, manajemen kemudian mentransfer tunggakan Rp 100 juta ke Walter.
”Kini kami bisa menggunakan tujuh pemain untuk pertandingan melawan Persik setelah kasus ini selesai,” ucap Basalamah. (H15-93)
walter BEANG KEROK musnahkan saja
BalasHapuswalter BEANG KEROK musnahkan saja
BalasHapusHasil evaluasi pemain gimana pak Bassalamah? Waktu pendaftaran pemain baru tinggal 2 hari lho...
BalasHapusmemang persijap harus kuat mengatasi sgala cobaan,, bravo persijap.,
BalasHapusby. D'njepanten
masalah walter kelar kug menunggu begitu lama,ada gag sih yg bisa bekerja cepat gag usah nunggu kita kalah 4x.....trus beritanya masuk zona merah....kalo liat posisi klasemen wilayah barat jgn di lihat poinnya tp liat juga dah brp kali kita bertanding brp kali kita menang,lha kita dah main 5x mereka baru 3 dan 4x otomatis do ntuk poin kene paling ngisor toh........saya udah bangga jadi juru kunci pun gag papa penting ning isl.......lenglolo bikin jadi bek aja evaldo jadiin striker dengan catur rintang...........suk nek kalah neh ganti strikere trio evaldo danang catur............nek ijek kalah maneh ganti bupati wae sing seneng lan gelem danai persijap,sing reti lek jeporo dalane do maleh danau........sing koyo pak hendro kae lho
BalasHapus